05; Falla ngidam (?)

550 54 8
                                    

🍂

Falla kini tengah menangis di pelukan sang Mama. Menumpahkan segala rasa kesalnya pada Ganen yang melakukan hal itu lagi. Mama Falla hanya mampu menaham gelak tawa, anak sulungnya ini sangat lugu, menangis hanya karena di sentuh oleh suami sah nya sendiri.

Setelah kejadian malam itu, Falla mengamuk dan mengacak seisi rumah. Rasa bencinya terhadap Ganen semakin bertambah, mengingat seharusnya hari ini Falla datang ke event untuk mempromosikan series barunya yang akan segera tayang minggu depan. Tapi, karena tubuhnya yang terasa remuk, Falla menghubungi managernya meminta maaf karena tidak bisa datang.

"Falla kesal, harusnya aku datang ke event hari ini. Tapi, k-karena ulah pria hidung belang itu aku gak bisa datang, Mah!" Rengeknya.

Mama Falla mencoba menenangkan sang anak yang sudah hampir dua jam tidak berhenti untuk tidak menangis. Tangan wanita itu mengelus surai kecokelatan milik sang anak, "sudahlah nak, itu juga sudah kewajibanmu."

Falla mendengus dan menghapus air matanya, menatap kesal ke arah Mamahnya. "Anak Mama Falla atau pria hidung belang itu sih Mah?! Harusnya Mamah ngerti dong, Falla masih berada di puncak karir tapi tiba-tiba di jodohin sama orang yang lebih tua— TUA BANGET dari Falla,"

Mamah Falla menghela nafasnya pelan lalu menangkup pipi gembul milik sang anak, "dengar sayang... Mama ngelakuin ini demi kebaikan kamu, Falla. Ganen itu anaknya baik, dewasa, bahkan bisa memperlakukan mu lebih baik daripada Maza, mantan pdkt-an kamu itu, Mama gak suka, kamu harus nurut ya?"

Falla menatap sedih sang Mama. Pasti wanita itu punya tujuan yang baik, Falla mengangguk kecil, "Falla bakal nurut sama Mamah, tapi biarin Falla nginep di sini seminggu ya?"

"Jangan lama-lama nak, kasian suami mu... pasti ngerasa bersalah banget. Dua hari aja ya?"

Falla mengerucutkan bibirnya dan mau tak mau ia harus menurut perkataan sang mama, "baiklah..."

🍂

Dua hari sejak kejadian malam itu, Ganen tak pernah mendapati balasan pesan dari Falla. Ingin pergi ke rumah mertua, takut-takut akan terjadi keributan lagi. Maka dari itu, Ganen menahan dirinya untuk tidak menemui Falla di sana, ia dengan sabar menunggu suami kecilnya itu untuk pulang ke rumah.

Ganen saat ini sedang sibuk dengan segala urusannya di kantor, memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa pusing yang sedari tadi menyerangnya.

"Selamat siang, Tuan," Pintu ruangannya terbuka, terlihat sang asisten pribadinya berdiri di sana bersama perempuan cantik yang memakai mini dress warna maroon.

Ganen menoleh, menatap perempuan itu dengan bingung. Seingatnya ia tak ada jadwal untuk bertemu dengan seseorang hari ini, "selamat siang juga, Shea. Ada perlu apa?"

"Maaf Tuan karena sudah mengganggu waktunya. Ini Meysa, anak dari pak Rio klien Tuan yang beberapa hari lalu ingin bertemu dengan Tuan." Ujar sang Asisten sembari menundukkan kecil wajahnya.

Meysa tersenyum kala Ganen menatapnya, "pergilah." Bisik Meysa pada Shea.

Shea segera pergi tanpa menunggu perintah dari Tuannya. Ganen yang melihat itu terheran, "Ada urusan apa anak kecil kemari?" Ganen membalas senyum dari perempuan muda di kini menghampirinya.

Bukan Cemara (GeminiFourth) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang