18

74 12 0
                                    

Malam sudah menunjukkan jam 22.20 Januar melihat Vian yang sudah tertidur pulas.

Teman-teman Lala juga menginap di rumahnya karena pekerjaannya belum selesai dan harus jadi besok.

Januar mengambil heandphonenya lalu mengirim pesan kepada Ibu Dean,Januar punya nomornya karena Januar yang memintanya,ia tahu kalau Dean tak bisa di andalkan kalau Vian terjadi kenapa-napa.

Januar
"Permisi Tante"
"Viannya nginep di rumah saya,soalnya tugasnya belum selesai"
"Teman-temannya Vian juga menginap di rumah saya,jadi jangan khawatir,saya bakal jagain anak Tante ko"

-

Setelah itu ia meletakan heandphonenya lalu kembali tertidur di samping Vian,ia memeluk tubuh Vian.

Pagi harinya Januar sudah berada di sekolahan ia bolak-balik ke kelas Lala untuk memperhatikan Vian,dan juga jika Vian butuh sesuatu Januar akan membelikannya.

Sekarang Januar berada di kelas Vian menemani Vian istirahat"Gimana? masih sakit?"Tanya Januar.

"Masih,punya Kak Nunu besar banget jadi sakit"Jawab Vian memanyunkan mulutnya.

"Hahaha maaf,maaf,gua juga ga percaya gua ngelakuin itu sama lu"Tawa Januar.

"Berarti Kak Nunu juga pertama kali ngelakuin itu,atau udah pernah?"

Januar menggeleng"Gua belum pernah,ini pertama kalinya,keperjakaan gua udah ada di tangan lu"

"Tangan Vian?"Bingung Vian.

Benar-benar anak polos"Udah lanjut makan aja"Printah Januar,Vian mengangguk.

Jam menunjukkan pukul 15.48 sebentar lagi jam pulang,dan Januar dan kawan-kawannya sudah membereskan alat tulisnya dan sudah menggendong tasnya.

"Kalian tuh mau kemana sih,belum jam pulang udah priper aja,saya juga ingin pulang lepasin tas kalian lagi"Jengkel Guru yang melihat muridnya sudah menggendong tas.

Akhirnya mereka semua melepaskan tasnya,saat mereka melepaskan tasnya bell pulang berbunyi.

"Halahh percuma gendong tas"Jengkel Dean memberi jari tengahkepada Gurunya dan hanya di tenangkan oleh Januan.

Januar langsung menuju ke kelas Vian,dan ada Vian yang sedang menyeleting tasnya.

Januar masuk kekelas Vian"Udah? ayok"Ajak Januar langsung menggendong Vian.

Di tengah menuju parkiran"Kak Nunu,Vian kan bisa jalan sendiri"Ucap Vian tak enak kepada Januar.

"Ga bisa,gara-gara gua lu jadi begini,udah nurut aja"Akhirnya Vian terdiam.

Vian yang sedang di gendong Januar ia tak sengaja melihat ke arah sesuatu dan ia melihat"Kak Nunu,itu bukannya Kak Galang ya?"Tunjuk Vian.

Januar melihat ke arah Vian tunjuk"Tapi kayak sama cewek ya? KAK NUNU MEREKA MASUK MOBIL"Sambung Vian.

Januar semakin memperhatikan wanita yang bersama Galang dan ia faham siapa"Udah ayok pulang aja,gua pengen cheese cake toko ibu lu"

"Okee ayooo!!"Akhirnya mereka masuk ke dalam mobil Januar dan menuju toko Ibu Vian.

Di toko Januar tersenyum riang,ia menyantap cheese cake,Vian memotret Januar karena terlalu gemas melihat Januar cowok berbadan besar bisa selucu ini saat sedang makam cheese cake.

"Kak Nunu suka banget sama Cheese cake ya?"Tanya Vian.

Januar langsung mengangguk"Huka hangett"Jawab Januar mulutnya penuh dengan cake.

Ibu Vian menghampiri mereka berdua dan duduk bersama mereka"Suka banget kamu sama cheese cake"Ucap Ibu Vian.

"Hehehe iya tante,buatan Vian maupun buatan tante enak bangett,Nunu suka"Senyum Januar.

"Ahh makasihh"Senyum Ibu Vian.

"Nanti Nunu mau belajar buat cheese cake? nanti Vian ajarin kamu"Tawar Ibu Vian.

Januar berhenti memakan cake lalu menatap Vian"Nanti Vian bantuin ko"Senyum Vian lalu Januar akhirnya tersenyum.

Di rumah Januar sudah berada duduk di sofa ruang tengahnya,Lala yang baru pulang karena ada urusan dengan teman sekelasnya ia langsung ikut duduk bersama Januar.

Januar melihat Lala lalu menawarkan snack yang ia makan,Lala pun mengambilnya"Kakak,Kakak kemarin habis ngapain Vian? dia sampe susah jalan begitu"Tanya Lala masih memakan snack.

Januar pun kaget ia tersedak makanannya"Uhukk..Maksud kamu apa La? ko Kakak"Bingung Januar.

"Yaa tadi subuh-subuh Lala tuh ga sengaja ke kamar Kakak pas Vian masih tidur,Kakak juga masih tidur,Lala niatnya mau minjem kabel cas an soalnya punya Lala udah di pake temen Lala semua"

"Terus Lala liat leher Vian banyak tanda merah,di tangannya juga ada,terus Vian ga pake baju kaya Kakak,nah pas Lala mau ngambil kabel cas an Lala nemu salep ya Lala bac-"Ucapan Lala terhenti karena Januar menyumpel mulut Lala dengan snack.

"Udah itu lagi banyak nyamuk,terus juga salep itu salep koreng ko Kakak habis jatoh"Jelas Januar.

"Tapi tulisan yang ada di salepnya bukan buat nyembuhin koreng Kak tap-"Lagi-lagi mulut Lala di sumpel.

"Udahlah Laa,itu salep koreng,ya mana tau kan yang ngasih mbak-mbak apoteknya"Ngelak Januar.

Lala pun mengangguk dan diam,ia melanjutkan makan snacknya"Kak Mamah besok ke sini,katanya mau jenguk kita,tapi Papah ga ikut"Ucap Lala melihat heandphonenya dan ada pesan dari Mamahnya.

"Yang bener?"Kaget Januar di anggukki oleh Lala.

"Yahh ga bisa balapan lagi"Keluh Januar.

"Mamah bukannya udah tau kalo Kakak suka balapan ya?"

"Udah tau cuman kan bukan balapan liar,semoga Mamah di rumahnya cuman 1 jam aja AMINNN!"Lala langsung sinis melihat Januar yang berdoa bersungguh-sungguh.

Kakel Itu Pacarku || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang