Part 32

427 52 73
                                    

Halo, aku update lagi.

Halo, aku update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ruofeng berjalan beriringan sambil menggenggam tangan Wujie. Anak itu di titipkan pada mereka lagi karena Xinyue ada pekerjaan penting diluar kota selama seminggu. Hanyi juga ada di rumah bersama dengan Lingsu yang sedang libur.

Sekarang masih jam 8 pagi, dan Ruofeng sengaja keluar untuk mengajak Wujie jalan santai. Mereka menelusuri jalanan menuju pintu gerbang keluar perumahan.

"Kakak, sekarang sudah jam berapa?" Wujie menarik-narik tangan Ruofeng.

"Sudah jam 8, ada apa?"

Mata si kecil melotot dan melepaskan tangan Ruofeng lalu berlari menuju arah pulang. Ruofeng mengerutkan keningnya sebelum mengejar si kecil.

"Wujie, ada apa?"

Si kecil berhenti berlari, "ada kartun Spongebob di tv!" serunya, lalu kembali berlari.

Ruofeng menggelengkan kepalanya sambil mengejar Wujie yang langkah kakinya begitu pelan. Akhirnya Ruofeng menghentikan anak itu dan berjongkok di depannya. Wujie dengan senang hati melingkarkan tangannya di leher Ruofeng dan naik ke atas punggungnya.

Setelah memastikan Wujie tidak akan jatuh, Ruofeng berdiri kemudian berlari menuju rumah. Kedatangan mereka yang sambil berlari di tatap heran oleh Xiao Hei dan Jianmen yang hendak berolahraga seperti biasa.

"Kok lari-larian sih?" Jianmen bertanya ketika dua orang itu sudah sampai di depan pagar. Jianmen meraih Wujie dan menurunkan anak itu dari punggung Ruofeng.

"Ini si bocil mau nonton kartun," jawab Ruofeng yang membuat Xiao Hei dan Jianmen langsung bertatapan lalu sama-sama menggaruk rambut.

Tingkah aneh mereka mendatangkan pertanyaan di kepala Ruofeng, "lo berdua kenapa deh?"

"Enggak kok, udah sana lo susul si bocil takutnya ada perang dunia ketiga. Gue sama Jianmen olahraga dulu bye!" Xiao Hei menepuk pundak Ruofeng sebelum mulai berlari.

Ruofeng lantas masuk ke dalam rumah untuk menyusul Wujie. Begitu masuk ke dalam rumah, ia mendengar teriakan melengking Wujie dari arah ruang keluarga. Ruofeng langsung berlari untuk melihat apa yang terjadi.

Mulut Ruofeng terbuka lebar ketika melihat Wujie yang duduk di lantai sambil menangis, dan ada Muyu yang duduk di sofa sambil menonton film dokumenter. Ruofeng mengusap wajahnya mencoba untuk menahan rasa ingin berteriak. Ia berjalan mendekati Wujie lalu menggendongnya.

"Hikss kakak Muyu gamau ngasih nonton..." Wujie mengadu sambil tersedu-sedu di bahunya.

Muyu yang mendengar itu menjulurkan lidahnya mengejek Wujie, dan ya tangisan anak itu semakin menggelegar. Bahkan Dongjun yang baru saja menuruni tangga menutup telinganya.

"Cil, ngalah dulu sekali sama Wujie, kan lo bisa nonton di kamar atau di laptop?" Dongjun mendekati Muyu dan duduk di sampingnya.

"Kan dia juga bisa nonton di kamar atau di laptop?" balas Muyu santai.

Ini RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang