Bagian 17

125 34 3
                                    

Hari ini, Seokjin, Yibo, Zhanie dan kookie sedang berada di sebuah gazebo yang berada di sekitar perumahan Zhanie dan kookie. Mereka sedang belajar bersama mengingat seminggu lagi akan di adakan ujian tengah semester.

Seokjin dan Yibo terlihat begitu serius dalam belajarnya, lain halnya dengan kedua gadis di samping mereka masing-masing.

"Kookie, kau sudang apa"? Bisik Zhanie sedikit mendekatkan dirinya pada kookie.

Kookie menyodorkan bukunya pada Zhanie, "Menggambar kak Seokjin, lihat bahunya lebar sekalian". Jawab kookie berbisik juga.

Zhanie menatap gambar kookie bergantian dengan menatap Seokjin, dan itu terjadi sebanyak tiga kali.

"Iya. Tapi, kenapa bahu senior Seokjin lebar sekali? Ini dari ujung sampai ujung buku loh"? Heran Zhanie.

"Tidak apa. Itu terlihat sangat bagus kan". Ujar kookie antusias.

Zhanie dan kookie sibuk dengan rumpian mereka berdua dan mengabaikan belajar mereka. Seokjin yang merasa bisik-bisik segera menolehkan ke samping kanannya.

"Kalian tidak belajar"?

Yibo menoleh kepada kedua gadis itu, sedangkan kedua gadis itu terlonjak kaget mendengar suara Seokjin.

"Apa yang kalian lakukan sedari tadi, hah"? Tanya Seokjin tegas.

"Baca buku". Jawab kookie cepat sembari mengangkat buku pelajarannya.

Seokjin menaikan sebelah alisnya sebelah, buku yang di pegang kekasihnya itu terbalik. Zhanie menepuk jidatnya melihat kelakuan sahabatnya sedangkan Yibo hanya tersenyum tipis.

"Yakin"? Tanya Seokjin serius.

"Sangat kak". Jawab kookie sembari menganggukkan kepalanya.

"Liat bukumu". Titah Seokjin.

Kookie langsung melihat ke arah buku yang di pegangnya, seketika kedua mata bulat itu semakin membulat ketika melihat bukunya terbalik.

Perlahan, dia menoleh ke arah Seokjin dengan gugup. Senyum canggung terbit di bibir manisnya itu.

"Hehehe..... kakak ~". Ujarnya gugup.

Seokjin langsung mengambil buku yang di tangan kookie dan membuka di beberapa halaman.

"Zhanie, ikut denganku". Ajak Yibo.

"Hehe...ke-kemana kak"? Tanya Zhanie takut-takut.

Masalahnya, dia juga tidak belajar karena asik bergibah dengan sahabatnya itu. Melihat tatapan tajam kekasihnya, Zhanie langsung saja menyetujuinya.

"Zhanie"!! Teriak kookie karena dia di tinggal sendirian dengan Seokjin.

Dapat Seokjin lihat wajah kekasihnya yang tegang dan pias.

"Kookie, hadap sini". Titah Seokjin.

Dengan gerakan terbatah, kookie menuruti perkataan Seokjin. Sungguh, sekarang kekasihnya mode guru.

"I-iya kak". Ucapnya gugup.

Seokjin menghela nafasnya pelan, dan itu semakin membuat kookie semakin gugup dan takut.

Seokjin mengarahkan tangan kanannya ke telinga kookie, membuat gadis itu menutup kedua matanya rapat-rapat. Namun, bukan jeweran yang dia dapat, melainkan usapan lembut di pipi kirinya.

"Maaf, aku tidak memperhatikanmu belajar". Ujar Seokjin dengan lembut.

Kookie membuka kedua mata bulatnya, menatap Seokjin seperti anak anjing yang lucu dan mengemaskan.

Kim and Jeon (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang