12. again n again

530 52 5
                                    

Bambam membawa Lisa entah kemana, Jungkook yang awalnya gengsi untuk kembali membututi Lisa dan mencari tahu kemana wanita itu akan pergi kini berubah. Pria itu penasaran, kemana lagi istrinya akan pergi bersama pria yang katanya hanya teman itu.

"Kemana lagi pria itu akan membawa istriku?" Gumam Jungkook yang terus berusaha mengikuti mobil milik Bambam dari kejauhan.

Di dalam mobil—

Lisa sempat bergelut dengan pikirannya sendiri, meski baru beberapa bulan mengenal Jungkook, ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Namun, situasi dan keadaan membuatnya harus menghindar dari pria itu, ia tidak ingin kembali merasakan sakit yang sama secara berulang-ulang.

Drrttt

Sebuah panggilan masuk ke ponsel Jungkook, itu dari Nancy. Awalnya pria itu tidak mau mengangkat nya, ia takut hal itu nantinya akan menjadi masalah untuk ke depannya. Ia juga tidak mau seolah memberi celah pada Nancy yang sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. Biarlah semuanya berjalan sesuai arusnya, ia yang akan hidup bersama Lisa, sedangkan Nancy bersama suaminya nanti.

Namun, banyak pesan chat masuk saat itu juga, Jungkook membaca sekilas pesan yang dikirimkan Nancy padanya. Pria itu langsung menepi dan menghentikan kendaraannya saat menyadari bahwa Nancy dalam bahaya saat ini.

"Apa dia hanya bermain-main agar aku datang atau bagaimana?" Gumam Jungkook bingung pada pikirannya sendiri.

Pria itu pada akhirnya memilih berhenti untuk mengikuti mobil Bambam dan pergi ke arah yang berlawanan. Nancy meminta tolong padanya karena calon suaminya ternyata penipu yang menjebaknya.

"Tunggu sebentar lagi aku akan sampai, apa yang saja yang sudah dia lakukan?" Tanya Jungkook lewat telepon.

"D-dia membawa sajam, tanganku terluka tolong, darah sudah keluar sedari tadi. Dia tetap memaksaku untuk keluar dan berhadapan dengan para tamu, dia juga mengancamku jika aku berani memberi tahu kebenarannya pada keluargaku hiks," Ucap Nancy.

"Kau dimana? Dimana dia?"

"Pria itu ada diluar, dia terus mendoring pintu kamar mandi. Cepatlah Jungkook, aku tidak mau berkahir disini, kau dengar teriakan dan ancaman pria itu bukan?" Ucap Nancy.

"Y-ya, tunggu sebentar, aku akan datang."

Tepat saat itu juga sering ponselnya kembali berbunyi setelah dia menghentikan panggilannya dengan Nancy. Nomor tak dikenal menghubunginya, entah milik siapa nomor itu. Jungkook tidak mengangkat panggilan itu karena merasa tidak penting, apalagi nomor itu tidak jelas milik siapa.

Sudah berkali-kali sering ponsel itu berbunyi, namun Jungkook tetap fokus pada jalan di depannya. Hingga akhirnya ia sampai di depan gedung cukup tinggi di tengah kota Italia. Pria itu langsung berjalan masuk ke dalam dan menatap para tamu yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Jungkook? Kamu kenapa?" Tanya salah satu keluarga Nancy yang kebetulan mengenalnya.

"Nancy dimana? Dia sedang dalam bahaya saat ini, calon suaminya telah mrnipunya!"

Semua orang terkejut mendengar ucapan Jungkook, beberapa orang langsung berjalan cepat mengantar Jungkook menuju ruangan tempat Nancy bersiap-siap.

Dan benar saja, dua orang MUA yang ditugaskan untuk membantu Nancy hanya berdiri kaki di depan pintu dengan pandangan gugup. Jungkook langsung mrnendang pintu di depannya dan berlari cepat ke arah calon suami Nancy yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi dalam keadaan penuh emosi.

"Siapa kau hah?!"

"Sialan kau!!! Kau apakan temanku hah?!"

"Nancy?"

Amore in VenesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang