Chapter 5

89 12 1
                                    

𝑴𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒌!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑴𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒌!

Minggu, 25 Oktober 2020

"Ayam tujuh potong, bumbu ungkep, ketumbar, lada hitam, saos tiram, apalagi ya.. Oh, iya! Dimana mentega berada.."

Isha berjalan menelusuri semua lorong yang berisi bahan masakan yang akhirnya menemukan rak dimana mentega berada, langsung mengambil dan memasukkannya di dalam keranjang belanjaan.

Dirinya sekarang sedang berapa di super market yang tidak jauh dari rumahnya, hanya ditempuh dengan berjalan kaki saja. Hari ini ia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat, dan berencana akan memasak ayam panggang saus mentega untuk makan siang. Menu ini adalah comfort foodnya Isha, ia bisa bubuh berkali-kali jika lauknya adalah ayam panggang saus mentega.

Merasa semua bahan yang dibutuhkan sudah berada di keranjang, Isha menghampiri kasir untuk membayarnya.

"Ini saja, Bu."

"Ayam satu, dua, tiga.. Bumbu.. Lada.. Mau masak untuk suami, Mba?"

Isha terkejut, "Ahh.. Tidak, Bu. Untuk saya dan anak saya saja."

"Loh, suaminya tidak dikasih makan juga?"

"Sudah kenyang, Bu." Jawab Isha diakhiri senyum terpaksa.

Ibu kasir melihat Isha dengan tatapan bingung, "Ahh, begitu. Ngomong-ngomong, saya baru melihat Mba disini. Orang baru, ya? Tinggal di komplek mana?"

Isha menganggukkan kepalanya dan tersenyum, "Betul, Bu. Saya di Sonna B, nomor 5. Baru pindah minggu ini."

"Wah, tetanggaan sama Mas Eros ya? Si tampan pemilik perusahaan Eclipse group, baru umur 32 tapi hidupnya sudah mapan! Gedungnya tinggi seperti menara Ef.. Efel? Tidak tau deh, intinya dia sangat sempurna. Tetapi sayang.."

"Sayang kenapa, Bu?"

"Duda. Ditinggal begitu saja oleh istri dan anaknya yang bahkan belum lahir ke dunia!"

"HAH?"

﹝𝙴𝚝𝚎𝚛𝚗𝚒𝚝𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎﹞


"Astaga kenapa cuaca sangat labil? Seperti suasana hati, Kavi. Untung saja aku bawa payung, yang diminta Kavi dari Eros.. Hahaha, ada-ada saja tingkah anak lucu itu."

Begitu siap melangkah Isha dikejutkan dengan seseorang yang berdiri tidak jauh dari dirinya. Mengenakan jaket biru dan sedang memegang sesuatu di tangannya. Oh, sepertinya ia mengenalinya.

Isha beranjak menghampiri orang itu, dan langsung berbagi payung denganya.

"Sedang apa disini, Eros?"

"Isha?"

Waktu begitu cepat hingga posisi payung dipegang oleh Eros sekarang. Mereka berdua sepakat untuk menerobos hujan, dan juga Isha khawatir dengan Kavi yang sendirian di rumah.

"Aku baru saja ingin mengirim paket guci ini, pesanan orang komplek sebelah. Tetapi ia membatalkannya karena hujan yang datang tiba-tiba. Kamu sendiri, sedang apa Sha?"

Isha menunjukkan barang belanjaan yang dibelinya tadi, "Ingin membuat ayam panggang saus mentega, untuk makan siang."

"Wah tidak berubah, ya. Masih saja menyukai menu itu." Kekeh Eros.

"Tidak berubah?"

"Eros bodoh, bagaimana dia bisa mengerti apa yang baru saja kau katakan."

"Oh, kita sudah sampai ternyata Sha." Eros menunjuk rumahnya dan mempercepat jalan, sehingga membuat Isha ikut berlari. Perbedaan langkah mereka cukup jauh.

"Terima kasih ya, tumpangan payungnya." Ucap Eros sambil mencari sesuatu di kantung baju dan celananya.

"Dimana kunciku? Astaga, apakah masih bersama Radengga tadi? Lantas bagaimana aku masuk ke dalam rumah."

Melihat Eros yang sedang kebingungan, sepertinya Isha tau apa masalah yang sedang dihadapinya.

"Ke rumahku saja. Tidak baik basah begitu dalam waktu yang lama, kamu harus segera mandi."

﹝𝙴𝚝𝚎𝚛𝚗𝚒𝚝𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎﹞


"Ini handuknya, dan maaf aku hanya ada baju crew neck berwarna pink serta celana yang sepertinya cukup untukmu. Tidak apa-apa kan?"

Eros mematung, segera mengambil handuk, baju dan celana yang disodorkan oleh Isha. Langsung berjalan menuju kamar mandi,

"Itu kamarku, Eros. Kamar mandi ada di sebelah kiri."

Eros segera mengubah arah tujuannya tanpa berbalik arah melihat Isha yang menahan tawanya akibat perbuatan Eros yang menurutnya sangat lucu.

Sembari Eros mandi, Isha menyiapkan barang dan bahan yang akan digunakannya untuk memasak ayam panggang saus mentega.

"Semuanya sudah siap! Tetapi resepnya dimana ya.. Kurasa sudah mencatatnya ketika Mama mendiktekan kemarin." Monolog Isha yang berusaha mencari keberadaan resep masakannya, ia merasa menaruhnya di rak perbumbuan.

"Wah, kenapa ada Om Eros!?"

"Halo, Kavi! Baru keliatan, darimana aja?" Ucap Eros sambil mengajak Kavi tos, sudah seperti teman lama.

"Baru bangun tidur, ngantuk sekali, Om. Om Eros kenapa memakai baju Bunda? Dan dimana Bunda sekarang?"

Dari balik tembok Isha bisa mendengar percakapan antara anaknya dan Eros. Tetapi ia masih harus fokus mencari dimana resep tersebut, dari tadi belum juga ketemu dimana keberadaannya.

"Ada chef kita disini, Om! Ayo kita nonton Bunda masak."

Kavi duduk di meja pantry bertepatan di depan kompor yang hanya terhalang oleh papan bambu palsu. Melihat itu Eros tersenyum dan ikut duduk bersebelahan dengan Kavi, tetapi daritadi belum juga dimulai adegan masak-masaknya.

"Mencari apa, Sha?"

"Aku lupa kutaruh dimana resep masakan dari mama kemarin,"

"Ayam panggang saus mentega kan? Aku jago membuat menu ini. Sini, biarkan aku saja yang memasak." Eros menghampiri dan mengambil alih barang serta bahan masakan.

"Wah.. chef Bunda sudah tergantikan dengan keberadaan chef Om Eros!!!" Seru Kavi, bahagia melihat Bundanya tergantikan oleh Om tetangganya.

﹝𝙴𝚝𝚎𝚛𝚗𝚒𝚝𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎﹞

"Sudah berapa kali bubuh nasi, Bunda?" Goda Eros melihat Isha berkali kali mengambil tambahan nasi, Kavi pun melakukan hal yang sama.

Isha tertawa renyah, "Maafkan aku, tapi ini enak sekali! Aku tidak berbohong, rasanya persis seperti ekspetasiku."

"Benar! Ini sangat enak, Om!! Nanti tolong ajarkan Bunda cara memasaknya ya, Kavi mau makan ini setiap hari."

"Tidak mau ah, biar Om saja yang tiap hari kesini."

"UHUKK.. Uhhhuk.."

"Minum Bunda," Kavi berlari mengambil gelas dan mengisinya air minum, segera diberikan kepada Isha.

"Pelan-pelan makannya, Sha–"

"KAMU YANG PELAN-PELAN NGOMONGNYA!"










to be continues.

(Space untuk memberi kritik dan saran)

ETERNITY LOVE - Byeon Wooseok. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang