Eros yang berusaha mengembalikan situasi kehidupan bahagianya bersama Ishara, meski sempat dirampas oleh Bartheo. Berbagai usaha dilakukan oleh Eros, bahkan ia rela melintasi, berusaha mengingat paksa kenangan yang sempat hilang jua dalam kejadian i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑱𝒂𝒏𝒋𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒕𝒓𝒊
"Ada tambahan lagi, sayang? Beli saja semuanya jika ingin."
"Bagaimana bisa begitu, Mas." Isha terkekeh "Aku sudah cek daftar keperluannya. Sepertinya untuk sekarang cukup ini saja, nanti yang lain bisa menyusul."
Isha berkata sembari kembali meneliti dan mengingat perkiraan apa saja yang dibutuhkannya saat menuju persalinan nanti.Usia kandungan Isha sudah memasuki trimester ketiga, lebih tepatnya sudah minggu ke 29.
Eros selalu menantikan momen ini di sepanjang hidupnya, kesibukan untuk membeli barang peralatan bayinya. Dirinya sudah tidak sabar ingin dipanggil "Ayah" oleh calon anaknya kelak. Maka dari itu, semua ia usahakan agar Isha terus bahagia, hal itu dapat berdampak baik bagi janin karena akan turut merasakan kebahagiaan sang Ibu.
"Vitaminmu juga jangan lupa dibeli ya sayang, Mas lihat sudah hampir habis."
"Iyaaaa, Mas. Nanti kita mampir sebentar ke dokter Arthur ya, katanya resep obatnya ada yang dirubah." Ucap Isha sembari mengelus perutnya.
Sudah sangat besar, seharusnya Isha susah untuk berkegiatan. Ibu hamil pada umumnya pasti sangat sungkan untuk keluar rumah, duduk susah, berjalan susah, mudah capeknya. Namun Isha berbanding terbalik, dirinya baru merasa ada kekuatan saat kehamilan besarnya. Tidak ada henti untuk berjalan-jalan, yang membuat Eros terkadang cemas.
Seperti hampir dua minggu ini, Isha selalu berdandan rapi dan cantik ketika Eros sudah memasuki jam pulang kerja. Belum sempat melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, Isha lebih dulu menarik tangannya untuk kembali keluar rumah.
Entah itu makan jajanan di kaki lima, menaiki LRT, atau sekedar night-drive tanpa tujuan. Intinya Isha harus keluar, jika tidak ia akan mual-mual katanya. Eros menuruti permintaan sang Istri tentu dengan senang hati. Ingat tujuan hidup Eros sekarang, membuat Isha bahagia.
Kembali ke situasi. Eros sudah selesai membayar semua belanja Isha, kemudian menghampiri Isha yang sedang menunggunya sembari berdiri melihat playtopia yang dimana banyak anak-anak bermain disana. Mata Isha berbinar dan sesekali dirinya ikut tertawa memandang anak yang merasa sangat sedang berada di surga dunia; bagi mereka.
"Dor!"
"Astaga— AW!! Mas, perutku sangat sakit!"
Kepanikan menguasi tubuh Eros, segera dibawanya Isha menepi "Sakit di bagian mana sayang? Katakan pada Mas."
"Aduh, Mas.. Aku tidak kuat, ini terlalu sakit— AWHH!!"
"Tolong sayang, bilang sama Mas sakit di mana? Disini?" Tanya Eros sembari memegang perut bagian bawah Isha. Biasanya Isha memintanya untuk mengelus bagian bawah pusar karena sering merasakan nyeri.