Prolog

5.7K 425 25
                                    

Disebuah ruangan yang serba putih terdengar suara isak tangis beberapa manusia disamping ranjang seorang gadis yang telah meminta untuk dilepaskan alat bantu pernafasan nya.

Gadis cantik itu nampak sangat pucat dengan seiring nya monitor disamping nya yang terus menunjukkan garis menurun.

Dia menatap satu satu wajah orang-orang yang disayanginya. Dengan senyum kecil seolah ingin menenangkan mereka dengan suara terbata dia mengatakan tidak apa-apa.

Perlahan pandangan nya semakin buram seiring dengan garis monitor yang menurun drastis.

Sebelum kegelapan menjemput nya dia berusaha mengatakan sebuah kalimat.

Aku menyayangi kalian semua, terimakasih dan selamat tinggal.

Dan kalimat itu berakhir bersamaan dengan matanya yang sudah tertutup, dan hembusan nafas yang tidak terdengar lagi. Pada akhirnya dia memilih untuk menyerah.

Kepergian gadis itu di susul dengan teriakan histeris dari mereka yang menemaninya selama ini.

Sedang disisi lain

Terlihat seorang gadis yang baru saja bangun dalam keadaan linglung. Matanya mengedar ke seluruh penjuru seolah mencoba menelisik ruangan yang sangat asing menurutnya.

Tidak ada yang aneh dengan ruangan ini sebenarnya. Ruangan dengan bertemakan soft blue terlihat indah, seperti kesukaan nya dulu.

Tak lama dari arah luar dia bisa mendengar suara tapak kaki yang sepertinya berjalan menuju ke arah ruangan ini. Dengan segera dia kembali berbaring, dan berpura-pura menutup mata sambil menahan nafas nya.

Dalam hatinya dia terus saja bertanya-tanya apakah mereka adalah penculik? Namun pertanyaan dalam benaknya langsung hilang begitu mendengar kalimat dari seorang wanita.

"Dad bagaimana ini? Blue juga belum sadar, apa kita perlu memanggil dokter darren kembali? Aku sangat mengkhawatirkan kondisi putriku." Ucap wanita itu, sambil berdiri di samping ranjang sang gadis tak lupa mengusap surainya penuh perhatian.

Sedang gadis itu yang mendengar nya mendadak hatinya menjadi gusar. Siapa blue? Namanya adalah Nadira. Dan siapa wanita ini? Kenapa dia memanggilnya putriku? Astaga semuanya terasa aneh.

Seharusnya dia sudah mati bukan? Bahkan sebelum kematian nya, dia masih bisa melihat bagaimana sedih nya raut kedua orang tua serta kakak laki-lakinya.

Lalu, kenapa dia sekarang malah berada di tempat asing seperti ini? Bahkan dengan orang-orang yang juga tidak dikenal nya.

Sambil memejamkan matanya, gadis itu mencoba untuk menebak kejadian aneh yang menimpanya sekarang ini.

"Tidak mungkin aku bertransmigrasi kan?" Tanya nya dalam hati, setelah memikirkan kemungkinan itu rasa pening menjemputnya. Dan dia akhirnya pingsan.

Blue Trapped In BL NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang