PT. 3

15 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Berlari dengan badan ditekuk adalah hal tersulit yang Danielle lakukan sekarang agar dia tidak terlihat dari jendela oleh para murid dan para guru yang sedang dalam proses belajar mengajar.

Saat tiba di kelasnya, Danielle mencoba mengintip dari jendela bagian belakang untuk melihat situasi di kelasnya.

"Kok gak ada guru?" Gumam Danielle saat melihat kelasnya tidak ada guru sama sekali, bahkan para murid sedang bersantai.

Hap!

"Aaa...!"

"Maaf pak, Bu, saya tidak bermaksud untuk melanggar, tapi ini juga untuk kesejahteraan hidup saya." Danielle tidak tau hau melakukan apalagi dalam situasi ini. Dia hanya meminta agar dirinya tidak mendapat hukuman.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Tunggu, itu bukan suara guru, itu seperti suara...

"Vanessa! Kau benar-benar membuatku hampir kehilangan nyawaku! Apa yang kau lakukan disini?!"

Tidak salah lagi mengapa Danielle marah seperti itu. Itu adalah teman sebangkunya ~ Vanessa Clarissta ~ yang membuatnya terkejut setengah mati.

"Hahaha... Maafkan aku." Vanessa dengan susah payah menahan tawanya agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang yang melihat mereka berdua melalui jendela.

"Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau mengintip di jendela? Dan ada apa denganmu? Kau seperti gembel saja datang kesini dengan penampilan seperti itu." Tanya Vanessa yang heran dengan tingkah temannya yang satu ini.

"Pertanyaanmu terlalu banyak, akan kujawab pertanyaanmu nanti. Sekarang aku yang bertanya...
Kenapa tidak ada guru yang masuk?"

"Wali kelas yang ditetapkan di kelas kita pensiun, dan belum ada guru yang bisa menggantikannya, jadi tadi hanya ada guru sebelah yang masuk dan memberikan kita jadwal pelajaran yang baru. Dan kau taukan kalau semester baru kita hanya perkenalan dengan wali kelas baru kita." Jelas Vanessa dengan tenang.

"Hah?!"

.
.
.

Semester genap baru saja dimulai. Itulah mengapa Danielle tidak ingin terlambat, bukan hanya Danielle, beberapa murid juga ada yang seperti itu. Mereka tidak ingin meninggalkan pertemuan perdana mereka kembali setelah libur panjang usai.

.
.
.

Kelas 11-B
Disinilah kelas Danielle, dan meja kedua di bagian tengah adalah tempat duduk Danielle dan juga Vanessa.

Duduk dengan kepala yang berbeda di meja ditambah lagi dengan wajahnya yang suram, bahkan saat masuk kelaspun Danielle menjadi pusat perhatian murid-murid di kelasnya.

Mungkin perkataan Vanessa yang mengatakan 'kau seperti gembel' itu sama dengan murid lainnya yang melihat penampilan Danielle.

"Lebih baik sekarang kau merapikan penampilanmu itu, kau akan terus menjadi pusat perhatian disini."

Mendengar hal itu Danielle langsung menegakkan kepalanya dan mengeluarkan isi tasnya yang penuh dengan barang tidak jelas.

"Untuk apa kau membawa ini semua?!"

Siapa yang tidak kaget saat melihat isi tas Danielle. Mulai dari sisir, bedak, parfum, dan barang lainnya dia masukkan dalam tas.

"Aku tidak sempat melakukan apapun, jadi aku bawa saja semuanya. Aku juga tidak tau kalau aku membawa barang sebanyak ini"

Sibuk untuk memperbaiki penampilannya, Danielle jadi teringat tentang pria yang sempat dia temui saat di halaman belakang sekolah tadi.

"Van, apa kau tau? Tadi akukan lewat halaman belakang belakang sekolah karena gerbang sudah tertutup."

"Manjat pohon itu?"

"Hu'uh, saat aku melompat tiba-tiba saja ada pria dibawahku. Padahal sebelumnya tidak ada siapa-siapa di bawah. Dan kurasa pria itu baru di sekolah ini."

"Pria putih, tinggi, dan tampan?"

"Bagaimana bisa kau tau?"

"Aku memang sempat melihatnya tadi saat pergi ke toilet. Kurasa dia memang murid baru, karena dia keluar dari ruang guru."

"Aku hanya berharap bisa bertemu dengannya lagi."
Alis Vanessa terangkat sebelah yang menandakan dia bingung dengan ucapan Danielle.

"Aku hanya ingin meminta maaf karna sudah menimpanya
dan berterima karnanya aku tidak jatah ke tanah. Aku tadi hanya meminta maaf sebentar dan langsung kembali berlari ke kelas."

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑀𝓎 𝒜𝓃𝑔𝑒𝓁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang