Part 24

408 79 3
                                    

"Anjirrrr!!! Pingsan lagi, ngapain nih anak pingsan?" Marsha hanya berdiri sambil memperhatikan Chika yang sudah tak sadarkan diri.

"Padahal nggak gue apa-apain!"

Marsha mencuci tangan malas sekali harus menyadarkan Chika, lebih baik dia berpura-pura tak tau dan meninggalkan Chika di sini. Semoga dicuri Alien agar gadis miskin sepertinya tidak bergabung dengan geng REMAS PENTIL, Marsha tak mau semua kesempurnaan dan kenyamanan yang selama ini dia rasakan cacat hanya karena kehadiran manusia yang tak layak diperhitungkan.

Dia memang sangat susah menerima orang baru dalam hidupnya, Marsha itu pemilih. Terlahir sebagai seorang perfeksionis membuatnya tak mau semua kenyamanan selama ini akhirnya berubah.

Mungkin butuh waktu, atau memang dia tak akan bisa menerima Chika sebagai teman wanita di geng REMAS PENTIL, padahal biasanya dia yang jadi ratu, selalu dipuji-puji merasa bahwa posisinya akan digeser gadis miskin yang tak pandai berhias dan merawat diri.

"Bodo amat! Gue tinggalin aja!" Gadis itu bergumam mengedikkan bahunya, langsung menelepon Zean.

"Sayang, aku sudah selesai. Ayo, kita pergi," ajak Marsha. Heels mahal miliknya bergesekan dengan lantai menggema saat ia melangkah.

Menunggu Zean di gerbang sekolah. Biarkan Chika membusuk di toilet sekolah, semoga Adel sudah pulang agar tidak ada yang menolong Chika.

Tak lama Zean datang, Marsha tersenyum memeluk kekasihnya, dan langsung berangkat ke lokasi pemotretan. Nasib baik Chika gadis miskin itu tak suka pada Zean, ya dia tau seluruh gadis akan minder duluan untuk suka pada Zean karena tidak akan ada yang bisa menyaingi dirinya.

Hanya dia. The one and only ratu di tahta kerajaan hati Zean.
________

Adel menunggu Chika sekitar tiga puluh menit tapi gadis itu tak kunjung balik. Apa dia sudah pulang duluan?

Ollan juga sudah pamit duluan hanya tersisa Adel dan Lucas yang sekarang tersisa satu gorengan Lucas, artinya sebentar lagi dia pulang.

"Menurut lo kalau nyuci beras perlu pake Sunlight stroberi atau lemon biar sekalian nasi terkandung buah?" Lucas mulai bertanya random sesuai dengan isi kepalanya yang selalu tak terduga.

"Buat lo bagusnya beklin, jadi pas makan sekalian gue melayat," jawab Adel. Sebenarnya sedari tadi dia menunggu Chika, tapi ke mana gadis itu?

"Ehhh! Zean udah pulang tadi sekalian sama Marsha kan tadi?" tanya Adel setelah menyadari Chika tak kunjung pulang. Dia yakin Chika takkan pulang sendiri duluan tasnya masih berada di atas meja di depannya.

"Nih anak bawa HP nggak sih anjirrrr!" Cowok itu tak sabaran.

"Lo susul lah, mana tahu dia ngode nunggu lo di toilet biar sekalian jatah nenen," usul Lucas. Gorengan miliknya sudah habis, sekarang menarik tisu untuk menyeka mulutnya dan juga tangan.

"Si anjing! Tapi lo benar juga."

Adel bangkit dari tempat duduknya disusul Lucas.

"Bude! Gue pulang dulu, jangan kangen sama Lucas Jacksonian yang gantengnya di luar prediksi BMKG!" Lucas berseru norak dan menyusul temannya menuju sekolah mereka.

Biasanya sekolah akan sepi jika sudah jam pulang sekolah, hanya penjaga sekolah, beberapa guru, dan petugas kebersihan yang membersihkan semua kelas saat seluruh kelas bubar.

"Lo tau nggak bakteri jahat adalah bakteri baik yang sering disakiti."

"Diam lo!"

Saat Adel sudah berujar serius Lucas akhirnya memilih diam dan berjalan menuju sekolah mereka.

BADBOYYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang