10 - Next Wishlist

145 23 2
                                    

POV: Yuan Yiqi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: Yuan Yiqi

Aku sedang sibuk menyiapkan ruang tamu ketika suara bel pintu berbunyi. Jantungku berdegup kencang. Aku tahu siapa yang ada di balik pintu itu.

"Mama," gumamku pelan saat membuka pintu dan melihat sosok wanita yang sangat ku kenal berdiri di ambang pintu, tersenyum hangat dengan tas travel di tangannya.

"Mama!" seruku sambil memeluknya. Meski sudah lama tidak bertemu, aku selalu merasa nyaman dengan kehadirannya. Dia mengusap punggungku lembut sebelum menarik diri dan menatapku dengan mata penuh rasa ingin tahu.

"Wah, apartemenmu rapi juga, Yiqi," komentarnya sambil melangkah masuk dan memandang sekeliling. "Tapi... ada yang aneh, ya?" Matanya menyapu ruang tamu dengan cepat, lalu berhenti di satu sudut yang belum sempat ku bereskan.

Aku menghela napas. "Yah, baru aja selesai bersih-bersih."

Mama meletakkan tasnya di lantai dekat sofa dan duduk sambil tersenyum kecil. "Ngomong-ngomong, gimana pekerjaanmu? Mama dengar kamu lagi cuti kerja?"

Pertanyaan itu membuatku terdiam sejenak. Aku menatapnya dengan mata sedikit melebar. "Darimana Mama tahu?" tanyaku, berusaha menyembunyikan keterkejutanku.

Mama hanya menyeringai kecil, senyum iseng yang selalu kutahu berarti dia sudah tahu lebih dari yang seharusnya. "Ya, siapa lagi kalau bukan RanRan yang manis."

Aku mendecak pelan sambil menggeleng. Tentu saja, siapa lagi kalau bukan Xinran yang selalu membocorkan semua informasi. Hatiku sedikit menggerutu, tapi aku tidak bisa marah padanya. "Iya, Ma. Aku lagi cuti sementara. Ada beberapa hal yang harus aku pikirkan."

Mama mengangkat alisnya, terlihat sedikit penasaran. "Apa kamu baik-baik saja?"

Aku mengangguk pelan, berusaha tetap tenang. "Iya, cuma... ya, aku butuh waktu untuk mencari tahu apa yang benar-benar aku inginkan. Pekerjaan yang lama mulai terasa monoton."

Mama memandangku sebentar, lalu menghela napas dan tersenyum. "Yiqi, kalau memang kamu merasa begitu, kenapa nggak ikut Mama aja ke London? Di sana kamu bisa bekerja kapanpun kamu mau, bertemu orang-orang baru, lingkungan baru. Pengalaman baru. Kamu butuh suasana segar, sayang."

Aku terdiam, mempertimbangkan tawarannya. London selalu terdengar menarik. Kota besar, penuh peluang, dan pengalaman baru tentu akan baik untuk karirku. Tapi anehnya, meskipun tawaran itu menggiurkan, ada sesuatu yang mengganjal di pikiranku.

Sesuatu yang membuatku tidak bisa langsung berkata "ya". Ada sesuatu yang perlu aku selesaikan di sini.

Atau lebih tepatnya... seseorang.

"Aku pikir-pikir dulu, Ma," jawabku akhirnya, mencoba menenangkan pikiranku sendiri. "Aku belum yakin. Mungkin ada beberapa hal yang harus aku selesaikan dulu di sini."

Mama menatapku dalam-dalam, seolah sedang mencoba membaca pikiranku. "Apa yang kamu maksud dengan 'hal-hal yang harus diselesaikan'? Ada yang lebih penting di sini daripada pengalaman baru di London?"

Breathless Whispers - Yuan Yiqi dan Shen Meng Yao [heimiao Couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang