08

2.7K 332 91
                                    

Seorang gadis terlihat sedang melamun dengan tatapan mata yang kosong, dia menatap ke arah papan tulis di depan sana. Teman sebangku nya bahkan kembali melemparkan tatapan penuh kekhawatiran padanya.

Sejak gadis itu pergi dari kantin,
blue hanya tampak diam dan tidak mengeluarkan suara apapun.

Kayla yang ingin bertanya, pada akhirnya menyerah dan memilih diam sampai gadis itu sendiri yang ingin menceritakan nya.

Sedang blue, dengan pandangan lurus dia kembali mengingat kejadian sebelumnya.

Flashback

Dengan wajah kebingungan blue menatap heran ke arah pria di depan nya yang masih terus melemparkan senyuman padanya.

Baru saja dia ingin menghindar, lengan nya di tarik kasar sampai tubuhnya menabrak dada bidang pria itu.

"Mau kemana?" Tanya pria itu santai, tanpa peduli dengan berbagai tatapan yang menatap keduanya penasaran.

"Lepas!"

Blue mengabaikan pertanyaan pria di depan nya, sambil mencoba melepaskan lengan nya yang di cengkram oleh pria itu.

Demi apapun dia merasa menyesali keputusan nya untuk menyusul kayla ke tempat ini. Blue sangat tidak suka menjadi pusat perhatian, apalagi dengan pria aneh ini.

Namun, bukan nya dilepaskan blue bisa merasakan bahwa tangan nya semakin di cengkram kuat. Gadis itu bahkan sampai meringis pelan, menahan perih di pergelangan tangan nya.

Tanpa memperdulikan raut kesakitan dari gadis di depan nya, pria tadi malah semakin melebarkan senyum nya.

Jika dilihat dengan baik, mata coklat itu mamancarkan sebuah kekaguman yang besar karena bisa melihat paras sempurna blue dari jarak yang sedekat ini.

Sedang blue yang melihat keterdiaman pria itu, mencoba untuk kembali melepaskan diri. Dengan spontan, dia menggigit lengan besar yang menahan tangan nya sejak tadi.

Blue pikir pria ini akan kesakitan dan berakhir melepaskan nya. Tapi bukan dilepaskan, blue malah tidak mendapati raut kesakitan sama sekali dari wajah nya. Dia malah terlihat senang. Aneh bukan?

"Sangat agresif dan menarik." Katanya sambil tertawa kecil. Raut wajah blue semakin berubah drastis begitu dia merasakan terpaan nafas panas di wajahnya.

Dengan cepat gadis itu membuat sedikit jarak antar-keduanya karena merasa  posisi mereka terlalu dekat.

Tapi percuma saja dia juga tidak bisa untuk menjauh, karena tangan mereka masih bertaut.

"Siapa namamu gadis cantik?"

Pria itu kembali melayangkan pertanyaan, tapi lagi dan lagi blue memilih untuk tidak menggubris pertanyaannya.

Dia pikir pria itu akan marah, dan segera melepaskan nya. Tapi, nyatanya dia malah tertawa dengan suara beratnya dia berkata.

"Begitu angkuh, tapi aku cukup menyukainya." Ujar pria itu. Blue tau itu adalah sebuah sindiran halus, tapi dia tidak ingin peduli.

Yang terpenting sekarang dia harus bisa pergi dari pria ini.

Baru saja blue memikirkan cara untuk kabur dari pria itu, dia langsung terdiam begitu mendengar sebuah nama yang di ucapkan nya.

"Christina Blue Ruby Calton."

"How pretty name huh." Puji nya dengan pandangan yang masih menatap intens sepasang mata indah di depan nya.

"Aku baru tau Kai memiliki adik yang manis. " Celetuk nya lagi dengan penekanan di akhir kalimat.

Tiga kalimat yang keluar dari mulut pria itu bagai sebuah bom besar yang menghatam blue. Gadis itu bahkan sampai tertegun dengan wajah terkejut menatap sosok di depan nya.

Selanjutnya pria itu memutus jarak mereka, dan berbisik pelan.

"Leonard Christian Dominic, panggil aku Leo ketika kita kembali bertemu." Katanya pelan, tidak lupa meniup wajah cantik blue.

Lalu dia kembali menarik tubuhnya, sambil melepaskan lengan gadis itu. Dan sebelum pergi, pria itu dengan santai nya mengelus pipi putih blue sebentar dengan ritme yang sensual.

Setelahnya dia pergi meninggalkan blue yang masih mencerna kalimat nya tadi, sampai satu menit kemudian blue mengingat sesuatu.

"Leo? b-berarti dia salah satu tokoh yang belok itu kan?!" Serunya tanpa sadar, dengan suara keras. Tidak lama gadis itu merutuki tindakan nya sendiri, begitu sadar bahwa perhatian orang-orang semakin tertuju padanya.

Dengan malu blue mulai berjalan, untuk meninggalkan area kantin. Bahkan, gadis itu sama sekali tidak menoleh ke belakang.

Seandainya saja dia menoleh, maka dia akan menangkap berbagai raut wajah yang berbeda-beda menatapnya.

Dan di antara banyaknya tatapan itu, ada dua pasang mata yang juga menatap blue dengan siratan kemarahan.

"Dasar jalang! Dia merebut perhatian Leo-ku." Marah seseorang dalam hati. Dengan perasaan cemburu yang begitu kental.

"Kamu harus dihukum blue." Gumam pelan salah satu dari kedua pasang mata tadi, dengan wajah yang terlihat mengerikan.

****

Kembali lagi dengan blue, hingga bel pulang berbunyi gadis itu masih saja duduk diam dengan posisi yang sama.

Sampai kayla menyadarkan gadis itu dari lamunan nya, dengan sebuah guncangan pelan di tubuhnya.

"Blue apa kamu sedang takut?" Tanya kayla pelan, dia tidak mengira bahwa gadis itu akan sampai ketakutan seperti ini.

Blue yang mendengar pertanyaan teman nya itu mengernyit pelan, lalu menggelengkan kepalanya. Apa kayla telah salah paham dengan nya? Mungkin saja karena gadis itu tidak melihat apa yang terjadi padanya tadi.

Jika iya, bisa saja kayla terkejut dan melayangkan lebih banyak pertanyaan daripada sebelumnya.

Dibanding takut, sekarang blue di dominasi dengan perasaan gusar dan bingung. Nama pria berambut kuning itu, terus saja berputar bak sebuah kaset rusak di kepalanya.

Rasanya nadira ingin menangis sekarang, dia tidak tau apapun tentang novel ini selain nama para pria yang belok itu.

Wajahnya tampak tertekan, karena merasa tidak tenang dengan tatapan pria itu tadi yang terlihat ingin memburunya. Padahal, dia tidak melakukan apapun.

Mencoba untuk memutar otaknya, sampai tercetus sebuah ide di benaknya.

Dengan tekad yang kuat, blue tau apa yang harus dilakukan nya sekarang! Dia hanya perlu menghindari kemungkinan adanya pertemuan antara dirinya dengan para tokoh penting.

Pasti bisa dilakukan! Walaupun tidak mengetahui ciri-ciri mereka, tapi dia menghafal dengan baik nama para pria itu. Jadi akan sangat mudah bukan? Pikir gadis itu.

Setelah nya rautnya berubah bahagia, karena masalahnya telah terpecahkan. Dengan langkah ringan, dia segera mengajak kayla untuk kembali ke asrama.

Kayla yang melihat ekspresi teman nya yang telah berubah seperti biasanya, hanya terdiam sebentar lalu ikut mengulas sebuah senyuman yang manis.

Dia tidak akan bertanya apapun lagi pada gadis cantik itu karena sepertinya suasana hati blue sedang bagus.

Keduanya kemudian mulai berjalan berdampingan, diselingi beberapa obrolan santai yang menemani langkah mereka.

Sedang di sudut koridor sana, terlihat seorang pria yang bersandar dibalik tembok dengan wajah yang tampak memikirkan sesuatu.

Sampai akhirnya dia mengambil ponsel nya, dan menghubungi seseorang.

"Kirimkan informasi murid baru di kelas XA. Secepat mungkin!."

Titt

Hanya dalam beberapa menit setelah dia menyuruh seseorang diseberang sana, ponsel nya berdering bersamaan dengan sebuah notifkasi yang masuk.

Disaat dia membuka pesan itu, raut terkejut menghiasi wajahnya. Namun tidak lama, hanya dalam beberapa detik wajahnya berubah sinis.

"Kali ini kau sangat ceroboh Kai." Ucap nya singkat, lalu beralih pergi dengan langkah tenang.

Blue Trapped In BL NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang