🚫 •WARNING• 🚫
MATURE CONTENT, 21+
Cerita ini berlatar belakang kehidupan para Gengster atau para Mafia besar juga kejam yang menjurus dengan kekerasan, bahasa kasar, dan juga seksual bebas.
•••
Dante Petterson, adalah seorang kriminal atau bisa d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • Dante Petterson, he is the character of a man who is so possessive and cruel.
Dor!
Dengan sangat cepat Dante menembakan peluru pistolnya pada Crhisthoper, hingga membuat pistol dalam genggamannya itu terlempar begitu saja ke atas lantai.
"Crish!" Vallen dan Ellena menjerit. Saat melihat Crishtoper berteriak nyaring penuh rasa sakit setelah Dante benar-benar menembakan pelurunya itu kedalam bahunya, hingga darah mengalir dan mengotori tuxedo pernikahan yang dia kenakan saat ini.
"AKU BILANG BERHENTI!" Vallen berteriak, air matanya berderai hebat, bahkan adreanalin di dalam dirinya kini berpacu dua kali lipat lebih cepat. Sontak dia berlari ke arah Crhisthoper, dan meraih tubuh pria itu yang kini tersungkur di atas lantai. "Crhis, sial....!" Vallen terisak sembari memegangi pipi Crhisthoper. "Crhis, ya Tuhan... " Dengan tangan gemetar, dia mengusap luka tembak yang ada pada bahu kekar Crhisthoper. "You oke?"
"Hei tenanglah, luka ini bukanlah apa-apa untukku."
Vallen mengangguk dia lalu kembali menoleh pada Dante yang tiba-tiba saja tertawa dan seolah tengah mengejek dirinya yang terlihat menyedihkan itu. "Hentikan! Berhenti! Menyakiti orang di sekelilingku, Dante!"
"Menyingkir darinya, Vallen." Kedua tangan Vallen terkepal dia lalu menatap Dante tajam dan berjalan cepat ke arah pria itu, hingga dia kini benar-benar berdiri di hadapan Dante lalu menatapnya nyalang.
"Bajingan!" Vallen menampar pipi pria itu dengan sangat keras hingga membuat ujung bibir Dante mengeluarkan darah.
"Aku tahu kau merencanakan ini, dan kau kemari hanya untuk mengacaukan pernikahanku bersama dia, bukan? Tidakkah kau memiliki urusan lain selain mencampuri urusanku, heh? Tidak cukupkah kau memberiku penderitaan selama ini?!" Dante menegang, dia menjilat ujung bibirnya dengan lidahnya lalu kembali menatap geram pada wanita yang kini berdiri di hadapannya itu.
"Vallen-"
"Kau dan mereka!" Vallen menunjuk pada Eldatan dan juga Evan. "KALIAN SEMUA BAJINGAN!!"
"Persetan dengan ucapanmu!! Pegang dan seret dia."
"Tidak! Apa yang kau lakukan bajingan?!" Vallen berteriak ketika beberapa pengawal dari Dante menyeret tangannya menuju altar pernikahan. "Le-pas!"
"Sial! Le-paskan dia!" Teriak Crhisthoper, pria itu mencoba ingin melawan dan menyerang Dante tetapi dengan sigap para anak buah Dante segera menarik tubuh pria itu lalu menahan kedua tangannya. "Brengsek kalian!" Crhisthoper berusaha keras mengeluarkan semua tenaga dan usahanya untuk membalas tinjuan dan pukulan yang di lakukan oleh para pengawal Dante pada tubuhnya.
"Dante! Hentikan, kumohon stop untuk memukulinya!"
Cristhoper meludahkan darah yang keluar dari mulutnya, kepalanya terasa berkunang-kunang dia lalu kembali berkata sarkas dan berusaha kembali memancing emosi Dante. "Apa segini saja kemampuanmu, heh?"