Di sekolahan Januar sedang menunggu Vian keluar dari ruangan osis,ia sudah memikirkan matang-matang dan ia akan membawa Vian.
Semalam teman-temannya juga sudah meyakinkan dan mendukungnya,akhirnya tanpa ragu Januar akan mengajak Vian menemui Mamahnya.
Beberapa menit kemudian akhirnya Vian keluar dari ruangan osis"Kak Nunu? nungguin siapa? mau Vian panggilin?"Tanya Vian.
"Gaa gua nungguin lu,gua mau ngajak lu main ke rumah gua mau ga?"
"Vian biasa main di rumah Kak Nunu buat main sama Lala tapi kenapa Kak Nunu ngajak main Vian buat ke rumah Kak Nunu? Vian nanti juga bakalan main ko"Bingung Vian.
"Mm ini beda,gua yang nganter lu ke rumah gua,mau kan ya yaaa pliss"Mohon Januar yang tambah membuat Vian kebingungan.
"Mmm Vian mau,yaudah Vian mau pulang"
"Gua anter yaa yaa"Vian hanya bisa mengangguk melihat kelakuan Januar yang aneh.
Januar pulang kerumahnya setelah ganti pakaian ia langsung pergi ke rumah Vian untuk menjemput Vian.
Januar duduk di ruang tamu rumah Vian sembari mengobrol dengan Ibunya Vian.
"Ayo Kak Nunu"Ucap Vian yang baru selesai dandan.
Januar melihat ke arah Vian,ia langsung tersedak kopi,Januar melihat Vian dari atas hingga bawah,benar-benar sangat cantik.
Vian menggunakan kaos putih pendek dengan rompi biru muda dan menggunakan celana jeans pendek sepanjang bawah dengkul dengan riasa tipis di wajahnya yang membuat nya terlihat sangat cantik.
"Kak Nunu?"Panggil Vian yang khawatir.
Januar langsung sadar"Ah ayok,Tante Janu minjem anaknya dulu ya,nanti Janu balikin dengan keadaan selamat walafiat ko,permisi"Pamit Januar sesopan mungkin.
"Hahaha iya iyaa,hati-hati ya"Ucap Ibu Vian.
Akhirnya mereka pergi menuju rumah Januar,Januar sangat tegang ia takut dengan reaksi Mamahnya yang akan tau kalaj dirinya di cap Gay.
Januar masuk ke rumahnya dan sudah ada Mamahnya,Cila dan Lala yang berada di ruang tengah.
Mereka ikut duduk bersama,Mamaj,Cia dan Lala di ruang tengah,suasana menjadi canggung,Vian tidak tahu kalau dirinya akan bertemu Mamah Januar.
"Ini siapa? cantik bangett"Tanya Mamah Januar memuji Vian,tanpa ada rasa curiga sama sekali.
"Ini Vian Mah"Jawab Januar yang masih was-was.
"Oh ya! mana? katanya kamu mau nunjukkin pacar kamu ke Mamah"Tanya Mamah Januar lagi sembari meminum secangkir tehnya.
"Ini pacar Janu"Januar merangkul orang di samping kirinya yaitu Vian.
Mamah Januar yang melihat langsung tersedak teh"Mahh,Mamah ga papa?"Tanya Lala panik.
Mamah Januar meletakan cangkir tehnya lalu melihat Januar dan Vian secara bergantian"Kalian beneran pacaran?"Tanya Mamah Januar tidak yakin.
Januar meneguk ludahnya ia pun mengangguk,Vian hanya diam melihat ke arah Januar"Kalo Mamah ga percaya Janu bakal buktiin ko"Januar langsung mendorong tengkuk Vian mendekat ke Januar dan Januar pun mencium Vian dihadapan ketiga orang itu.
Lala sangat kaget selebihnya gembira dan juga jiwa fujoshi nya meronta-ronta,sedangkan Cila hanya bisa melotot melihat adegan di depannya itu,Mamah Januar langsung menutup matanya.
"Okee okee Mamah percaya"Ucap Mamah Januar yang masih menutup matanya.
Januar berhenti berciuman,Vian terdiam,ia masih kaget dengan apa yang terjadi saat ini.
"Yaudah kalo udah percaya jangan jodohin Janu sama Cia,lagian Janu Gay ga suka cewek,Cia juga mana suka cowok Gay"Januar benar-benar mendalami perannya sebagai Gay.
"Sebenernya Mamah ga suka kamu Gay,tapi kalo pacar kamu secantik ini bisa apa Mamah,udah Mamah mau pulang,urusan Mamah juga udah selesai"Mamah Januar langsung pergi bersama Cia.
Tujuan Mamah Januar pulang adalah untuk menjodohkan Januar dan Cila anak sahabatnya itu,Cila adalah wanita cantik keturunan China,Mamah Januar sangat memperhatikan pasangan anaknya.
Baginya siapa nanti orang yang akan menikah dengan Januar itu akan memberikan keturunan yang tampan,cantik dan juga cerdas,jadi Mamah Januar mementingkan bibit dari siapa pasangan anaknya.
Saat sudah masuk mobil dan sudah terlihat jauh Januar langsung teriak terjingkrak-jingkrak kesenengan karena rencananya berhasil.
Januar memeluk Vian dan mencium kening,pipi kiri dan kanan"MAKASIII VIANNN MAKASIII"Januar memeluk Vian.
Crekk
Crekk
Januar menghentikan aktifitasnya setelah ia mendengar cekreknya kamera"Kenapa ga lanjut? udah di restuin ko,udah ayo lanjut buat preweding,anggep aja Lala ga ada"Lala melanjutkan memoto Januar dan Vian."Udahh napa La,oh ya! Vian mau ikut gua ga? kita jalan yok,sayang banget udah dandan cantik begini ga di ajak jalan,yok"Ajak Januar.
"Lala ga di ajak?"Tanya Vian.
"Ga lah,rusuh kalo ada dia,ayok"Januar menggandeng tangan Vian menuju keluar rumah.
Lala yang mendengar ucapan Januar hanya bisa bombastic side eye"HALAHH MAUU PACARAN AJAA GAYA LUU"Triak Lala.
"IRI BILANG BOSS,SORRY GA GUA BELIIN OLEH-OLEHH"Balas Januar dari luar.
Lala yang mendengar langsung keluar"KAKAKKKK BAWAINN PLISSSSS KAKKK"Triak Lala.
Januar sudah pergi dengan Vian menggunakan mobil Januar,mereka tidak menghiraukan triakan Lala.
"Kita mau kemana Kak?"Tanya Vian.
"Kemana aja,lu maunya kemana?"
Vian terdiam sejenak memikirkan sesuatu"Vian mau ke restoran ramen tapi lumayan jauh dari sini"Ucapnya dengan raut wajah sedih.
"Ayoo kesana,gua juga laperr"
"Beneran Kak?"Mata Vian berbinar saat mendengar ucapan Januar.
"Mmm iyaa"Januar mengelus-elus kepala Vian,lalu ia kembali fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Itu Pacarku || On Going
Teen Fiction"Kak Nunu ga papa kan?"Tanya Vian. "Gimana ga papa,lu nyium gua bjir"Jawab Januar nafasnya terngah-engah. "Kan kak Nunu yang nyuruh buat Vian cium,gimana si" "Ga gitu,ahh udah lah" Tentang seseorang anak muda yang baru kelas 11 SMA bertemu dengan ka...