Bagi perempuan belanja itu berguna untuk meredam emosi (Kinar)
[Halo Nar, ngapain kamu tadi ke kampusnya Fiya?]
[Buat ngasih buku]
[Dan juga bunga kan ?]
[Iya ]
[Mau kamu apa sih Nar?]
[Ketemu sama kamu, sekali aja!]
[Oke, besok kita ketemu]
[Oke, besok aku yang tentukan tempatnya]
[Nggak masalah, tapi ingat setelah ini jangan ganggu Shafiyah lagi!]
Belum sempat Kinar menjawab, Haka telah mengakhiri sambungan telepon.
"Huhh enak aja intimidasi orang!" berhubung Kinar sedang ada di tempat keramaian ia memelankan nada suaranya meski sedang kesal.
Usai menemui Shafiyah, Kinar mampir ke mall yang letaknya persis di depan kampus tempat Shafiyah mengajar. Ia ngopi-ngopi cantik di salah satu cafe kopi lokal. Sebelum ngopi ia sempat window shoping di gerai kosmetik, asesoris, tas, sepatu dan baju. Kinar pun berhasil ke café tanpa menenteng kantong tas belanja.
Awalnya Kinar ingin langsung pulang usai menikmati late dan sepotong ovomaltine brownie, tetapi hatinya yang mendadak kesal membutuhkan pelampiasan. Tiba-tiba ia perlu membeli parfum di gerai body shop dan midi dress yang tadi ia lihat di gerai zara.
Kinar tersenyum puas setelah keluar dari gerai zara. Sesuai perkiraannya midi dress berwarna tan itu sangat cocok saat ia coba di kamar pas. Bagi perempuan belanja itu berguna untuk meredam emosi.
***
"Mas Yovi sudah berangkat, Mas Joko?" tanya Kinar ke satu-satunya pegawai Yovi yang ditugaskan untuk merawat mobil-mobil dagangannya.
"Sudah Mbak," Joko menjawab sambil mengelap grandmax yang tengah ia cuci.
"Kalau Mbak Tita?"
"Sudah berangkat bareng Mas Yovi."
Ini saat yang tepat, bapak pun tidak akan kesini di pagi hari. Biasanya bapak akan kesini untuk membantu memperbaiki atau hanya sekadar melihat-lihat kondisi mobil ketika hari menjelang siang. Usai beliau bersih-bersih masjid tempat beliau menjadi salah satu pengurusnya.
Kinar memeriksa satu persatu mobil yang ada di garasi. Biasanya Yovi membeli mobil dengan kondisi eksterior atau interior yang tidak sempurna untuk diperbaiki kemudian dijual lagi. Dari delapan mobil yang ada, Kinar menemukan satu mobil yang sesuai dengan keinginannya. Sebuah kijang kapsul LGX yang penyok bagian belakangnya.
"Mas Joko, aku pinjam mobil ini ya?"
"Mobil Mbak Kinar kemana?" Joko heran, tidak biasanya Kinar meminjam mobil dagangan kakaknya.
"Mogok."
"Tadi ke sini naik apa?"
"Gojek."
Jarak rumah Yovi dengan rumah orang tuanya yang juga tempat tinggal Kinar hanya 1 kilo.
"Mobilnya masih di bengkelnya Mas Yanu ya?" Joko menyebut bengkel langganan majikannya.
"Belum masih dirumah."
"Kok nggak di bawa ke bengkel?"
"Baru tahunya pagi ini Mas, udah deh cepet minggirkan mobil di depan itu. Cerewet banget sih!" Kinar kesal mendapat introgasi.
"Oke!" Joko mengambil kontak mobil di rumah Yovi. Satu kontak ia berikan ke Kinar.
"Mbak Kinar bbm mobil itu tinggal sedikit," Joko memberitahu saat ia telah meminggirkan xenia dan Kinar mengeluarkan kijang kapsul.
"Iya, nanti aku belikan."
"BBM-nya solar ya, bukan premium."
"Siap!"
Kinar mau berbuat apa ya??
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable Heart
Любовные романыKinar mendapati dirinya menjadi sosok yang berbeda ketika bertemu kembali dengan Haka. Lelaki yang dulu mengombang-ambingkan hatinya. Haka tak menyangka kini Kinar menjadi sosok yang sangat berbeda dari yang ia kenal. Sedalam apakah ia dulu pernah m...