12
Entah sejak kapan situasi ini berubah menjadi dua kubu, dengan Galang dan kawan-kawannya di sisi kiri, dan Adid berada di sisi kanannya. Atana menatap tidak percaya, bahkan Adid dengan santainya duduk di kursi sambil bersiul, seolah menikmati suasana yang bagi Atana terasa sangat canggung.
"Jadi sekarang, lu nongkrongnya sama anak-anak SMA, Na? " tanya Adid memecah keheningan yang menguasai ruangan.
"Ya, kan tadi gue udah jelasin semuanya" jawab Atana dengan nada datar
Ya, Atana memang telah memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Adid, supaya tidak ada salah paham yang lebih jauh. Siapa tahu kan Adid berpikir bahwa Galang atau salah satu dari mereka adalah pacarnya. Ya pikiran-pikiran seperti itu terlintas di benaknya. Percaya diri itu baik tapi...
Mata Atana melirik jeruk yang ada di atas meja nakasnya. Ketika tangannya terulur untuk mengambil, Adid dengan sigap membantu dan menyerahkan jeruk itu padanya
"Sekarang gantian, lo siapanya Atana? " tiba-tiba Galang melontarkan pertanyaan sambil mengangkat kedua alisnya, menantang.
Mendengar itu Atana hendak menjawab, mendadak mengurungkan niatnya ketika melihat Adid terkekeh, siap menjawab pertanyaan itu.
Atana mengangkat bahu acuh, daripada terjebak dalam percakapan yang canggung antara dua pria ini. Atana memilih untuk mengalihkan perhatian dengan mengupas jeruk yang ada di tangannya. Rasanya manis, dan Atana tersenyum puas merasakannya.
Adid berseru sambil menepuk dadanya dengan bangga "Gue temennya dari SMP"
Galang menanggapi dengan senyuman miring, "Oh, cuma temen doang" Adid mengernyitkan dahi
"Maksudnya? "
Galang berdecak pelan "Bego banget sih" gumam nya pelan "artinya gue gak ada saingannya dong" Galang menambahkan dengan tegas suaranya penuh keyakinan.
Ucapannya membuat suasana ruangan mendadak beku, seolah semua orang lupa caranya bernafas. Atana mengerjapkan matanya terkejut, ia berhenti mengunyah jeruk yang masih ada di mulutnya. Ia menatap Galang dengan wajah bingung meminta penjelasan, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Iya, gue suka sama lo" Galang melanjutkan pernyataannya tanpa sedikitpun ragu
"Huk huk huk" Atana langsung tersedak mencoba mencerna pengakuan yang tiba-tiba
Adid menatap terkejut sekaligus tidak percaya kepada Galang, Adid akui dirinya sebagai orang yang urat malunya juga sudah hampir putus tapi tidak pernah terbesit akan melakukan seperti yang dilakukan Galang
"ANJIR BOS GUE NIH! " seru Karel dengan semangat, tak mampu menahan keterkejutannya
"Sat set, mantap Lang" Maulana menambahkan, memberikan dukungan
"Bos gue emang gak salah pilih cewe" Farel merangkul Galang yang kebetulan berada disampingnya
"Bisa kali nikah muda" Farez menyeringai kecil
Wajah jengkel Atana benar-benar tidak bisa dikondisikan, ia menatap kelima pria itu dengan jengkel belum lagi lontaran candaan yang tak henti-hentinya diberikan oleh teman Galang dan Galang dengan entengnya juga ikut tertawa. Padahal pria itu baru saja mengungkapkan perasaan nya tapi sikapnya gak ada serius sama sekali, emang cinta nya brondong tuh cinta monyet. Batin Atana
"Na nikah sekarang aja ya, temen gue sanggup ko nafkahin lo" ucap Farel dengan nada menggoda
"Iya Na, daripada pacaran haram" Maulana menambahkan dengan gaya bijak
Adid yang sedari tadi hanya diam, ia mencibir mendengar celotehan mereka “Masih pada peyek, udah sok-sokan mau nikahin anak orang. Dasar bocah” gumam Adid pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
WE FALL in love
Teen Fictionketika kita jatuh cinta maka kita harus siap dengan dua kemungkinan. Entah terbalas atau bertepuk sebelah tangan. Selama 8 tahun Atana memendam rasa sukanya kepada pria yang ia temui di bangku SMP. Adid Raharja pria dengan segala hal konyolnya dan k...