32.Maaf 2

188 22 4
                                    

Aku kurang tahu ya gimana lingkup kerja kantoran.

Aku cuma mendeskripsikan tempat magang ku dulu,kurang lebihnya begitu heeee...

Kalau ada yang kurang harap maklum ya sayyyyyy...







































    Suara tuts keyboard dari beberapa komputer di setiap meja seperti nya tidak henti berbunyi sejak dimulai jam kerja antar jam 9 sampai jam makan siang dan berlanjut lagi dari siang menjelang petang.Sing dan Boim mulai terbiasa.
Juga mesin print yang menghasilkan karya ketikan beberapa lembar surat juga dokumen akan terus mencetak sampai waktu jam kerja selesai.betapa sibuknya dunia kerja,setiap hari dari pagi hingga matahari menyingsing mungkin akan terasa membosankan karena saat ini Sing masih remaja.

Tapi tidak tahu kalau usia dewasa nanti setelah ia punya tanggung jawab pada dirinya sendiri, mungkin pekerjaan seperti ini menjadi impian banyak orang.

"Ayolah sing bantu aku" rengek Boim dengan beberapa berkas di tangan nya.

"Aku pikir kau bisa kerjakan sendiri"

Sing bangun dari kursi nya yang memiliki roda tiga,sejak tadi ia hanya asyik dengan ponsel nya dan kursi yang bisa di ajak maju mundur.

"Jika aku sendiri yang mengerjakan,gaji mu separuh untuk ku"tukas Boim dengan lembaran kertas setinggi dada nya.

Sing tersenyum tengil mendengar gerutuan teman satu tim nya ini.Boim dengan wajah spek pangeran, rambut lurus brown,mata sedikit bulat almond dengan sebentuk titik pada hidung nya.mungkin jika Sing wanita ia akan jatuh cinta dengan temannya ini.tentu bukan karena fisik yang hampir mendekati sempurna,Boim sangat humble dan baik hati.

"Ya..baiklah,apa yang bisa aku lakukan"

Boim memonyongkan bibirnya pada kertas penuh di tangan nya
"Apa kau lihat ini bukan pekerjaan,ayolah...

Sing benar-benar ingin tertawa rengekan Boim terdengar lucu olehnya.sikapnya kadang suka membuat gemash, bertingkah merajuk manja seperti seseorang yang selama ini dekat nya.dan saat Sing mengatakan itu pada Boim, jawaban nya sungguh membuat Sing ingin melakban mulut nya

"Jangan bilang kau juga suka padaku ya ?" Ekspresi wajahnya yang pura-pura takut membuat sing ingin membungkam nya, Sing hanya menyukai Zayyan.bukan berarti ia menyukai lelaki, ngerti kan?

Mereka berjalan beriringan ke ruang bagian mesin fotocopy yang tidak jauh dari kantor mereka,ada banyak surat yang harus di gandakan.

"Sing aku bersemangat karena awal bulan sebentar lagi"
Senyum Boim terlihat mengembang tentu saja sing mengetahui nya, setiap anak magang menerima gaji di waktu awal bulan.tak terasa sudah hampir satu bulan mereka Melakukan project magang di tempat ini

"Ya..akan kau pakai untuk apa gaji pertama mu?"

Sing yang bertanya tapi matanya fokus pada kertas ditangan nya di mesin foto copy.entah ini lembar ke berapa yang harus di lipat gandakan, seperti yang ia bilang kantor ini sangat sibuk.

" Aku ingin memberi kan sesuatu untuk Jeni"jawab Boim

Sing tersenyum mengejek " ya..habis kan saja uang mu untuk kekasih mu"

Tapi Boim malah membalas cibiran itu dengan senyum pasrah nya
"Tak masalah,aku rela melakukan nya"

Ya..sing tahu rasanya jatuh cinta,bahkan hanya dengan melihat nya bernafas saja kau sudah merasa hidup mu sangat bermakna.
Apalagi jika bisa memberikan jejak senyum di wajah nya ,bahkan hidupmu bukan milikmu lagi tapi sudah kau serahkan seutuhnya.

Relationship Brothers(Zaysing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang