Daru menghela napas dan berjalan ke arah kiri. Tak berapa lama, ia berbalik ke arah semula. Kemudian kembali duduk di bangku kayu yang ada di pojok kamarnya. Tapi tak lebih dari lima menit lelaki berambut ikal itu duduk, ia kembali berdiri. Dan aktivitas tersebut berlangsung sejak hampir sekitar 15 menit yang lalu.Iya, sudah hampir seperempat jam Daru mondar-mandir tak jelas seperti itu. Sebuah aktivitas yang hampir belum pernah Daru lakukan setidaknya sejak ia tinggal di rumah ini. Karena sejatinya aktivitas seperti mondar-mandir ini merupakan suatu indikasi bahwa seseorang sedang banyak pikiran, kecemasan, kekhawatiran atau bahkan ketakutan.
Sejak memilih tinggal di lingkungan pondok pesantren sini, bisa dibilang hidup Daru lebih tenang dan jauh dari gelisah apalagi takut. Sejak berada di sini, hampir seluruh aktivitas yang Daru lakukan bukan aktivitas sia-sia sekedar pengisi waktu. Tapi ada nilai pahala di setiap aktivitas yang dikerjakan. Begitulah selama ini yang selalu Daru usahakan.
Namun kini Daru melakukan aktivitas yang ia sendiri tak bisa mencegahnya. Mondar-mandir tak jelas. Meski sebenarnya gerakan mondar mandir itu sendiri merupakan salah satu tanda orang terkena agitasi. Sebuah kelainan medis yang dirasakan orang yang mengalami kegelisahan, marah, jengkel hingga gugup sampai mengakibatkan orang yang mengidap nya berjalan mondar mandir atau meremas tangan terus menerus.
Menurut medis juga, agitasi adalah bentuk gejala gangguan suasana hati yang umumnya dipicu oleh stress atau tekanan emosional. Setiap orang pasti pernah mengalami tekanan emosional yang membuat tak tenang, sedih atau gelisah dan terusik, baik itu dari lingkup keluarga, pertemanan, percintaan atau pekerjaan. Dalam hal ini agitasi tergolong gangguan yang bersifat normal atau fisiologis saja. Bukan kelainan patologis.
Daru kembali duduk. Kini ia memilih duduk di tempat tidur. Ia sadar kalau aktivitas mondar mandirnya tak bisa menyelesaikan masalah. Juga tak mampu mmebuat nya tenang. Daru menarik napas panjang dan melepaskan nya. Tiga kali ia melakukan nya. Diiringi dengan istighfar disetiap hembusan napas. Setidaknya itu membuat tekanan yang ia rasakan sedikit berkurang.
"Saya ingin menjodohkan Daru dengan Dira...."
"Alhamdulillah. Abi sangat setuju dengan perjodohan ini...."
Daru belum lupa ucapan ustadz Harman yang disahuti oleh Abi Salman tadi pagi. Waktu pertama mendengar nya, reaksi spontan Daru adalah berdiri dan langsung ingin menjawabnya. Tapi genggaman tangan ibunya di tangan nya membuat Daru mengurungkan niatnya. Ia tahu itu kode dari sang ibu agar ia tak boleh melakukan itu.
"Sebenarnya kami sudah membicarakan hal ini seminggu yang lalu" imbuh Abi Salman membuat Daru paham kalau kedatangan ustadz Harman ke Jombang bukan sekedar silaturahmi biasa.
Kunjungan ini memang sudah dirancang seiring dengan rencana keduanya untuk menjodohkan dirinya dengan Nadira. Gadis yang ia ketahui merupakan putri dari sahabat abi Salman yang bernama Usman. Sekaligus keponakan ustadz Harman.
"Kalian berkenalanlah dulu. InsyaAllah kalian akan menemukan banyak kecocokan. Dira ini juga lulusan dari Riyadh, Ru. Ngajar di pondok ustadz Harman. Wes pokoknya InsyaAllah cocok sama Daru .." umi Salamah tak ketinggalan memberi masukan. Ah lebih tepatnya mempromosikan Nadira.
Sekilas Daru melihat Nadira menunduk dengan senyum malu-malu. Sebagai lelaki Daru akui, sosok Nadira cukup menarik. Gadis manis berhijab yang terlihat santun, paham agama dan memiliki rasa malu pada tempatnya. Terbukti gadis itu tak sembarangan memandang nya dengan tatapan seperti ingin menelan mentah-mentah. Layaknya gadis jaman sekarang yang mulai kehilangan rasa malu, saat melihat lelaki keren seperti oppa Korea tak segan untuk menatapnya tanpa berkedip bahkan berteriak histeris. Daru paham itu karena Nadira berada dalam pengasuhan seorang paman sekelas ustadz Harman yang sebelas dua belas dengan abi Salman.
Namun bukan itu saja yang menjadi pertimbangan Daru untuk menjatuhkan hatinya bukan? Karena Daru sudah terlanjur memenuhi hatinya dengan perempuan lain yang memiliki kepribadian nyaris sama dengan Nadira. Bahkan bagi Daru perempuan itu lebih sempurna di matanya.
YOU ARE READING
BETTER LOVE
Short StorySide story Andai kau Tahu & Dila's Love Yasna tak pernah menyangka mahligai yang berusaha ia jaga dengan sepenuh hati akhirnya kandas juga. Yasna merasa sudah berusaha sekuat mungkin menjaga kesakralan hubungan yang terjalin di hadapan Allah. Menjag...