Vallen Cooper
•
•
•
Aku meringis ketika terbangun dari pingsan ku, kepalaku terasa pusing dan juga sakit. Belum lagi rasa gejolak mual yang aku rasakan saat ini membuat diriku semakin merasa tidak nyaman.
Kedua mataku mengerjap, dan aku mendapati jika saat ini aku tengah berada di dalam sebuah ruangan kamar bercahaya redup, Aku langsung tersadar dan mengingat jika beberapa waktu yang lalu beberapa pria telah menculik ku.
Kepala ku semakin melayang-layang menahan rasa pusing dan mual yang semakin mendera tubuhku, apapun yang telah penculik itu suntikan kepadaku, membuat tubuhku seperti di ambang kematian saat ini.
"Kau sudah bangun?" Tiba-tiba suara bariton dan juga serak terdengar, membuatku terlonjat dan sigap mencoba untuk waspada.
Aku memicingkan kedua mataku ketika aku melihat sosok pria tengah duduk di atas sofa di sebrang tempat tidurku "Vallen Cooper." Aku spontan duduk, dan menutupi seluruh tubuhku menggunakan selimut ketika pria itu mendekat dan berdiri di hadapan ku.
"Siapa kau?" Aku mendongakan kepalaku untuk bisa menatap wajah pria itu "Kenapa kau menculikku?" Spontan aku mundur dari dudukku ketika pria itu semakin mendekatiku, tapi dia hanya diam dan malah memberiku sebuah seringaian mengerikan dari bibirnya.
"Brengsek!" Umpatku, mencoba ingin bangun dari tempat tidur ini, tapi sialnya pria itu justru menarik kasar lenganku sehingga membuat tubuhku terjatuh di atas tempat tidur
"Kau tidak bisa pergi, Vallen." Pria itu memerangkap tubuhku dengan posisi aku berada di bawah tubuhnya.
"Dante, panggil aku Dante." Bisiknya tepat di hadapan bibirku. Napasku tersengal-sengal, jantungku berdetak begitu hebat ketika pria bermata abu-abu itu menatapku dengan jarak yang begitu dekat " Persetan dengan ucapanmu, LEPAS " Aku terus meronta ketika pria itu semakin mencengkram kedua pergelangan tanganku di samping tubuhku.
"Kau tidak akan bisa lepas dariku, Mi amor... "
"Bajingan, aku tidak tahu siapa dirimu! Dan kenapa kau mencilikku?" Aku berteriak nyaring, meluapkan kekesalanku kepada pria gila di hadapanku ini.
"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah ayahmu lakukan." Pria itu berkata lagi dengan aksen Amerikanya yang kental, Aku berusaha menahan napasku yang naik turun tidak beraturan ini ketika pria itu terus menatap ku. Dan ayahku? Sebenarnya apa yang telah dia lakukan? Sehingga membuat pria ini tega menculikku.
"Aku tidak peduli dengan apa yang kau katakan, dan lepaskan aku! Apa kau tuli, heh?" Aku menajamkan tatapan mataku kepada pria itu, melihatnya seolah-olah pria itu adalah pria paling gila yang pernah aku temui saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED
Любовные романы🚫 •WARNING• 🚫 MATURE CONTENT, 21+ Cerita ini berlatar belakang kehidupan para Gengster atau para Mafia besar juga kejam yang menjurus dengan kekerasan, bahasa kasar, dan juga seksual bebas. ••• Dante Petterson, adalah seorang kriminal atau bisa d...