Aksi Pertama.

846 52 60
                                    

Gedung Yang sepi, serta sudah di tumbuhi, Beberapa Rumput Di Sekitar nya.

Bastara Turun dari motornya, dan terus Melangkah Sambil Mengamati bangunan itu.
Bastara benar-benar pergi sendiri sekarang.

Suara Tepuk tangan seseorang membuat Bastara menghentikan Langkahnya, dan Mencari sumber suara itu.
"Wah-wah Besar Juga nyali lo."ujar seseorang Yang Masih belum bastara Temui keberadaanya.

"Pengecut!"Pekik Bastara tak menemukan lawan bicaranya.

Terlihat Siluet laki-laki Yang memakai jubah hitam Dan topeng Dari dataran tinggi Gedung.
Bastara Langsung sedikit Mendongak ke atas untuk melihat.

Bastara Mengepalkan Tangannya Ketika Melihat Pria itu Keluar dari balik tembok. "Dimana amona" Sergah bastara.

Pria itu Tertawa Keras menanggapinya.

"HAHA"Tawa laki-laki itu Sambil bertepuk tangan.
"Bastara-bastara, Santai dulu. Cewek lo lagi main-main Sama Anak buah gua. "

"Bangsat! Beraninya Bersembunyi di balik anak buah. Siapa lo sebenernya" Umpat bastara Naik pitam.

Bastara sudah Muak. Banyak berbicara Hanya Menghabiskan waktunya Ia yakin orang Ini Sengaja membuat nya emosi.

Bastara Lari untuk Menaiki anak tangga Untuk menghampiri orang itu.

Sedikit lagi bastara Dekat dan membuka topeng orang itu, tiba-tiba Ia Mendapat Serangan dari berbagai arah Oleh orang-orangan yang memakai baju hitam.

Bastara menerima Pukulan yang akan di berikan Oleh orang - orang Yang bisa di kira-kira jumlahnya sepuluh orang.
Bertarung? Tentu saja Itu Hall yang mudah , mereka tak tahu saja Yang sedang mereka lawan ini Sudah bersabuk tinggi di dunia taekwondo, Melawan sepuluh orang tak ada apa-apanya bagi bastara.

Bugh...

Pukulan pertama Dari serangan tiba-tiba tadi Terkena Wajah bastara.
Darah segar mengalir Dari Sudut bibirnya.

Bastara Tersenyum ketika merasakan Darahnya Dan Ujung bibirnya yang sobek.
Bastara Menghapus jejak darah itu menggunakan Punggung lengannya.
"Lumayan, sekarang giliran lo" Ujar bastara Langsung menyerang Lawannya yang membuat ujung Bibirnya sobek tadi. Bastara sengaja menerima Bogeman tadi karena Ingin melihat dan mencoba  Skill mereka.

Terjadilah Pertarungan Beberapa orang dengan bastara , Walau Baginya mudah tetap saja ia harus waspada dengan orang-orang ini,bisa saja Mereka membawa Alat tajam atau senjata lainnya. Dan Ia sudah pasti tahu akan di jebak seperti ini nantinya.

Di lain sisi Gedung ini, Empat Orang Memakai slayer hitam Serta  Baru saja Turun dari pagar Besi yang menjulang  tinggi Sekarang sedang mengendap-endap seperti pencuri. Entah bagaimana mereka bisa memanjat Pagar tinggi itu.

Bruk..

Satu Dari mereka Yang baru Mendarat Terjun dari Pagar tinggi tadi Terjatuh. sontak tiga orang dari mereka yang sudah Turun duluan menaruh Jari di Bibirnya.

"Goblok segala jatuh Kalo ada yang denger gimana" Sungut reyga Suaranya di pelan kan sambil  Membantu kaizo bangun.

Kaizo, Si tersangka yang jatuh tadi mendengus sambil Mengusap Bokong Nya ketika berdiri.
"Kurang mulus Bro. lagian siapa Juga yang mau jatuh sengaja"

"Itu pintunya." Tunjuk Alvaro Pada pintu yang berpapasan dengan Gerbang itu. Alvaro tersenyum, ternyata yang di Katakan Fian tadi sangat membantu.

Mereka memang Berada di Gedung yang sama seperti bastara sekarang, tentu saja Mereka Tak akan membiarkan Bastara Pergi sendiri. Mereka memakai bastara Hanya untuk Mengelabui Dan sisanya Menerobos pintu belakang.
Itulah rencana yang mereka buat tadi.

Love silently (ON GOING!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang