"Kamu bohong, aku tahu, kau hanya ingin aku bertahan dan setelah kau mendapatkan apa yang kau inginkan, kau akan membuangku seperti sampah."
"Kamu pikir aku hanya berpura-pura? Aku telah melakukan kesalahan, dan aku tahu aku telah menyakitimu. Tapi jika aku tidak memperdulikanmu, mengapa aku masih di sini, mencoba memperbaikinya? Mengapa aku masih berusaha membuat semuanya berjalan lancar?" Tanya Jungkook pada Lisa.
Musik yang terlalu keras mengganggu percakapan mereka, melalui musik yang menggelegar, Jungkook memberi isyarat agar Lisa mengikutinya. Dia bisa melihat wanita itu tidak bergeming, jadi Jungkook mengambil tindakan sendiri. Jungkook dengan lembut meraih pergelangan tangan Lisa dan mulai membimbingnya melewati klub yang ramai menuju ke area yang lebih terpencil.
"Kenapa kita kesini?" Tanya Lisa waspada pada Jungkook.
Jungkook terus menuntun Lisa menyusuri lorong, cengkeramannya di pergelangan tangan Lisa kuat namun tidak menyakitkan. Ketika mereka sudah mencapai daerah yang lebih tenang, Jungkook berbalik menghadap Lisa, campuran tekad dan ketidaksabaran terlihat di mata pria itu.
"Karena aku perlu bicara denganmu," katanya, suaranya tegang namun tegas.
"Tidak ada topik lain yang bisa kita bicarakan, pergi kemana saja. Aku ingin pergi menemui Bambam sekarang juga, lalu pulang."
Cengkeraman Jungkook di pergelangan tangan Lisa semakin erat, membayangkan dia akan pergi menemui Bambam menambah bahan bakar pada sifat posesi pria itu.
"Tidak, Kita belum selesai berbicara.” Jungkook membawa Lisa lebih jauh ke lorong, menjauh dari klub yang berisik, tangannya sekarang memegang tangan lentik Lisa.
" Aku ingin menemui temanku sekarang."
Rahang Jungkook terkatup rapat karena desakan Lisa, sifat posesif pria itu sekali lagi muncul.
"Nanti saja, saat ini, aku perlu bicara denganmu. Aku sudah menghindari percakapan ini, tapi aku tidak bisa terus melakukan itu. Kita perlu mendiskusikan hubungan kita," Ucap Jungkook meski ada emosi yang ia sematkan dalam penekanan kalimatnya.
"Tidak perlu lagi berdiskusi, aku punya solusinya dan kau tidak bisa menolaknya! Cerai saja, itu solusinya!"
"Sial Lisa, aku tidak mau bercerai! Citrakuvakan rusak jika kita melakukan hal itu!" bentaknya, suaranya meninggi di atas keheningan lorong. "Bisakah kau berhenti bersikap keras kepala selama satu menit dan dengarkan aku?!"
"Oke, sebentar saja, aku akan menghitung sampai 60 detik alias 1 menit, mulai dari sekarang," Ucap Lisa.
Jungkook menghela napas, rahangnya mengatup karena amarah dan frustrasi yang tertahan. "Baik, aku punya waktu enam puluh detik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amore in Venesia
FanfictionPertemuan tak terduga antara Jungkook dan Lisa di sebuah pesta malam berbuntut panjang hingga menimbulkan kekacauan. Lisa yang merupakan anak tunggal pengusaha di Italia pada saat itu diundang ke pesta besar milik Jungkook, namun hal yang tak seharu...