K I S S M E B E T T E R
🌲
JEJU ISLAND, 23 years ago...
Mathias kecil berlarian masuk setelah membuka pintu villa dengan senyum cerah, binar terlihat jelas di matanya yang bulat seraya langkahnya terus masuk menaiki anak tangga menuju lantai dua dan begitu sampai di salah satu kamar, langkahnya terhenti di ambang pintu yang terbuka membuat dua orang yang tengah duduk bersisian di samping ranjang menoleh ke arahnya.
"Oh? Namoo-ya,"
"Mathias! Kemarilah."
Lee Haru dan Lee Mujin menatap putra pertama mereka dengan bahagia, namun perhatian Mathias hanya berfokus pada satu orang, yaitu adik laki-lakinya yang baru berusia beberapa hari.
Bayi laki-laki yang tengah tertidur pulas dalam pelukan sang ibu.
"Woaaah, dia imut sekali." Ucapan Mathias membuat Haru dan Mujin terkekeh.
"Bolehkah aku menyentuhnya?"
"Tentu saja, dia kan adikmu." Haru mengacak lembut rambut Mathias yang terus berdiri di hadapannya, gemas, sebelum Mujin meraih putra pertamanya itu untuk ia dudukkan di atas pangkuannya.
Dan perlahan sebelah tangan Mathias terangkat naik menuju pipi sang adik, menyentuhnya sekilas sebelum dengan cepat menarik tangannya kaget.
"Aku takut melukainya, kulitnya sepertinya rapuh sekali."
Lagi, Mujin dan Haru terkekeh.
"Kau juga seperti itu saat kau masih bayi. Mau coba menggendongnya?"
Mathias menatap ibunya terdiam, ekspresi takut bercampur antusias tergambar jelas di wajahnya.
"Tidak apa-apa, ayah akan menjaga kalian berdua." Mujin menenangkan.
Lantas Mathias mengangguk tersenyum sebelum duduk di samping ayahnya, menaruh kedua tangannya di atas pangkuan seperti apa yang ibunya instruksikan dan lagi-lagi terdiam. Tertegun dengan sosok adiknya yang kini tengah ia gendong.
"Ringan sekali. Apa dia baik-baik saja? Dia tidak sakit bukan?" Kekhawatiran di wajah Mathias membuat Haru memeluknya dari samping.
"Dia baik-baik saja, seiring berjalannya waktu beratnya akan bertambah."
"Saat kau lahir, berat mu bahkan lebih kecil dari berat adik mu. Tapi lihat sekarang, kau jadi anak tertinggi di kelas mu. Bukan begitu?"
"Bukan hanya di kelas, tapi di sekolah ku." Ralatnya atas ucapan sang ayah.
"Ah ya, maaf-maaf." Mujin dan Haru saling menatap tersenyum, sebelum keduanya begitu asyik memerhatikan putra-putra mereka yang menggemaskan.
Apalagi Mathias, tatapan bocah berusia tujuh tahun itu tidak sedikitpun terlepas dari sang adik.
Saat itu Mathias bersekolah di Seoul sementara Haru dan Mujin memutuskan untuk melahirkan anak kedua mereka di Pulau Jeju dan karena kesibukannya bersekolah beserta serangkaian les juga pelatihan manajemen khusus untuk calon pewaris, bocah itu baru bisa menemui kedua orangtua dan adiknya saat liburan musim dingin tiba, itu sebabnya Mathias tampak begitu antusias sampai-sampai menghabiskan makanannya dengan begitu cepat.
"Lee Namoo, adik mu tidak akan kemana-mana jadi perlahan saja atau kau akan sakit perut nanti."
"Tawi awu ingin cepat-cepat bewmain dengannya, iwu."
(Tapi aku ingin cepat-cepat bermain dengannya, ibu)

KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME BETTER
RomanceHaruna Sakurai, Haru. Seorang gadis berdarah Korea-Jepang yang bermimpi akan kehidupan yang lebih baik saat dirinya diterima bekerja di sebuah perusahaan bernama Group M. Dan mimpinya nyaris terwujud lima tahun kemudian begitu namanya masuk dalam ka...