Pagi hari berikutnya, suara dering ponsel membangunkanku dari tidur lelap. Aku mengulurkan tangan untuk meraihnya di atas meja samping tempat tidur.
Nama Shen Meng Yao terpampang di layar, membuatku tersenyum lebar meski masih setengah mengantuk. Aku segera mengangkat telepon.
"Halo?" suaraku serak, mencoba terdengar lebih sadar daripada yang sebenarnya.
"Hai, Yiqi! Apa kamu sudah bangun?" Suara ceria Shen Meng Yao terdengar dari seberang, penuh semangat seperti biasa. Aku bisa membayangkan senyumnya yang manis itu.
Aku merebahkan diri kembali ke bantal, menutup mata sambil tersenyum. "Sekarang sudah, berkat kamu."
Shen Meng Yao tertawa pelan. "Maaf, aku nggak bermaksud membangunkanmu. Tapi, aku punya ide untuk mencoret salah satu wishlist kamu lagi hari ini."
Mataku terbuka perlahan, rasa kantuk mulai menghilang, tergantikan dengan rasa penasaran. "Oh? Apa itu?"
"Bagaimana kalau kita pergi ke pantai? Cuma berdua. Aku tahu pantai yang bagus di pinggiran Shanghai, dan cuaca hari ini sangat sempurna untuk berjemur atau bermain air," jawabnya penuh antusiasme.
Aku berpikir sejenak, membayangkan diriku dan Shen Meng Yao menghabiskan waktu seharian di pantai. Suara ombak, angin laut yang sejuk, dan tentu saja... waktu bersamanya. Itu terdengar terlalu menggoda untuk dilewatkan.
"Oke, aku setuju," kataku akhirnya, merasakan semangat mulai mengalir dalam diriku.
"Serius?" Shen Meng Yao terdengar sangat senang. "Kita pergi pagi ini, ya? Aku jemput kamu satu jam lagi."
Aku tertawa kecil. "Baik, aku akan siap-siap dulu. Jangan terlambat."
Shen Meng Yao tertawa riang sebelum menutup telepon. Aku terbaring sebentar di tempat tidur, membiarkan perasaan hangat memenuhi dadaku. Rasanya aneh, tapi setiap kali berada di dekatnya, dunia tampak lebih cerah. Dan hari ini, kami akan pergi ke pantai berdua. Aku tahu ini akan menjadi hari yang tak terlupakan.
Satu jam kemudian, Shen Meng Yao tiba di depan apartemenku dengan mobil kecilnya yang cerah.
Aku melangkah keluar dengan pakaian santai—kaos tipis dan celana pendek yang cocok untuk cuaca pantai. Dia melambai dari dalam mobil, dan aku tidak bisa menahan senyum saat melihatnya. Meng Yao tampak luar biasa cantik dengan gaun musim panas yang sederhana, rambutnya terurai bebas, dan kacamata hitam bertengger di atas kepalanya.
"Hai! Sudah siap?" tanyanya penuh semangat.
"Siap," jawabku sambil masuk ke dalam mobil.
Perjalanan ke pantai berlangsung dengan lancar. Kami berbincang tentang banyak hal—hari yang kami lewati kemarin, hingga beberapa candaan kecil yang membuat suasana semakin hangat.
Setiap kali aku mencuri pandang ke arahnya, jantungku berdegup sedikit lebih kencang. Ada sesuatu dalam cara dia tersenyum, cara dia tertawa, yang membuatku semakin jatuh dalam pesonanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless Whispers - Yuan Yiqi dan Shen Meng Yao [heimiao Couple] SNH48
FanfictionYuan Yiqi, yang baru saja putus cinta, dipaksa masuk ke dunia aplikasi kencan oleh sahabatnya, Song Xin Ran. Tak disangka, dia bertemu Shen Meng Yao, seorang perempuan yang mengubah arah hidupnya. Apa yang dimulai sebagai pelarian dari patah hati, j...