Chapter 6

60 8 3
                                    

𝑴𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑴𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊

Selasa, 17 Maret 2020

Ku-langkahkan kakiku memasuki teras rumah yang kurang lebih 3 bulan ini kucari tahu informasi tentangnya. Aku mengetuk pintu perlahan, berharap orang yang membuka pintu ini adalah yang selama ini kucari.

Ketukan ketiga kalinya masih belum memberikan jawaban, apakah tidak ada penghuninya? Tapi tidak mungkin, karena pagar rumah tidak terkunci. Lantas ku-ketuk kembali, kali ini sengaja aku membuat tekanan di setiap ketukannya.

Akhirnya pintu terbuka, memperlihatkan wanita paruh baya. Wanita yang sudah aku anggap sebagai Ibuku sendiri, wanita yang telah melahirkan cinta pertamaku.

Aku tersenyum dan hendak menunduk untuk salim ke beliau. Tapi dalih memberikan uluran tangannya, beliau menepis tanganku dan sedikit mendorongku untuk menjauh dari hadapannya.

"Pergi, Eros."

"Tapi, Ma. Aku butuh penjelasan dari kalian semua, dimana Isha?"

"Saya bilang, pergi."

"Ma, aku sudah berhasil menemukan kalian setelah mencari kesana kemari. Kenapa Mama bersikap seperti ini? Apa salahku?"

"Dengar, Eros. Jika kamu tidak ingin melihat Mama dan Papa terbunuh, cepat pergi sekarang."

Beliau hendak menutup pintu, tapi kuhalangi menggunakan tanganku. Aku tidak bisa pergi begitu saja ketika mertuaku sudah berada tepat di hadapanku. Aku tidak ingin usahaku mencari istri dan keluarganya berakhir seperti ini.

"Ma, tolong aku—"

Pria bertubuh tinggi, yang masih terlihat gagah walau umurnya sudah memasuki fase menopause. Beliau adalah Papa mertuaku.

"Pergi!"

Perlakuan yang aku dapatkan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Mama tadi, tetapi Papa sampai hati mendorong tubuhku agar keluar dari terasnya. Aku tidak bisa menyeimbangkan tubuhku sehingga terjatuh, tepat saat itu beliau langsung mengambil kunci dan gembok untuk menutup pagar rumahnya.

"Isha.."

﹝𝙴𝚝𝚎𝚛𝚗𝚒𝚝𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎﹞

Ini kali ketiga aku berkunjung ke rumah mertuaku, aku tetap bersih keras ingin bertemu dan meminta penjelasan atas semua yang terjadi walau perlakuan yang kudapatkan tetap sama dengan pertama kalinya aku kemari.

Kembali terdengar bunyi ketukan pintu yang entah sudah berapa jam aku menunggu sang empunya keluar dari rumah ini, menyambutku. Aku terduduk di kursi depan rumah mertuaku, apa yang harus kulakukan agar pintu segera terbuka.


"Eros."

Aku terbangun dari tidurku, melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Setelahnya, kualihkan atensiku kepada seorang yang memanggilku barusan. Mama?

ETERNITY LOVE - Byeon Wooseok. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang