13. Be thralled

1K 85 5
                                        

Sebuah ending yang tak pernah Lisa duga, setelah 3 hari sempat dirawat di rumah sakit kini Lisa sudah diperbolehkan untuk kembali pulang dan beraktifitas seperti biasanya. Namu, hal yang membuat Lisa jengkel sekaligus emosi adalah Jungkook. Pria itu datang bersama dua orang pria ke rumah sakit untuk menjemputnya. Padahal Lisa sudah berencana untuk pergi dari Jungkook dan mengurus percerainnya sendiri. 

Saat ini Jungkook sedang berada di dalam ruang kerjanya, 3 hari terakhir ini pekerjaannya selalu berantakan karena memikirkan masalahnya dengan Lisa yang kini semakin rumit dibuatnya. Namun, bukan sebuah dokumen ataupun lembaran-lembaran kertas yang ia bawa dan Lihat. Pandangan mata pria itu justru tertuju pada sebuah layar yang memperlihatkan presensi Lisa yang sedang berdiri di pintu kamar karena sedang menerima makanan yang dibawa oleh pelayan yang Jungkook tugaskan untuk merawat Lisa.

"Bibi punya kunci kamarku bukan? Ayo kita bekerja sama," Ucap Lisa.

"Maaf Nona, saya tidak berani melakukan apa yang anda perintahkan. Tuan bisa saja melakukan tindakan diluar batas pada keluarga saya jika saya membantu anda untuk kabur dari rumah ini," sahut pelayan itu.

"Sampai kapan aku akan diperlakukan menjadi peliharaan seperti ini?"

"Nona, saya yakin ada maksud tersembunyi dibalik semua ini. Tuan hanya tidak ingin anda pergi meninggalkan dia, aejauh ini beliau lah yang selalu menyuruh saya untuk memastikan keadaan anda itu baik-baiks saja atau tidak."

"Huh, baiklah makann ini aku terima, sekarang Bibi bisa kembali bekerja. Terima kasih atas makanannya, tapi sejujurnya aku tidak mau makan ini, tapi karena Bibi sudah membuatnya untukku, akan aku terima."

"Syukurlah, kalau ada perlu apa-apa tinggal panggil saya Nona."

"iya"

Lisa masuk ke dalam kamar, ia berjalan pelan tak bertenaga karena gagal lagi untuk kabur dari kamar itu. Lisa bingung, rencana apa lagi yang ia harus lakukan untuk bisa keluar dari jeratan suaminya sendiri?

Perlahan-lahan ia mulai duduk sembari menatap makanan yang ada di hadapannya dengan tidak berselera. Lisa meletekkan segelas air putih diatas meja kamarnya. Wanita itu kemudian beranjak menuju toilet dengan membawa sepiring makanan yang berisi nasi, daging, dan juga sayuran. Lisa tahu jika ia tidak menghabiskan makanannya Jungkook pastinya akan marah. Namun, bukan ia yang akan menerima kemarahan pria itu, melainkan para pelayan yang ia tugaskan untuk menjaga Lisa. Tentu saja Lisa tidak akan tega mmebiarkan para pelayan tak bersalah itu dimarahi.

"Tidak makan siang sehari bukanlah masalah yang besar," ucap Lisa lalu membuang makanan yang ada di hadapannya ke tempat sampah berwarna hitam yang ada di depan kamar mandi.

Jungkook yang melihat dengan jelas tindakan Lisa tersebut langsung menggeram, ia tak menyangka jika istrinya itu bisa melakukan tersebut. Lisa mungkin berpikir bahwa dirinya bisa mengelabui Jungkook dengan cara itu, tapi tanpa sepengetahuan wanita itu ia tidak sadar jika sedari tadi gerakannya sudah diawasi oleh Jungkook.

"Apa yang sedang wanita itu pikirkan? Membuang makanan di tempat sampah?Bahkan dia sama sekali belum menyentuh atau pun mencicipi makanan itu, Bodoh!" Geram Jungkook.

Pria itu bangkit dari duduknya, pandangan matanya lurus ke depan, hingga akhirnya ia sampai di depan pintu kamar tempat Lisa disekap. Dengan tergesa-gesa pria itu memutar kunci kamarnya hingga berhasil terbuka.

Lisa yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi pun terkejut melihat Jungkook yang kini sudah berada di depannya. Lisa dengan cepat memperlihatkan piring yang kini sudah kosong itu.

"Aku sudah menghabiskan makanannya, kau tidak akan memarahi mereka lagi, bukan?"

Jungkook mengangkat senyuman lebarnya, ia suka dengan bagaimana cara Lisa meyakinkan dirinya. Satu hal yang Lisa tidak tahu, Jungkook tidak bodoh. Pria itu bahkan tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun Lisa malahan berbohong padanya.

Amore in VenesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang