3

599 50 0
                                    

🐣

TYPO TANDAI

Ziel sedang mencerna apa yang terjadi. Perasaan tadi malam baik baik saja, pulang dari balapan langsung tidur di kamarnya, kemarin kemarin juga seperti itu, daddynya tak bereaksi apa apa, masih dengan sikap lembut dan cuek. Daddy memang perhatian, tidak pernah marah dengan kenakalan yang ia lakukan, setiap hari ia maki maki pun daddynya hanya cuek.

Tapi kenapa pagi ini ia seperti monster, apa ia sudah bosan dan marah dengan kelakuannya.

Sibuk dengan pikiran di otak mungilnya, tak sadar jika mereka telah berada di meja makan. Aldrick meletakkan Ziel di kursi meja makan dengan di hadapannya telah rapi berisi makanan.

Ziel hanya melihat sang daddy yang berada di hadapannya sedang mengambilkan makanan untuk nya. Ia jengkel dengan orang yang ada didepan nya ini.

"Makanlah" Perintah aldrick terhadap sang anak. Tapi yang ia dapatkan hanyalah keheningan tanpa melakukan apapun.

"Perlu daddy suapi hm? " Rahangnya mulai mengeras.

"Gak usah sok bijak deh lo...!!! " Butuh kesabaran setebal dompetnya kalau berhadapan dengan makhluk tak seberapa didepannya ini.

'Kecil kecil belagu, tanpa dia lu bisa apa Ziel'

"Makanlah.. daddy tau kau kelaparan"

"Gak usah sok baik ya lo... Lo tu cuman ayah tiri gue, lo juga udah bunuh mommy gue, PUASSS UDAH DAPET HARTANYAA, Gue tau lo nikahin mommy cuman karena hartanya kan, lo kalo mau nyingkirin gue gak usah sok baik didepan gue, kalo mau bunuh gue bunuh ajaaaa, basi tau gak lo"

"Dasar BAJINGAN SAMPAHH...!! PERGI AJA SANA DARI SINI, MUAAK TAU NGGAK"

"Dan gak usah ngatur kehidupan gue....!!!!!! Ngertiiii"

Dadanya naik turun, marah bercampur emosi dengan orang yang biasa ia panggil daddy.

Kemana sikap cuek nya itu, kenapa sekarang jadi sok ngatur hidup orang, lagian cuman ayah tiri.

"Okey daddy akan pergi" Hanya itu yang aldrick katakan setelah di maki maki oleh anaknya--ralat anak tirinya, membereskan barang barangnya lalu pergi.

Ziel hanya melihat daddynya yang membawa koper pergi keluar, berjalan menuju gerbang dan melambaikan tangan-- menaiki taksi. Daddynya benar pergi tanpa membawa harta mommynya. Tapikan tujuan menikahi mommynya adalah kekayaannya.

Ziel mengamati sampai daddynya pergi, bersembunyi di belakang mobil yang ada di garasi.

Daddynya benar benar pergi?

Syukurlah tidak ada pengganggu, hidupnya akan tenang tak direpoti siapapun.

Ia berjalan masuk ke dalam rumah 3 tingkat itu, bersenandung kecil menuju kamar nya yang sesungguhnya. Tidak di ruangan bayi menjijikkan itu. Membuka pintu kamarnya yang bernuansa hitam.

Menyadari pakaian menjijikkan itu masih melekat ditubuhnya, Ziel menuju ke arah kamar mandi, melepaskan baju yang menyambung dengan celana--onesie. Dan nampaklah bantalan empuk yang menyelimuti pantat dan juniornya.

"Emang gila.. Dipakein popok bangsatt dasar gak punya otak"

Ia merobek popok perekat itu dengan sekuat tenaga, hingga ia berhasil membuka popoknya. Beberapa isinya berceceran.

'Padahal tinggal perekatnya dibuka selesai'

Ia membersihkan diri, saat menyentuh pantatnya ia meringis, rasa sakitnya masih terasa.

.

.

Berjalan ke walk in closet Setelahnya meraih kaos hitam pendek, celana jeans hitam robek, dan jaket kulit.

Rencananya ia akan pergi ke markas gengnya, kalaupun ke sekolah ini sudah lebih dari kata telat, jam sudah menunjukkan pukul 11.

Kemudian Ziel pergi ke garasi, memakai helm dan mengendarai motor kesayangannya itu. 

Malam ini Ziel berencana ingin pergi ke club, hanya untuk merefreh pikirannya yang sedang ruwet itu.



Tbc

VOTE

Ayyanggxxx_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayyanggxxx_

ZIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang