Disebuah ruangan yang serba putih mulai dipenuhi oleh suara tangisan beberapa orang.
Mereka berdiri di samping ranjang seorang gadis yang sedang terbaring lemas sambil meminta para dokter untuk segera melepas alat bantu pernafasan nya.
Wajah cantik gadis itu terlihat memucat seiring dengan monitor yang terus menunjukkan garis menurun.
Dia menatap satu persatu wajah orang-orang yang selama ini menyayangi nya.
Dengan senyum kecil dia berusaha untuk menenangkan mereka dan berkata tidak apa-apa.
Perlahan pandangan nya mulai memburam dengan kepala yang terus berdentum hebat.
Garis monitor disebelah nya menunjukan penurunan drastis.
Sebelum kegelapan berhasil menjemput nya gadis itu mengatakan sebuah kalimat.
"Aku menyayangi kalian semua, tolong hiduplah dengan baik dan terimakasih." Ucap nya terbata.
Kalimat itu keluar bersamaan dengan matanya yang perlahan-lahan tertutup.
Hembusan nafas berat gadis manis itu sudah tidak terdengar lagi.
Dan pada akhirnya dia memilih untuk pergi.
Kepergian gadis itu di temani dengan teriakan histeris dari mereka yang menemaninya selama ini.
Disisi Lain
Seorang gadis baru saja bangun dalam keadaan linglung. Matanya mengedar ke seluruh penjuru seolah mencoba menelisik ruangan yang sangat asing menurutnya.
Tidak ada yang aneh dengan ruangan ini sebenarnya. Ruangan dengan bertema soft blue itu terlihat indah, seperti warna kesukaan nya.
Tidak lama dari arah luar dia mendengar suara tapak kaki yang sepertinya berjalan menuju ke arah ruangan itu.
Sambil menahan nafas gadis itu kembali berbaring dan berpura-pura untuk tidur.
Klik
Pintu itu kemudian terbuka lebar.
Dalam hatinya dia mulai bertanya-tanya, apakah orang itu adalah seorang penculik?
Namun pertanyaan dalam benaknya itu langsung tenggelam begitu saja ketika mendengar kalimat dari seorang wanita.
"Ayah bagaimana ini? Blue juga belum sadar, apa kita perlu memanggil dokter darren kembali? Aku sangat mengkhawatirkan kondisinya." Ucap seorang wanita.
Wanita itu kemudian berjalan dan berdiri tepat di samping ranjang nya sambil sesekali mengusap surainya dengan lembut.
Mendengar kalimat wanita itu dia mendadak merasa gusar.
Siapa blue? Namanya adalah Nadira. Dan siapa wanita ini? Kenapa dia memanggilnya putriku? Astaga semuanya terasa aneh.
Seharusnya dia sudah mati bukan? Bahkan sebelum kematian nya, dia masih mengingat dengan jelas bagaimana raut sedih kedua orang tua serta kakak laki-lakinya.
Lalu, kenapa bisa sekarang dia berada di sebuah tempat asing bersama orang yang tidak ia kenali?
Dengan kedua mata yang terpejam gadis itu mencoba untuk menebak sesuatu yang dirasanya tidak masuk akal.
"Tidak mungkin aku bertransmigrasi kan?" Tanya nya dalam hati, setelah memikirkan kemungkinan itu rasa pening kembali menghantam nya.
Dan pada detik itu juga dia kembali pingsan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Trapped In BL Novel
Teen Fiction[Transmigrasi, Figuran, Harem, Obsesi, Posesif, Dark Romance, Mature, Hardness, Redflag.] Disebuah ruangan serba putih terlihat seorang gadis cantik dengan baju pasien nya sedang terbaring sambil menatap seluruh pasang mata yang mengerebuni nya. mon...