Bab-52

4 2 0
                                    

Assalamualaikum readers
Di bab ini masih stay di gedung itu ya

       >>Selamat membaca

-
-
-

Para penjaga yang Arfan maksud itu beberapa mafia yang ikut bersamanya. Kini beberapa mafia itu menghampiri nya dengan menodongkan beberapa senjata salah satunya pistol,pedang,kayu balok,besi. Untung saja tidak ada cerulit sekalian ngeri kalo ada

"Tahan pria itu"titah Arfan menunjuk Dimas dan berhasil membuat Aletha menangis histeris saat para mafia itu mulai mendekati Dimas bahkan dengan teganya mereka memukul bahu Dimas dengan balok kayu itu dan juga besi hingga membuat Dimas kembali kehilangan kesadaran nya

Akibat itu darah mengalir dari sudut bibirnya
Matanya kini terpejam namun sebelum benar-benar tak sadarkan diri
Ia mencoba melihat aletha

"J-ja-ngan sa-ki-ti is-tri-ku..."

~brukhh

Dimas pun tak sadarkan diri
Sementara itu Hera & Dikta memejamkan mata tidak tega melihat itu semua
Dan aletha kini sudah menangis histeris melihat suaminya yang di siksa habis-habisan oleh beberapa mafia itu. Hingga akhirnya Dikta mulai bersuara

"Cukup Arfan,,permainan mu sudah cukup"ucap Dikta lirih dengan tatapan yang sulit di artikan

"Ckhh,,bahkan polisi pun tidak akan bisa membuatku berhenti"ujar Arfan

"Le-pas"ucap aletha lirih membuat Arfan terkekeh

"Kenapa sayang,,apa kamu lapar?"tanya Arfan mengalihkan pembicaraan

"Arfan,,le-pas"titah aletha sekali lagi

Namun Arfan tetaplah Arfan
Pria itu malah kembali erat memeluk Aletha yang masih stay di pelukan nya karena Aletha tidak sekuat itu untuk terus memberontak namun kali ini aletha pikir sudah cukup

"Arfan le-pas"teriak aletha akhirnya membuat Arfan melepaskan pelukan nya dan beralih mencekal pergelangan tangan aletha erat

"Sampai kapanpun kamu tidak akan bisa lepas lagi dariku aletha"ujar Arfan menampilkan sorot mata yang tajam seolah dia marah. Seraya menyentuh kembali wajah aletha mencoba untuk mencium aletha namun aletha menampar pria itu dan segera menjauh

Dan hal itu membuat hera juga Dikta terkejut
Apa lagi Arfan,namun Arfan malah kembali terkekeh

"Astaga tangan mu itu berani sekali menamparku hmm"ucap Arfan seraya menyentuh pipinya yang sedikit sakit. Dan Arfan berjalan menghampiri Aletha yang terus berjalan mundur

"Berhenti disana"teriak Aletha

Namun Arfan tetaplah Arfan, pria itu malah semakin mendekati Aletha dan Aletha mencoba mencari senjata kemudian ia melihat pistol dan pedang yang kemudian ia ambil

"Asataga manis,,jangan bermain senjata nanti kamu terluka"ucap Arfan dengan nada merendahkan dan terus menghampiri aletha namun

"Berhenti atau.."

"Atau apa?,atau kamu lukai aku"ucap Arfan terus melangkah

Tanpa di sangka-sangka aletha menodongkan pistol itu ke kening nya

"Aletha jangan gegabah"saran Dikta

"Al,,bahaya jangan kayak gitu"timpal Hera

"Arfan berhenti"

"Lepas sayang nanti kamu terluka,kemarilah peluk aku"ucap

"Lebih baik aku terluka dari pada harus hidup denganmu br*****k"ucap aletha mencoba menarik pelatuk pistol itu

"Aletha jangan di tarik kamu akan tertembak"teriak Arfan mulai merasa cemas

"Maju selangkah lagi ku tembakan pistol ini"ancam aletha

trauma mencintai santri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang