Kenekatan Kinar

0 0 0
                                    

Maaf, tapi kamu harus tahu remuknya hatiku saat itu (Kinar)

[Nar, seratus meter lagi aku sampai di depan gang]

[Oke, aku keluar sekarang]

Usai mengakhiri sambungan telepon, Kinar segera bergegas memasuki kijang kapsul berwarna navy. Bukan tanpa sebab Kinar membawa mobil jadul ini untuk menemui Haka. Ia memiliki tujuan yang akan cukup membahayakan jika ia menjalankannya dengan menggunakan brio. Seminggu yang lalu mobilnya telah diganti dengan honda brio. Yovi telah berhasil menjual mobilio-nya dengan harga tiga juta lebih murah dari harga jual awal. Dengan pertimbangan budget, keamanan, harga jual dan lain sebagainya Yovi memilih honda brio untuk moda transportasi adiknya. Ia tidak tahu jika mobil mini itu membahayakan keselamatan adiknya dengan apa yang akan Kinar lakukan saat ini.

Sebelum putar balik Kinar melihat honda jazz milik Haka telah menepi beberapa meter dari gang tokonya. Kinar mengklakson ketika melewati mobil Haka, hingga lelaki itu menoleh. Dari jendela mobil yang terbuka Kinar melambaikan tangan dan memberi kode agar Haka mengikutinya. Dari daerah dinoyo, Kinar melajukan mobilnya ke utara menuju daerah betek. Sesampainya di bundaran betek Kinar memutar mobilnya.

Haka tidak menyangka Kinar bisa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi padahal waktu SMP belajar mengendarai motor saja gadis itu tidak berani. Kinar membelokkan mobil ke kiri melewati lembaga pendidikan Bahasa Inggris EF. Di Malang daerah itu dikenal dengan daerah jalan gunung-gunung. Beberapa macam nama gunung di Indonesia dijadikan nama jalan di daerah elit itu. Haka tahu beberapa café yang ada di sana, tetapi kenapa Kinar melajukan mobilnya ke arah perumahan?

Kini Haka kehilangan kijang kapsul yang di kendarai Kinar. Akan tetapi tiba-tiba mobil Kinar memutar balik di depannya.

"Allahu Akbar!" Haka memekik sebelum mobilnya dan mobil Kinar saling bertabrakan.

BRUUKK!

Harusnya dentuman kedua mobil itu membuat orang lain mendekat, tetapi karena ini perumahan elit dengan dominasi rumah-rumah bertingkat dan berpagar tinggi, tidak ada yang menghampiri mereka.

Haka membuka mata, ia melihat Kinar keluar dari mobilnya. Meskipun masih syok, ia melakukan hal yang sama.

Kinar melipat tangan di dada, ia tersenyum mengejek menikmati wajah terkejut lelaki yang berdiri didepannya.

"Kamu ingat belasan tahun lalu kamu nabrak seorang bapak yang mengendarai motor butut?"

"Kenapa kamu nggak mengakui kesalahanmu, Haka!"

Haka membuka mulut untuk menimpali tetapi Kinar tak memberinya kesempatan berbicara.

"Kamu limpahkan kelalaianmu ke bapak itu hingga kami anak-anaknya harus mendapat celaan dari papamu, sebelum mendapat uang ganti rugi," dengan nafas yang memburu Kinar mengungkapkan kekesalan hatinya.

"Kinar!"

Haka meraih tangan Kinar sebelum gadis itu memasuki mobilnya.

"Lepaskan!" Kinar menepis tangan Haka tetapi Haka tetap mencengkeram pergelangan tangannya.

"Beri aku kesempatan bicara Kinar!"

"Kenapa itu nggak kamu lakukan dulu? pembelaan dirimu saat ini tidak ada artinya Haka!"

Kinar menatap tajam bola mata Haka. "Aku sudah terlanjur sakit hati sama kamu!"

Haka melepaskan pergelangan tangan Kinar ketika perempuan di masa lalunya itu melerai genggaman jarinya satu per satu.

Kinar segera masuk ke mobil, membanting pintunya lalu melajukan mobilnya dengan kencang, meninggalkan Haka yang masih tidak percaya dengan kelakuannya.

"Maaf, tapi kamu harus tahu remuknya hatiku saat itu," desis Kinar sambil mengatur nafasnya yang memburu usai melampiaskan amarahnya pada Haka.

Nar, one day kamu akan tahu caranya mengikhlaskan masa lalu yang menyakitkan...

Uncontrollable HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang