✧ 15 .

675 110 45
                                    


Hai guys, jangan lupa vote nya ya

because the votes in the previous chapter were more than 60, so I uploaded the latest chapter as promised :')

---------------------~•~----------------------

Menikmati keindahan alunan musik inggris klasik sambil menari dengan anggun nan tenang bersama pria gagah bertubuh jangkung dan tampan. Salju dingin yang mulai menyelimuti kastil hanya menambah nuansa kerajaan di pesta yang sedang berlangsung.

Vincent membawaku ke tengah-tengah aula untuk berdansa bersama para juara turnamen Triwizard juga yang lainnya. Aku tetap berusaha tenang dan menikmati ditengah-tengah hatiku yang terasa gelisah setengah mati saat dipantau ganas oleh seorang pria yang juga sedang menari dengan wanita cantik berdarah India.

Pria itu memang sama-sama sedang menari seperti yang aku dan pria yang menjadi pasangan dansa ku lakukan. Namun tidak bisa diragukan bahwa tatapannya terus terkunci padaku. Secara terang-terangan Harry terus menatapku nyalang dengan rahang tegasnya yang terjatuh rapat.

Perasaan khawatir serta gentar meliputi isi pikiranku. Karena aku tahu bahwa suamiku itu pasti akan melakukan sesuatu setelah pesta ini berakhir. Entah itu mengamuk kepadaku atau mengadukan kelakuan ku pada ayah. Yang jelas aku tidak terlalu takut karena ini semua terjadi semata-mata oleh kesalahannya sendiri.

Vincent membawaku ke tarian yang begitu lembut dan menenangkan. Satu tangan kekarnya menggenggam pinggang ramping ku dan satu tangannya yang lain setia berkaitan dengan jari-jari tanganku. Kami berdua benar-benar menjadi pusat perhatian malam ini. Bukan tanpa alasan tapi dengan percaya diri aku akui karena fisik dan penampilan kami berdua memang menarik.

Bukan hanya satu atau tujuh orang yang memuji kecantikan atau ketampanan kami namun lebih dari dua belas bibir manusia telah mengeluarkan kata-kata pujian kagum kepada kami berdua.

"Vincent, apa kau keberatan jika kita istirahat sejenak?" Aku bertanya di tengah-tengah tarian.

"Oh, kenapa tidak?, kau pasti lelah." Jawabnya lembut lalu membawaku keluar dari lingkaran orang-orang yang menari lalu ia membiarkanku duduk di kursi melingkar serta meja di tengahnya dan letaknya jauh dari yang lain karena aku risih orang-orang terus menatapku. Terutama pada bagian dadaku.

Sebenarnya alasan mengapa aku meminta berhenti sejenak bukanlah karena aku lelah ataupun haus. Tapi aku tidak tahan dengan tatapan Harry yang membuatku gelisah seperti hampir kehabisan oksigen.

"Y/N, minumlah." Entah tadi itu Vincent pergi kemana yang jelas pria itu kini tiba-tiba kembali dengan secangkir minuman coklat hangat di tangannya.

Melihat coklat hangat yang membuat tenggorokan ku mengering karena sangat tergiur-aku pun menerimanya. "Terimakasih tuan." Ucapku mengundang tawa berat dari adik Victor krum itu.

Setelah berhasil menghentikan tawa ringanku aku pun berniat meminumnya. Namun belum juga bibirku menempel pada ujung cangkir nya. Tiba-tiba cangkir itu ditepis kuat-kuat oleh tangan seseorang sampai-sampai cangkirnya pecah serta cairannya yang meleber kemana-mana di lantai.

"What the hell Harry!" Aku memekik jengkel pada Harry yang ternyata menepis gelas itu sampai pecah berkeping-keping.

Bukannya menjawab. Harry malah menatap ganas ke arah Vincent seraya berkata. "How dare you try to give Amortentia to my wife!"

Mataku membulat sempurna seketika saat dengan lantang Harry berbicara keras mengakui bahwa aku istrinya didepan Vincent walaupun setidaknya orang lain selain kami bertiga tidak mendengarnya.

POTTER'S WIFE | Harry Potter x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang