Part 38

321 70 5
                                    

Chika hanya terdiam sambil meremas-remas ponselnya. Mulai menimbang langkah apa yang harus dia lakukan, walau sepertinya dia tidak bisa memutuskan.

Apa benar sekarang adalah kesempatan emas yang bisa dia jadikan batu loncatan demi masa depan agar dia tak terus-terusan diremehkan karena terlahir miskin?

Bagaimana jika Marsha dan teman-temannya menjebak dirinya?

Gadis itu menutup mata, rasanya semakin sulit untuk memutuskan ini semua. Apa dia harus bilang pada Adel?

"Ayo, Chika. Maju kerjakan latihan tadi."

"Huh? Apa?" Chika hanya ngang-ngong tak mengerti dengan perintah Bu Siska.

"Kerjakan soal nomor satu di halaman 63, biasanya kamu cepat kalau latihan."

Gadis itu hanya bisa pasrah dan mengangguk.

"Biar saya yang ngerjain!" Adel mengajukan diri yang membuat seluruh kelas terdiam, manusia paling tak peduli dengan pelajaran dan juga tugas mendadak ingin menyelesaikan latihan.

"Yakin kamu bisa ngerjain?" tanya Bu Siska meremehkan, orang tua itu menurunkan kaca matanya menatap pada Adel.

"Ibu terlalu sepele sama saya."

Adel bangkit, Chika duduk gelisah di tempatnya entah apa yang ada tercetus di kepala Adel kali ini, tapi dia yakin akan di luar prediksi BMKG.

Jika Lucas punya kata-kata ajaib bin absurd yang keluar dari kepalanya, maka Adel melakukan hal-hal ajaib itu dengan tindakan.

Cowok itu berbalik padanya sambil tersenyum manis membuat debaran jantung Chika bekerja dua kali lebih cepat.

"Kamu bisa?" Chika bertanya tanpa suara, sedangkan Adel lagi-lagi tersenyum.

Setelah menuliskan di papan tulis, cowok itu menunjuk padanya coretan yang dia maksud.

BUAT YESSICA TAMARA, LO TAU NGGAK SATUAN JARAK YANG BIKIN GUE BAHAGIA?

Adel menghalangi dirinya dari Bu Siska jadi orang tua itu tidak akan bisa membaca apa yang dia lakukan?

"Huuuuu! Adel!" sorak satu kelas sedangkan Chika hanya menunduk tak sanggup berada di kelas sekarang.

Tuh... Kan!

Dia bilang juga apa, manusia ajaib seperti Adel pasti akan melakukan hal-hal tak terduga.

Adel menoleh padanya mengode jawaban, Chika hanya menggeleng kaku dengan seluruh wajah memerah.

Adel mencoret tulisan awal dan memberi jawaban yang membuat seluruh isi kelas kembali bersorak.

СМ KМ.

Chika merasa begitu malu, tapi juga bahagia. Gadis itu mengipas-ngipasi wajahnya yang memanas, sebentar lagi bisa gosong karena tingkah Adel yang benar-benar tak bisa diprediksi.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Bu Siska setelah sadar dengan huru-hara di dalam kelas. Setelah tadi fokus dengan laptop di depannya.

LIM x-2 1/x+2(∞)

"Apa yang kamu tulis sebenarnya?"

Adel hanya tersenyum menunjukkan pada Bu Siska walau orang tua itu tak mengerti.

Sang guru hanya geleng-geleng, otak cerdas Chika mulai mencerna apa yang Adel tulis di depannya.

Setelah Bu Siska kembali fokus ke hal lain Adel menambahkan kalimat yang membuat Chika sudah tak sanggup lagi berada di ruangan tersebut, merasa udara di sekitarnya sudah tersedot habis dengan tingkah ajaib manusia bernama Adel Angelio Dirgantara, cowok berwajah tampan.

BADBOYYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang