Part 18

476 60 87
                                    

Yowww update lagii

Yowww update lagii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Suasana rumah tiga hari ini kembali terasa berbeda dari biasanya yang penuh tawa dan teriakan. Rumah begitu sunyi karena sudah tiga hari ini semua sibuk kuliah dan mengerjakan tugas. Hanya Ruofeng dan Changhe yang seringkali berbincang karena hanya mereka berdua yang tidak sibuk.

Belum lagi melihat orang-orang yang suka berteriak dengan lantang seperti Muyu dan Luo Xuan yang tiba-tiba diam. Setiap hari mereka hanya akan berada di kamar setelah pulang kuliah.

Changhe pun sampai kebingungan mengapa pacarnya jarang keluar dari kamar. Beberapa kali Changhe menghampirinya tapi Muyu hanya menjawab bahwa dia sibuk. Jadi Changhe memberikan waktu untuknya fokus pada pekerjaannya.

Hari ini ditambah dengan Dongjun yang sepulang kampus di siang hari langsung masuk ke kamar. Kemarin-kemarin dia masih bisa bercanda dengan Liu Yue dan Ruofeng di lantai bawah. Tapi hari ini dia terlihat lelah dengan mata memerah.

Ruofeng jelas khawatir karena tidak biasanya Dongjun seperti itu ketika pulang kampus. Ruofeng memutuskan ke dapur untuk membuatkan Dongjun minuman.

Beberapa menit di dapur akhirnya ia selesai dan langsung keluar dari dapur. Namun, Ruofeng berhenti saat melihat Liu Yue yang memasuki rumah sambil mengusap area matanya.

Ruofeng menunggu sebentar sampai ia melihat Liu Yue memasuki kamar Xiao Hei. Lalu kembali berjalan menuju atas untuk memberikan Dongjun minuman.

Di depan kamar Dongjun ia langsung mengetuk pintu. Tak lama pintunya terbuka, memperlihatkan Dongjun yang sudah mengganti pakaiannya.

Ruofeng mengulurkan gelas berisi teh pada Dongjun, "ini teh bagus buat relaksasi, lo minum ya? akhir-akhir ini gue liat lo ngerjain tugas terus."

Tanpa banyak berpikir Dongjun meraihnya, "makasih ya."

"Sama-sama, kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita ke gue ya?"

Dongjun mengangguk singkat, "gue boleh minta peluk gak?"

Ruofeng memeluk Dongjun dan menepuk-nepuk punggungnya, "habis ini istirahat dulu ya?"

Pelukan itu terlepas setelah beberapa saat, "istirahat dulu sana, gue juga mau ke bawah dulu." Ruofeng mengelus rambut sebelum ia menutup pintu.

Sembari berjalan ke bawah Ruofeng memikirkan apa yang sedang dialami oleh teman-temannya. Sudah empat anak yang pulang dengan keadaan lelah dan nampak tidak bersemangat.

Dan sekarang di ujung tangga ia bertemu dengan Dingzhi yang terlihat frustasi. Ruofeng berdiri diam di tempatnya, menunggu Dingzhi yang berjalan ke arah tangga.

"Keliatan capek banget, mau gue buatin sesuatu gak?" Ruofeng menahan tahan Dingzhi dan bertanya padanya.

Dingzhi tersenyum tipis, "boleh kalau gak ngerepotin."

Ini RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang