7 - Haruna

633 106 56
                                        
















KISS ME BETTER
🌲







Mathias menatap pintu rumahnya terdiam, emosinya meledak dan belum mereda bahkan ketika Haru sudah tak lagi terlihat. Lantas saat akan masuk ke dalam kamarnya, sudut mata pria itu terlebih dahulu menemukan sesuatu di atas meja.

Camilan yang belum tersentuh dan mantel Haru yang tertinggal.

Membuatnya mengumpat kesal sebelum membanting pintu dengan keras.

Sementara itu, sekali lagi Haru menoleh ke belakang. Pada pagar tinggi nan kokoh yang entah mengapa tampak begitu memilukan. Dengan langkah tertatih, ia berjalan menjauhi rumah Mathias sambil sesekali berpegangan pada tembok jalan setapak yang dilaluinya. Sakit di perutnya hilang timbul namun terasa amat menyakitkan saat angin malam menyapa tubuhnya. Beruntung tak lama kemudian ia bisa duduk dan beristirahat di halte yang sepi. Bus terakhir sebentar lagi tiba, membuatnya menghela nafasnya lega sebab setidaknya sekarang ia bisa pulang.

Dari kejauhan samar-samar Haru bisa melihat sorot lampu bus yang bergerak mendekat, namun tiba-tiba pandangannya kabur. Dan disaat yang bersamaan ponselnya bergetar, membuatnya merogoh tasnya pelan lalu tersenyum begitu melihat nama si pemanggil.

"Oppa?"

"Oh? Ku kira kau tidak akan menjawabnya karena ini sudah larut."

"Jadi oppa hanya sedang iseng?" Haru terkekeh pelan.

"Bukan begitu, anu...aku baru saja selesai melakukan operasi pertamaku sebagai dokter bedah utama. Dan tiba-tiba saja aku merindukanmu jadi tanpa sadar aku menelepon mu."

"Oho! Selamat atas operasi pertama mu sebagai dokter utama! Seperti dugaan, kau benar-benar hebat."

Di sana, Hajun tersenyum simpul. Mengangguk-angguk berterima kasih.

"Kenapa belum tidur?"

"Oh, itu... anu-"

"Anda tidak naik? Ini bus terakhir."

Suara sopir bus mengalihkan perhatian Haru, bus warna biru itu sudah berhenti di halte untuk beberapa saat yang membuat sopir berteriak memastikan.

Dengan cepat Haru bangkit, mengabaikan panggilan teleponnya dengan Hajun. Namun saat akan melangkah tiba-tiba serangan pusing menyergapnya dan wanita itu jatuh seketika dengan suara Hajun yang terus-menerus memanggil namanya.







°°°°°




Msports, Mmotors Tower - Presentation Room

"Seperti yang anda ketahui, Presdir," Direktur Produksi Msports membuka presentasi dengan senyuman.

Di hadapannya, Mathias memerhatikan dengan seksama sambil sesekali menatap tablet di atas meja sementara Woohyun duduk di samping kanannya.

Pagi itu Mathias menghadiri presentasi peluncuran produk baru Msports -department di bawah Mmotors, anak perusahaan M-Group yang bergerak di bidang otomotif untuk produksi, distribusi dan pemasaran kendaraan seperti mobil, motor, sepeda, speedboat, dan kapal. Msports sendiri merupakan department yang khusus berfokus pada produksi alat-alat olahraga, salah satunya sepeda.

"Trend masa kini membuat sepeda tidak lagi hanya dipakai untuk berolahraga namun juga untuk bergaya. Oleh karena itu kami menciptakan 'Movesbikes', sepeda listrik yang dikayuh dengan tagline 'More Pedals, More Journey', tujuannya karena kami ingin setiap individu yang mengendarai sepeda ini mendapatkan petualangan baru setiap kali mereka mengayuh."

KISS ME BETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang