12

615 41 4
                                    

🐣

TYPO TANDAI

Jam menunjukkan pukul 1 malam Ziel terbangun di tengah malam itu. Perutnya sudah sangat mendingan rasnya lebih fresh dan segar.

Yang ia rasakan sekarang adalah lapar. Ia menoleh ke samping terlihat daddynya yang sudah terlelap di kamar yang remang remang ini.

Krukk krukkk

"Dadd bangun" Ziel menggoyangkan tubuh Aldrick pelan

"Daddd Ziel laper"

"Hmm" Deep voice serak basah itu masuk ke pendengaran Ziel.

"Laper daddy"

Aldrick membuka matanya dan melihat anaknya yang sudah mendudukkan dirinya.

"Laperrr" Ulang Ziel.

Tanpa bertanya kembali aldrick bangun dari tidurnya.

"Jalan atau gendong"

"Gendong boleh?" Ucap Ziel dengan puppy eyes nya.

Aldrick tidak menjawabnya tapi langsung menyelipkan kedua tangannya di ketiak Ziel, lalu mengangkat tubuh anaknya.

Beranjak dari kamar menuju ruang makan.

'Beruntung bet lu Ziel Ziel... punya daddy seperhatian dan sepengertian itu.... Nyesel kan dulu lo usirrr'-🐣

Setelah smapai di ruang makan Ziel didudukkan di kursi meja pantry.

Daddynya itu mengeluarkan bahan bahan yang akan ia masak dan melancarkan aksinya.

Aldrick memilih masak sendiri tidak membangunkan maid. Karena jam kerja maid hanya sampai jam 11 malam. Berbeda dengan bodyguard nya yang masih setia diam berdiri menjaga tuannya di titik tertentu.

10 menit setelahnya bau harum masuk ke rongga hidung.

Aldrick meletakkan piring berisi nasi goreng nugget di hadapan Ziel. Dan satu gelas susu hangat.

Lalu duduk berhadapan di meja pantry itu. Didepan Aldrick juga ada satu gelas kopi.

"Makasih daddy, daddy nggak makan"

"No" Ucap aldrick lalu menyesap kopi buatannya.

"Daddy ininya ganjel" Ucap ziel menunjuk ke selangkangannya.

"Habis makan ganti"

Ziel memakan nasi goreng itu dengan lahap dan tak menyisakan sebutir nasi di piring itu.

Menyesap susu hangat itu perlahan.

Tiba tiba celetukan ziel mengalihkan perhatian aldrick.

"Daddy kenapa berubah? " Tanya Ziel tiba tiba.

"Dulu daddy cuek nggak pernah kayak gini, setiap hari suram mukanya" Lanjut Ziel.

"Ya sebenarnya baik sih nyiapin keperluan Ziel tapi daddy gak pernah nyapa gak pernah perhatian sama Ziel" Sambung ziel.

"Maafin daddy, karena daddy terlalu mencintai mommy mu" Ziel hanya manggut-manggut mengerti karena sang daddy yang terlalu larut meratapi kepergian sang mommy.

"Berarti sekarang udah nggak cinta" Ucap Ziel.

"Ya nggak gitu"

'Kan itu daddy kamu ziel' batinnya.

Jiwanya kan telah berganti.

"Mau menemui mommy? " Ucap Aldrick selanjutnya

"Mauuu" Ucap Ziel antusias.

ZIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang