8Adid
Gua ada di depan kampus lo Na.Setelah melihat notif pesan yang dikirimkan Adid, Atana langsung berlari seperti kesetanan meninggalkan ketiga temannya tanpa diberi penjelasan yang kini sedang menatapnya dengan penasaran
"Woi Na!! mau kemana lo! " teriak Ilham tidak peduli dengan semua mata kantin yang kini mengarah kepada nya
"Adid! " balas teriak Atana tanpa menengok, setelah itu badannya benar-benar menghilang dari penglihatan ketiga temannya
Dara menatap teman nya secara bergantian mencoba mencerna maksud dari Atana barusan
"Ular ada di sini?! "Ilham yang masih loading ragu-ragu menganggukkan kepalanya
"Kayanya sih gitu"Tidak mau ketinggalan Lintang langsung berdiri dari bangkunya bergegas mengejar Atana sebelum jauh, namun ia berdecak kesal saat melihat kedua temannya yang masih menunjukkan wajah cengo
"Ayo anjir susul Atana, kita lihat tampang ular secara live" keduanya hanya membalas dengan mengangguk
Lintang kembali berdecak, tidak mau lama Lintang langsung menarik tangan Ilham membuat sang empu langsung berdiri begitupun juga diikuti dengan Dara, ketiganya langsung pergi meninggalkan area kantin dengan gaduh
----------
Atana membungkukkan dirinya, mencoba mengatur nafasnya yang memburu karena sehabis lari dan itu lumayan jauh, yang dimana ia harus melewati empat gedung fakultas. Sekarang ia sudah berdiri di depan gerbang kampus, matanya bergerak kesana kemari mencari seseorang yang katanya ada di depan kampusnya namun matanya tidak berhasil menemukan siluet Adid sedikitpun
Atana menggaruk kepalanya frustasi "Mana sih ko gak ada ya" merasa tidak sabaran dan tidak berpikir panjang Atana langsung menghubungi kontak Adid.
Ia menggigit bibir bawahnya ketika belum ada pertanda jawaban dari sana, hingga akhirnya suara sapaan terdengar dari sana
"Halo Na" suara khas Adid menyapa telinga Atana
"Ha-halo Did" Atana merutuki dirinya yang tiba-tiba gugup "Lo katanya ada di depan kampus gua? " tanya langsung Atana dengan matanya yang masih terus mencari keberadaan Adid
Hening
Atana mengerutkan keningnya karena tidak mendengar sahutan suara Adid, hingga kemudian suara tawa menggelegar terdengar membuat Atana menjadi tambah bingung
"Ko lo ketawa" Atana bertanya bingung
"HAHAHAHA"
"Na anjir sorry gua salah ngirim pesan HAHAHA pea banget gua"
Atana masih mengerutkan keningnya "Salah ngirim gimana? " Atana kembali bertanya, ia masih bingung untuk mencerna perkataan Adid barusan
"Iya itu pesan bukan buat lo tapi buat temen gua dan gua salah kirim" ujar Adid yang meninggalkan sisa tawanya sedangkan sekarang Atana merasakan tubuh nya seperti batu
"soalnya nama kalian hampir sama jadi keliru gua Na, sorry ya" lanjut Adid di sebrang
Salah kirim?
Satu kata yang Atana simpulkan untuk dirinya sekarang adalah, bodoh. Demi apapun Atana sangat malu pada dirinya sendiri yang berlarian ke gerbang tanpa berfikir dan bertanya dahulu pada pengirim pesan. Ya seharusnya ia bertanya seperti...
Ngapain ke kampus gua Did? Atau pertanyaan yang lebih masuk akalnya
Emang nya lo tau kampus gua Did?Ya!! pertanyaan itu adalah yang seharusnya ia tanyai terlebih dahulu, karena saat reunian kemarin Adid tidak pernah menanyai dimana ia kuliah. Dan seharusnya itulah yang Atana sadari, tapi sayangnya hatinya bergerak lebih dulu daripada otaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
WE FALL in love
Teen Fictionketika kita jatuh cinta maka kita harus siap dengan dua kemungkinan. Entah terbalas atau bertepuk sebelah tangan. Selama 8 tahun Atana memendam rasa sukanya kepada pria yang ia temui di bangku SMP. Adid Raharja pria dengan segala hal konyolnya dan k...