.
.
."Murid-murid sekalian, kita kedatangan murid baru lagi." Ucap guru yang mengajar kala itu di kelas Danielle.
"Nanggung banget kelas tiga baru pindah."
"Ho'oh." Di bangku Danielle dan Vanessa, mereka berdua membicarakan tentang murid baru yang akan memasuki kelas mereka.
"Silahkan masuk..." Guru memerintahkan murid baru itu masuk ke kelas.
Semua mata langsung tertuju pada seorang pria tampan dengan bibir kecil dan rahang tegas yang mengagumkan, apalagi untuk para siswi yang melihatnya.
"Silahkan perkenalkan dirimu." Titah guru.
"Perkenalkan namaku Jayden Bartles, kalian bisa memanggilku Jay." Sapa Jay dengan senyum yang membuat semua orang kagum melihatnya.
"Wahh... Dia tampan sekali."
"Semoga dia tidak sedingin Steve."
"Jika tidak bisa dapat Steve, mungkin dia bisa."
"Dia akan memiliki banyak saingan disini, karena banyak pria tampan di kelas kita." Dan masih banyak ucapan murid di kelas Danielle mengenai Jay si murid baru.
Berbeda dengan Steve yang sedari tadi saat melihat Jay mulai memasuki kelasnya, Steve hanya terus mengepalkan tangannya dengan wajah memerah dan urat-urat yang mulai terlihat di leher serta tangannya yang sedang menahan emosi.
"Nama belakangnya seperti namamu Steve." Bisik Evan pada Steve yang tidak menyadari jika lawan bicaranya sedang menahan emosi.
"Aku tidak mengenalnya sama sekali."
"Kenapa nama belakangnya sama dengan nama Steve?"
"Apa mungkin mereka saudara?" Bukan hanya Evan yang menyadari jika nama belakang Jay sama dengan Steve. Danielle dan Vanessa juga menyadarinya.
Murid lain tidak menyadari jika Steve dan Jay memiliki nama belakang yang sama, karena mereka hanya terfokus pada visual yang Jay miliki.
"Baiklah, silahkan duduk di kursi kosong." Perintah guru lagi pada Jay yang menurutinya berjalan dan menduduki kursi kosong yang ada disana, tepat di belakang tempat Danielle dan Vanessa duduk.
"Baiklah! Kalian semua harus fokus pada setiap pembelajaran, karena kalian sudah menaiki tingkat terakhir disini. Dan kalian akan memasuki perguruan tinggi setelahnya nanti. Jadi jangan kecewakan diri kalian sendiri jika tidak mendapatkan nilai yang bagus karena kalian yang tidak fokus pada semua pembelajaran disini. Mengerti?!" Tegas guru pada seluruh murid.
"Mengerti Bu...!" Yang serentak dijawab oleh seluruh murid juga.
Sekarang semua fokus pada pembelajaran yang dibawakan oleh guru yang masuk pagi ini sampai satu setengah jam berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑀𝓎 𝒜𝓃𝑔𝑒𝓁
FantasyBerani berbuat berani bertanggung jawab. Itulah yang harus salah satu malaikat itu lakukan atas kesalahannya.