Hanbin melangkah pergi dari rumah Jungkook dengan perasaan campur aduk. Setiap langkahnya terasa berat, seperti setiap beban di hatinya semakin menguat. Meski niatnya untuk melindungi Lisa tulus, ia tahu bahwa perseteruan antara mereka berdua hanya akan menciptakan lebih banyak masalah. Begitu ia sampai di mobilnya, Hanbin mengambil napas dalam-dalam, berusaha menenangkan pikirannya.
Sementara itu, di dalam rumah, Jungkook dan Lisa masih terjebak dalam ketegangan yang belum reda. Jungkook berdiri di ruang tamu, matanya menyala penuh emosi, tetapi Lisa tampak kecewa dan marah. Ia tidak bisa mempercayai betapa jauh situasi ini telah berubah.
"Lisa, aku hanya ingin melindungimu," Jungkook mencoba menjelaskan.
"Melindungiku? Atau hanya mengontrolku?" Lisa membalas, suaranya meninggi. "Kau tidak bisa terus menerus bersikap seperti ini, Jungkook!"
Jungkook merasa tertekan. "Aku tidak berusaha mengontrolmu. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, tetapi Hanbin—"
"Hanbin adalah temanku! Dan kau tidak berhak menentukan siapa yang bisa aku temui!" Lisa memotong, merasakan kemarahan yang menggebu di dalam dirinya.
Jungkook menggelengkan kepala. "Tapi, Lisa... Dia adalah ancaman! Dia ingin mengganggu hubungan kita!"
"Hubungan apa yang kita miliki?" Lisa berseru. "Kau hanya membuatku merasa terjebak!"
Jungkook merasa terpojok. Ia berusaha mengubah topik pembicaraan, berharap bisa menenangkan Lisa. "Apa yang salah dengan pakaian ini?" Ia menunjuk kemeja yang dikenakannya, tanpa mengancingkan bagian atasnya. Perutnya yang berotot terlihat jelas, dan ia menyadari bahwa ia sengaja mengenakan kemeja itu untuk menunjukkan sisi menariknya.
"Ini bukan tentang pakaianku!" Lisa menggeleng, merasa semakin frustrasi. "Kau tahu betapa tidak nyaman melihat perutmu yang terlihat seperti ini, bukan? Dan kau berani mengomentari pakaianku?"
Jungkook terdiam, bingung dengan arah pembicaraan. "Aku hanya mengatakan bahwa aku tidak suka saat kau mengenakan pakaian itu," ujarnya, berusaha defensif. "Kau bisa tampil lebih baik tanpa harus menunjukkan semua itu."
Lisa merasa darahnya mendidih. "Dan kau pikir kemeja yang kau kenakan lebih baik? Kau tidak bisa mengontrol bagaimana aku berpakaian sementara kau sendiri tampak seperti ini!"
Jungkook merasakan kemarahan Lisa dan mulai merasa defensif. "Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya... Kau tidak perlu berusaha terlihat menarik untuk orang lain."
"Siapa bilang aku melakukannya untuk orang lain? Aku melakukannya untuk diriku sendiri!" Lisa menjawab, berusaha menahan air matanya. "Dan kau seharusnya mendukungku, bukan mengkritik setiap langkahku."
Jungkook merasa penjelasannya tidak memadai. Ia mengedarkan pandangannya di sekitar ruangan, merasa frustrasi dengan situasi yang terus memanas. "Tapi kau juga harus melihat dari sudut pandangku. Aku tidak ingin ada orang lain yang melihatmu dengan cara yang tidak seharusnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amore in Venesia
FanfictionPertemuan tak terduga antara Jungkook dan Lisa di sebuah pesta malam berbuntut panjang hingga menimbulkan kekacauan. Lisa yang merupakan anak tunggal pengusaha di Italia pada saat itu diundang ke pesta besar milik Jungkook, namun hal yang tak seharu...