PT. 2

15 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Kurasa kau akan mendapatkan hukuman hari ini."

Yang dikatakan kakaknya itu mungkin memang benar. Dilihat dari kejauhan penjaga sekolah itu akan menutup gerbang sekolah.

"Pak tunggu! Jangan tutup dulu gerbangnya!" Teriak Danielle yang baru saja turun dari motor dan tidak lupa dia memberikan helm yang dia gunakan pada kakaknya.

Bukan hanya Danielle saja yang tengah berlari menuju gerbang yang sebentar lagi akan tertutup itu. Beberapa murid lainnya juga sedang berlari dengan tujuan yang sama.

Dan benar saja apa yang kakaknya tadi katakan bahwa dia akan terlambat, karena sekarang Danielle dan murid lainnya sedang memohon kepada penjaga sekolah agar membukakan mereka gerbang yang baru saja tertutup itu.

"Pak... Tolong berikan kami kesempatan untuk masuk, kami tidak ingin terlambat di semester baru ini..." Keluh salah satu murid disana.

"Kalau tidak mau terlambat kenapa baru datang sekarang?!"

"Tadi macet pak..."

"Gak ada yang bisa antar pak..."

"Habis begadang pak..."
Dan masih banyak alasan lainnya.

"Pak kami janji tidak akan terlambat lagi, benarkan..." Seru Danielle yang disetujui oleh murid-murid disana.

"Tidak! Peraturan tetap sama, murid yang terlambat tidak diizinkan masuk sekolah dan akan tetap mendapat hukuman!" Tegas penjaga sekolah tersebut.

Hal itu membuat para murid semakin mengeluh dan frustasi. Begitupun dengan Danielle. Dia keluar dari kerumunan orang-orang yang ada disana dan mencoba berpikir apa yang akan dia lakukan.

"Gak bisa tinggal diam kalau kayak gini, harus cari jalan keluarnya!"
Danielle rasa dia harus memanjat pohon yang ada di belakang sekolah yang langsung terhubung dengan halaman belakang sekolah.
"Tapi pohon itu masih ada gak ya? Kita gak bakal tau kalau gak liat langsung."

.
.
.

Mata bulat dan berbinar yang dapat Danielle tunjukkan saat melihat pohon besar itu ditebang oleh pihak sekolah.

Hanya ada tembok tinggi antara pohon dan halaman belakang sekolah, tapi pohon itu cukup tinggi bahkan lebih tinggi dari pada tembok yang menghalanginya itu.

"Ok, kurasa ini cukup mudah dari pengalaman panjat pohonku." Gumam Danielle yang berusaha meyakinkan dirinya.

Setelah berusaha keras untuk bisa mencapai tembok itu, akhirnya usahanya tidak sia-sia. Dia berhasil sampai di atas tembok, bahkan dia sudah duduk dan siap untuk melompat.

Mempersiapkan diri untuk melompat, mulai dari menyemangati diri sendiri sendiri, mengatur nafas agar tidak gugup, dan sebagainya.

"Ok, satu... Dua... Tiga... Aaa...!"

"Akh!"

Tidak, itu bukan suara Danielle. Danielle bahkan tidak merasakan tanah sama sekali.

Dan ya, betapa terkejutnya Danielle saat melihat ada seseorang di bawahnya, lebih tepatnya seorang lelaki yang sedang berbaring di tanah dan Danielle sedang berada di atas pria tersebut.

Tentu saja Danielle langsung berdiri dan membantu pria itu untuk berdiri juga. Danielle benar-benar merasa sangat bersalah.

"Kau tidak apa-apakan? Kenapa kau bisa ada di bawah? Perasaanku sebelum aku melompat tidak ada orang di bawah. Tapi kau benar tidak apa-apakan?"

"Hm..."

Dari banyaknya kata yang keluar dari mulut Danielle dan hanya sebuah dehaman yang pria itu jawab?
Itu bukan urusannya, yang dia harus segera urus adalah segera pergi ke kelas tanpa di ketahui oleh karyawan sekolah.

"Aku benar-benar tidak bermaksud lompat ke arahmu, dan aku benar-benar minta maaf atas itu. Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku harus segera ke kelas."

Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya Danielle langsung melanjutkan aksi larinya menuju kelas. Tapi sebelum benar-benar pergi dari pandangan pria itu Danielle sempat berteriak
"Jika kita bertemu lagi, aku akan meminta maaf dengan cara yang benar dan berterima kasih padamu karena aku tidak jatah pada tanah yang keras itu!"

"Gadis gila."

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑀𝓎 𝒜𝓃𝑔𝑒𝓁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang