Chapter 11

110 10 3
                                    

Be Wise! Mature Chapter!
21+

Vallen Pov

"Dante! Kau... Kau mau melakukan apa?." Dia tersenyum dengan seringaian di bibirnya. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang dia inginkan dariku? Tapi demi apapun, aku lelah, aku hanya ingin segera pergi dari neraka ini secepatnya. Tetapi aku tidak tahu! Aku tidak tahu jalan untuk keluar dari jeratan yang Dante lakukan terhadapku, tidak ada yang bisa menolongku, karena memang aku tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk melindungiku di dunia ini.

"Menjadikan dirimu milikku, princesa" Dia lalu meletakan tangan kanannya pada leherku, menahan kepalaku, memaksa diriku untuk terus melihat pada wajahnya.

"Dante!." Aku memejamkan kedua mataku ketika jemarinya mulai bermain pada bibirku, aku merasa jika tatapannya saat ini semakin berkabut ketika dia terus melihatku.

"Sialan! Aku akan membunuhmu, Dante! Aku akan membunuhmu jika kau terus menyentuhku. Aku akan..."

" Apa yang akan kau lakukan untuk membunuhku, hm?." Air mataku menetes kembali tanpa bisa ku cegah. Aku tidak menyangka jika pada akhirnya aku akan berakhir di dalam kamar ini bersama Dante. Aku tidak bisa menyumbinyakan perasaan getir dan muak di dalam hatiku, tapi aku bisa apa? Sedih? Marah? Bahkan rasanya itu semua sudah percuma untuk diriku.

"Sssttt... Jangan menangis, Vallen. "

"Persetan!." Aku menghardiknya tidak habis pikir padanya.

Aku menghirup napasnya yang beraroma mint bercampur alkohol itu "Aku akan melakukan apapun yang aku inginkan, terhadamu Vallen." Aku terkesiap kaget ketika Dante merobek pakaian yang ku kenakan lalu dengan gerakan cepat dia kembali meraih tanganku yang mencoba memberontak padanya lalu menahan kedua tanganku di atas kepalaku.

"What are you doing?." Sementara itu dia mencumbu leher dan juga telingaku lalu beralih melumat bibirku begitu tergesa-gesa sebelum ciuman itu berganti dengan sebuah ciuman lembut dan juga menuntut.

"Mmmppptthhh." Dia mengerang pelan sembari memasukan lidahnya kedalam mulutku, tetapi aku mencoba menutup bibirku rapat-rapat dan mencoba memberontak untuk lepas dari cengkraman tangannya pada kedua pergelangan tanganku.

"Buka mulutmu." Tetapi aku tidak mendengar ucapannya dan semakin merapatkan bibirku.

"Fuck!." Dante menarik tangan kanannya lalu meraih paksa rahangku dan kembali melumat paksa bibirku kasar. Sialan! Aku hampir kehabisan napas karena ciuman kami yang terlampau cukup lama hingga aku terpaksa menggigit bibirnya untuk mengakhiri ciuman kami.

"Sialan kau, Dante!." Dia terkekeh pelan sebelum menjilat bibirnya yang berdarah karena gigitanku.

"Berhenti, bajingan!." Alih-alih mendengar ucapanku dia justru menyerang kembali leherku, dia menjilat bahkan mengigiti kecil bagian leher dan juga rahangku.

"Kenapa, hm? Kenapa kau menolak diriku? Sedangkan tubuhmu berkata lain, Vallen. If you really want me too." Tangannya kini mulai bermain di atas payudaraku." Kau adalah gadis yang paling keras kepala yang berani menolak diriku. Kau selalu berkata jika kau membenci diriku. Tapi malam ini, aku bersumpah padamu, princesa. jika kau tidak akan bisa menolakku, Vallen! Kau tahu, aku tidak pernah mengkhawatirkan seseorang selama hidupku. Tapi saat aku melihatmu hari itu, hari dimana pertama kali aku melihatmu, aku merasa aku sangat tertarik padamu, hingga mengguggah diriku untuk bisa memilikimu seutuhnya, Vallen." Dia menatapku cukup lama, napasnya yang naik turun tidak beraturan benar-benar membuatku melayang.

Entah kenapa dengan tidak tahu malunya aku justru menyukai aroma napasnya yang menenangkan dan juga menyegarkan. Dante benar-benar telah menghancurkan kewarasanku. Bagaimana bisa sosok penjahat seperti dia memiliki wajah seperti malaikat seperti ini? Alis tebal hitam yang bertaut, sorot mata abu-abunya yang teduh jika di lihat dengan jarak begitu dekat, tubuh kokoh, tegap dengan aromanya yang menenangkan. Sial sial sial! ini tidak bisa di biarkan. Sadarlah Vallen, jangan pernah kau tertipu dengan wajah rupawannya itu, jangan lupakan jika dia telah menghancurkan hidupmu.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang