6. Hurt

4.5K 153 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalian bisa play lagunya sambil baca biar lebih ngena ya guys🫶🏻




Happy reading...



Dunia Leana seakan berputar - putar, ia sangat syok dengan yang diliatnya. Ia ingat betul Devan pamit membatalkan janji karena pria itu sakit terlalu lemas sehingga tidak kuat pergi berkencan bersamanya tapi apa yang dia liat saat ini?

Juan Memandang pasangan tersebut terlihat mesra, tapi keduanya membelakangi penglihatan Juan dan Leana sehingga membuat Juan tidak dapat melihat wajah keduanya.

Ajaib banget yang tadinya sakit gak bisa ngapa - ngapain sekarang udah bisa ngemall sambil gandeng cewek lain. Ini mah sehat walafiat mana keliatan seger begitu.

"Brengsek!" rutuk Leana.

Kaki Leana seakan tak mampu beranjak bahkan ia menangis tanpa bersuara hanya air mata yang mengalir dipipinya. Bagai awan kelabu, Juan sedikit iba dengan Leana, gadis secantiknya diduakan, dasar laki - laki muda jaman sekarang. Tangannya terulur menepuk - nepuk bahu Leana berharap dapat menyalurkan kekuatan pada gadis itu.

"saya antar kamu pulang"

🌹🌹🌹

Didalam mobil Leana hanya termenung. Ia yang tadinya cerewet mendadak membisu seribu bahasa, ia hanya berbicara ketika Juan menanyai alamat apartemennya. Leana tidak sanggup berpikir setelah melihat apa yang terjadi didepan mata kepalanya. Ia ingin denial tapi tak bisa dari baju, sepatu, rambut, postur, bahkan lirikan matanya ketika menoleh itu betul - betul Devan yang ia kenal.

Statusnya saat ini adalah masih pacarnya, sedang apa dia disana? Mereka bahkan bergandengan Devan pun sesekali mengecupi perempuan itu.

Siapa wanita itu? Sialan kenapa Leana tak sempat melihat wajahnya. Ia melihat perempuan selingkuhan itu mengenakan kaos putih dan jeans mengenakan topi bewarna biru denim rambutnya sebahu berwarna coklat terang, kenapa ia merasa familiar?

Juan memparkirkan mobilnya ke basement, ia berniat mengatar gadis itu sampai unitnya. Leana terlihat begitu linglung ada baiknya ia mengantar sampai selamat ke rumahnya, entahlah gerakan hatinya cukup besar untuk membantu Leana.

Sesampainya didepan unit Leana ia berterima kasih pada Juan, dengan cepat masuk ke dalam unitnya. Setelah menutup pintu Leana langsung merosot kebawah bersandar, menangis sekencang - kencangnya. Tanpa disadari Juan masih terdiam sejenak didepan pintu Leana mendengar isak tangis Leana samar - samar, dengan langkah berat ia pergi perlahan meninggalkan gadis yang hatinya sedang terluka itu.

Fajar pun tenggelam berganti sang rembulan, sejak tadi siang Leana hanya duduk disofa menelungkupkan tubuhnya sembari terisak dress yang sedari tadi ia kenakan pun masih melekat ditubuhnya. Rasa lapar yang meronta pun tak sebanding dengan kesedihannya yang melandanya.

Jangan tanya mengapa Leana tak menghampirinya Leana terlalu syok tak berdaya.

Pacar yang ia banggakan selama ini jarang bertengkar dan tertimpa masalah, dimana Leana selalu menjadi pihak yang memberikan pengertian penuh kepada pacarnya tidak mengengkang dan fleksibel.

Tapi apa yang didapat? Rasanya ia salah menempatkan kepercayaan itu kepada pria yang baru saja menyakiti hatinya barusan...

🌹🌹🌹

Leana terus bertanya apa kemungkinan yang membuatnya diperlakukan seperti ini oleh Devan?

Apa mungkin ia membuat Devan tersinggung?
Apa mungkin karena Leana menuntutnya untuk memberi kabar?
Otaknya terus berputar memikirkan alasan Devan kepadanya.

Merenung dan menangis, itulah aktifitasnya selama seminggu ini dilakukan oleh Leana.

Tak terasa sejak Leana tak bersemangat menjalani hidup, membuat Leana mengurung dirinya diapartement selama seminggu lamanya. Naya dan Raisa berulang kali menghampirinya namun Leana tak mau membuka pintu ia meminta tolong kepada kedua sahabatnya untuk memberinya waktu untuk sendiri selama beberapa hari, sebagai sahabat tentu mereka sangat khawatir Leana sudah mengurung diri dan membolos kelas.

Bagaimana dengan Devan? mendapat kabar dari Naya dan Raisa soal Leana pria itu langsung mendatangi Leana tapi nihil, pintu Leana masih tertutup rapat.

Berbicara mengenai perselingkuhan Devan, sampai saat ini masih disimpan rapat oleh Leana hanya dirinya dan Juan yang tau. Tubuh Leana sedikit mengurus wajahnya pucat pasi ia masih belum memiliki energi untuk membahasnya.

Hp Leana bergetar Maminya menelpon, ia mengusap wajahnya ia harus bersikap normal didepan maminya.

"Halo nduk, lagi apa?"

"Halo mi, tumben nelpon Lea?"

"Ya masa gak boleh toh nelpon anak sendiri, mami kangen kamu di Jakarta gimana nak?"

Rasanya Leana ingin menangis keras mengeluh kepada ibunya tapi apa daya ia tak ingin membuat wanita paruh baya itu lebih cemas lagi, diumurnya sekarang Leana harus bisa menuntaskan masalah hidupnya sendiri. Dengan menahan isak tangis Leana mencoba menenangkan hati ibunya disana.

"Aku ya gapapa lho mi kangen mami juga, lancar aja cuma ya banyak tugas akhir jadi repot," Sebagai anak rantau yang jauh dari maminya di Surabaya sana Leana menjadi rindu maminya.

"Suara kamu kok gitu nak? Ada apa bilang sama mami..."

"Lea lagi batuk pilek mi makanya bindeng suaraku..."

"Beneran ta? minum obat lho ya, sama maemnya (makannya) dijaga, pantesan perasaan mami gak enak makanya mami telpon,"

"Udah kok mi barusan minum obat sama makan bubur ayam," bohongnya.

"Nak kalo capek istirahat dulu, kalo sakit berhenti dulu, kalo ada masalah cari solusinya pelan - pelan ya... inget ya pesen mami nduk,"

Air matanya meleleh Leana tak kuasa mendengar penuturan maminya yang seakan tau yang dihadapi Leana.

Ia mengangguk "Iya mi Lea ngerti kalo gitu ta tutup dulu telponnya ya, mau ada kelas abis ini,"

"Iya sayang bye... mami sayang Lea,"

"Love you too mam,"

Ikatan batin maminya begitu kuat kepada Leana memang kasih sayang ibu tak bisa ditandingi. Leana menyugar rambut panjangnya dengan kasar, ia tidak boleh seperti ini... tidak!

"Leana udah selesai masa galau lo,"

Leana bangkit ke kamar mandi bersiap dengan tampilan yang amat cantik untuk pergi ke kampus

"it's time for payback,"



To be continued...


-----

Thanks for reading, hope you guys like it❤️‍🔥
Jangan lupa komen & vote ya🥰✨

Deserve Better (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang