Berpacaran selama 3 tahun ternyata tidak membuat kekasihnya merasa cukup dengan Leana, Gadis cantik yang memiliki sejuta pesona itu pun tetap membuatnya berpaling. Bahkan kenyataan pahitnya Devan sang kekasih bermain api dengan orang yang Leana perc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalian play lagunya biar feelnya lebih dapet ya guys😚❤️
Happy reading...
Entah harus berapa kali Leana mengucap syukur kepada yang kuasa atas kebahagiannya yang diberikan untuknya saat ini. Berulang kali mengingatnya tetap akan membuatnya terharu, sepak terjang kehidupannya benar - benar membuatnya menjadi pribadi yang dewasa. Masalah yang menggerogoti hatinya pun memudar pergi. Kekuatan demi kekuatan tumbuh dikala keterpurukan yang melanda dapat dihadapi karena dorongan sang tambatan hati dan keluarganya. Leana bahagia hingga hari ini datang, kebahagiaannya pun semakin lengkap.
Seakan buah dari kesabarannya datang, akhirnya Leana mendapatkan hadiahnya.
Pagi ini didalam ruangan Leana mengenggam buket bunganya dengan nervous. Mata Leana terus terpaku pada pintu didepannya, Leana mengeratkan gandengannya kepada Leon.
"Lea grogi ya nduk?" tanya mami Ayu disampingnya. "Iya mi banget," Ayu tersenyum merangkul putrinya. "Tenang Le semua pasti lancar" timpal Naya menyemangati. "Yuk tan kita pergi ke bangku kita," Tante Ayu mengangguk lalu pergi ke depan bersama Naya.
Merasakan kegugupan yang dialami kembarannya, Leon mengusap jemari Leana "Gapapa ada gue kak," Leana tersenyum mendengar penuturan Leon yang menenangkannya.
"Nona Leana sudah saatnya keluar," ujar WO yang mengarahkan. "Iya mbak," Leana mengangguk.
Seorang WO membantu merapikan gaun putih Leana. Sepasang saudara kembar itu menghembuskan napasnya perlahan "Ready?" Leana mengangguk mantap.
Pintu terbuka, Leon menggandeng Leana erat membatunya berjalan pelan ke depan altar. Semuanya menoleh ke permaisuri hari ini.
Terpukau, satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan reaksi mereka pada Leana.
Leana berjalan menghampiri Juan, wajah tampan dan tegas itu menyiratkan mata yang berlinang.
"Gue alihin tanggung jawab gue ke lo, jaga kakak gue ya bang Juan" ucap Leon tersenyum. Ia mengusap air mata diujung matanya lalu menyerahkan genggaman tangan Leana kepada Juan.
"Saya janji akan bahagiakan istri saya Yon," Leon mengangguk tersenyum, beralih pergi.
"Hai Gorgeous," Juan tersenyum memandang Leana yang berkali - kali lipat lebih cantik daripada biasanya. "Hello handsome," Leana tersenyum menatap netra elang dihadapannya.
Janji suci pun dimulai dan berjalan lancar. Juan tampak beribawa dengan tuxedo hitam yang melekat ditubuhnya. Juan bahagia, ia tersenyum melihat gadis cantik pujaan hatinya sudah menyandang status sebagai istrinya sekarang.
Ini istrinya Leana gadis ceria cantik yang telah menjadi miliknya.
Banyak tangis haru yang merebak oleh para tamu termasuk sang pengantin. Dengan berhati - hati Leana menyeka air matanya. Penampilannya harus tetap sempurna hari ini.
