Bagian 7

170 28 11
                                    

Kookie dan Zhanie masuk kedalam kelas 5 menit sebelum bel. Nafas keduanya memburu tak beraturan karena lari-larian mengejar waktu.

"Ha...ha...ha...lelah". Keluh kookie yang di angguki oleh Zhanie.

Tak lama, bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran akan di mulai sebentar lagi. Suasana kelas hening ketika sang guru masuk kedalam kelas.

"Silahkan, kumpulkan tugas kalian yang Minggu lalu". Titah sang guru.

"Whatt"!!! Jerit kookie dan Zhanie bersamaan dalam hati.

Semua buku sudah terkumpul, tak lama juga kening sang guru mengkerut karena jumlah buku yang kurang dua lagi.

"Siapa yang tidak mengumpulkan tugas"? Tanya sang guru.

Para murid saling berpandangan satu sama lain, namun lain halnya dengan kookie dan Zhanie. Keduanya sudah panas dingin melihat wajah guru galaknya yang tidak bagus itu.

"Kalian berdua. Apa kalian tidak mengumpulkan"? Tanya sang guru tepat sasaran.

"Kumpul guru". Jawab keduanya bersamaan.

Sang guru yang tidak percaya pun memeriksa setiap buku dengan melihat namanya satu persatu.

"Tidak ada nama kalian. Keluar dan berdiri di lapangan, angkat kaki kalian sebelah sampai jam pelajaran saya selesai". Titahnya membuat kookie dan Zhanie melotot horor.

"Tapi guru-".

"Tidak ada bantahan. Cepat keluar". Memotong perkataan kookie.

Mau tidak mau, keduanya keluar kelas dan menuju lapangan. Teman-temannya hanya bisa memberi dukungan tanpa suara.

"Semangat". Bisik Joko dan mendapat dengkusan dari kookie.

.

Cuacanya lumayan panas membuat seragam keduanya basah sebagian. Peluh sudah membanjiri tubuh mereka.

"Aku rasa sudah mengerjakannya". Ujar kookie.

"Itu hanya perasaan saja, nyatanya tidak kan". Sahut Zhanie.

"Em....hah hatinya yang buruk dan menjengkelkan". Kesal kookie.

"Aku lelah Zhanie ~". Rengek kookie.

"Sama, aku juga". Sambung Zhanie nge drama.

Suasana cukup hening, karena semua murid masuk kedalam kelas membuat sebuah ide muncul seketika ketika melihat sesuatu.

Brukk

Brukk

Suara jatuh itu terdengar oleh dua orang yang sedang berjalan.

"Apa yang dia lakukan "? Batin keduanya. Pasalnya, mereka tidak mengkompromikan ide pingsan pura-pura ini.

Suara derap kaki terdengar mendekat ke arah keduanya, lumayan banyak.

"Bawa mereka ke UKS, cepat". Titah sang guru yang mengajar di kelas keduanya.

"Baik guru".

Masing-masing dari kedua laki-laki itu mengendong ala bridal style. Siapa yang tahu jika keduanya hanya pura-pura pingsan agar tidak di jemur.

Kookie membuka matanya sedikit dan melihat siapa yang mengendongnya. Seulas senyum terpatri sebelum dia menutup matanya kembali.

Ya, jika kalian mengira itu Seokjin dan Yibo, maka tebakan kalian itu benar. Entah kenapa mereka selalu muncul di mana kedua gadis cantik dan imut itu berada. Apa mereka sengaja?

Seokjin dan Yibo membaringkan keduanya di atas beadrest.

"Apa yang harus kita lakukan"? Tanya Seokjin pada Yibo.

Kim and Jeon (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang