"flo, flo" panggil zean yang mengejar flora, sedikit berlari hingga dia bisa meraih tangan flora untuk berhenti "flo, kamu salah paham!" ucapnya saat melihat tatapan datar dari seorang flora, sang sahabat.
flora mengangguk lalu melepas tangan zean pada lengannya "aku melihatmu ze, aku pikir kamu bisa aku percaya, but? you bastards!"
zean terdiam, dia menggeleng menatap tatapan tajam dari flora. flora menatap kearah azhel yang ternyata ikut mengejar flora.
"urungkan niatmu untuk bertemu dengan adekku! " ujar flora yang membuat zean menatapnya terkejut "I won't let you get close to my sister!"
zean menggeleng lalu kembali meraih tangan flora "flo, please don't be like this! i love marsha, i can't be without marsha, flo! aku tidak pernah bercanda untuk perasaan aku"
flora tersenyum lalu mengangguk "don't say, but prove your words" ujar flora lalu menatap kearah azhel yang hanya diam saja disana.
baru saja flora ingin kembali melanjutkan langkahnya, tangannya sudah kembali di raih oleh zean. flora terlihat sangat kesal karena kelakuan zean sekarang, baru kali ini dia benar-benar kesal dengan sahabatnya itu. sial.
"aku serius" flora menatap kesal kearah zean yang masih saja menatapnya memelas
"buktikan saja!" ujarnya bersamaan dengan datangnya freyan.
'tangan itu lagi' batin freyan lalu mulai mendekati flora dan zean.
"kenapa lama?" tanya freyan kepada flora sambil melepas tangan zean yang menggenggam tangan flora.
flora menggeleng ingin melepaskan tangannya dari tangan freyan tapi freyan semakin mengeratkannya sehingga flora hanya pasrah saja tangannya berada didalam tangan besar freyan.
freyan menatap zean yang masih menatap flora "anda tidak profesional zean king caivano! dan juga tidak disiplin"
zean melirik freyan yang ternyata menatapnya tajam "sorry, tapi bisa tinggalkan kami! saya butuh bicara dengan flora" ujar zean yang digelengi oleg freyan
"saya sibuk, jika anda tidak menginginkan meeting ini maka batalkan saja! saya tidak bisa membuang-buang waktu lagi" ujar freyan tegas yang membuat flora menatapnya sedangkan zean mendengus "So?"
zean menatap kesal kearah freyan yang begitu mengganggu menurutnya, pasalnya dia harus menjelaskan semuanya pada flora sebelum gadis itu semakin salah paham nanti. zean menatap kearah flora tapi flora malah mengalihkan pandangannya dengan menatap freyan, sedikit mendongat karena ukuran tubuh gadis itu
"ayo lanjutkan meeting!" ujarnya pada akhirnya yang membuat freyan mengangguk lalu menarik tangan flora berjalan bersamanya.
'sejak kapan mereka sedekat ini?' batin zean melihat tangan flora yang tidak dilepas oleh freyan sedikit pun.
genggaman yang bgeitu tegas kepemilikannya.
zean menggeleng lalu ikut melangkah tapi langkahnya terhenti saat freyan kembali berbalik lalu menatap zean yang juga ikut berhenti bersama ashel dibelakangnya.
"lain kali jangan menyentuh milik orang lain secara sembarangan, zean!"
zean terdiam bingung, tapi segera mengerti saat freyan mengangkat tangan flora.
"mine, jadi jangan menyentuhnya sembarangan!"
WHAT???
zean ingin tertawa tapi tatapan tajam freyan dan keterdiaman flora membuatnya seakan sadar, jika dia baru saja mengusik laki-laki dingin itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF (DELSHAN) [TERBIT]
Fiksi Penggemarkatanya cinta harus memiliki feedback, tapi bagaimana jika mereka memiliki perasaan yang sama kuat tapi tetap saja terlihat toxic karena satu hal. posesif ketika dia mulai menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu, maka tidak ada seorang pun yang bol...