33. Maaf 3

102 13 3
                                    

     Dari balik kaca yang berkabut embun tebal didalam gedung kantor,retinanya masih jelas melihat hujan yang mengguyur di luar sangat deras.bahkan sejak pagi sejak ia melangkah ke dalam bus, sepanjang perjalanan selama empat puluh lima menit nya di habiskan dengan wajah yang mengantuk karena cuaca dingin yang mendukung.

Fix jika Oktober musim hujan dan Zayyan suka musim ini dari pada harus memilih panasnya kemarau, bukankah negeri ini hanya memiliki dua musim.
Rinai hujan lebih mengagumkan karena dari balik curahan air yang jatuh kebumi banyak menciptakan kisah Romansa.tahu kan kalau banyak drama,Film bahkan kisah romance di Novel yang memakai hujan sebagai background nya.

Bahkan dengan melihat bening nya air yang merembes di balik kaca ini saja Zayyan sudah merasa sangat tenang.ia menikmati kesendirian nya di dalam ruangan,semua staff dan ke dua teman satu timnya Yura dan Dabin semua ke kantin karena ini jam makan siang.

Entah karena jiwa introvert nya ini yang lebih suka menyepi atau ia yang dalam hidup nya terlalu banyak pertimbangan.setiap detail nya selalu ia pikirkan hingga lebih sering menyesal setelah mengambil keputusan.

seminggu ini ia lebih suka menyendiri di ruang kantor,setelah semua orang keluar untuk makan siang.lebih damai mungkin..atau ia lebih butuh banyak waktu untuk berpikir setelah pertemuan terakhir ia dan Sing kamis lalu.

" Zayyan..ini makan siang mu,hhaaa..."
Dabin datang dengan nafasnya yang naik turun,jelas ia kelelahan.
" Kenapa kau tidak ke kantin saja"

Zayyan dengan raut wajah separuh heran juga ingin tertawa tapi menahan jika tidak melihat serius nya Dabin dengan nafasnya yang sudah di sudut hidung.

" Aku tidak minta kau bawakan makan siang "jawab Zayyan menunjuk pada box hitam segi empat yang di bawa Dabin

" Tapi kau harus makan,kalau kau sakit kami yang susah karena pasti kau ijin tidak masuk ya kan?"

Sebuah alasan yang tentu dibuat,karena sebetulnya Sing lah yang meminta nya mengantar kan box makan siang itu untuk Zayyan ke ruang kantor .sebagai teman yang baik Dabin menuruti Selain bonus uang saku berlipat dari sing tentu saja.

Dabin sudah seperti kesper cinta bagi ke dua mahluk bucin tapi penuh Ego ini.ya..apa namanya jika saling mencintai tapi memilih untuk saling menghindar,tapi ini jenis cinta yang berbeda.Dabin jadi ikut pusing dengan peran serta nya dalam kisah Zayyan dan Sing

Alis Zayyan bertaut,aneh kenapa temannya ini begitu baik pada nya beberapa pekan terakhir.tapi ia yang paling tidak bisa berprasangka buruk dengan seseorang menerima alasan itu dengan logikanya yang sedikit diatas rata-rata.

" Terimakasih..kau tidak perlu membawa makan siang untuk ku jika menyulitkan mu"

" Tidak. Kau temanku tentu saja aku senang melakukannya"
'atau sing akan memaksaku'

Dabin memberikan senyum termanis ,jangan sampai akting baik nya terbongkar Karena ia setengah mengeluh melakukan nya.

"Oh ya..kau tadi di panggil pak Dikta ke ruangan arsip, katanya banyak beberapa berkas yang harus di susun ulang "
Papar Dabin setelah box makan siang di letakkan di meja dimana Zayyan sering melakukan tugas magang nya.

" Apa sekarang? "

" Selesaikan makan siang mu dulu,tapi aku tidak bisa menemani mu aku harus kembali kekantin Wain menunggu ku"
Balas Dabin lagi karena hanya saat istirahat makan siang ia bisa berkumpul dengan teman-teman nya.

Zayyan mengangguk" ya aku bisa mengerjakan sendiri nanti "

Dabin yang bersiap keluar dengan payung  dari kantor kembali menegur Zayyan,dengan wajah yang menghadap pada salah satu meja staff

Relationship Brothers(Zaysing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang