BAB XXVII Curiga

84 14 0
                                    

BAB XXVII
CURIGA

Teddy dan Elena berkumpul bersama keluarga Teddy yang kini melihat dan merayakan hari kenaikan pangkat sang buah hati tercinta Tante Kirana dan suaminya. Elena sendiri sudah diperkenalkan oleh Teddy ke orang tuanya jauh sebelum ia dijodohkan dengan Vanessa dan Elena sudah mengenal kedua orang tua Teddy.

Bukan hal yang aneh mengapa Teddy dijodohkan oleh Vanessa secara paksa padahal Tante Kirana sudah tau lama bahwa Teddy dekat dengan Elena, namun Teddy lah yang ragu dan sempat menjauh dari Elena, Teddy berpikir bahwa Elena bukanlah Wanita yang ia cari dan Teddy masih melihat Elena sebagai wanita yang nantinya tidak bisa menjaga martabat rumah tangga nya kelak.

Tetapi perjodohan kemarin juga sama saja seperti dia menjalani hubungan nya dengan Elena, bahkan lebih buruk lagi, yang dimana Teddy dipaksa menikah dengan seseorang yang belum ia kenal dengan baik bagaimana sikap Vanessa saat itu. Jadi tidak heran mengapa saat itu Teddy menolak perjodohan tersebut.

Namun saat melihat Vanessa yang sepertinya berbeda dan mendengarkan perkataan Vanessa yang sepertinya tidak memiliki tujuan lain selain menuruti perintah orang tuanya, hati Teddy Seakan-akan tersentuh saat itu dan mencoba untuk mencintai wanita ini terlebih dahulu.

Saat itu, semakin lama ia menjalani hari harinya dengan Vanessa, Teddy sadar bahwa ternyata Vanessa berbeda, ada sesuatu yang tidak dimiliki wanita lain dalam diri Vanessa, itu menurut Teddy. Wanita dengan rambut panjang itu tanpa mata berwarna dan sangat sederhana dan seperti nya tidak selalu mementingkan gengsi atau kepuasan pribadinya.

Tetapi berbeda dengan Elena yang membuat Teddy sempat muak dengan sikapnya yang sepertinya ingin sekali memanfaatkan jabatan Teddy sebagai seorang perwira, tidak sering juga Elena mementingkan keegoisan dirinya dari pada rasa cintanya terhadap Teddy dan itu bisa dilihat Teddy dari sikapnya akhir akhir ini, itu membuat Teddy muak dan menjauh dari Elena.

Vanessa, wanita itu mungkin sudah berhasil mengambil hati Teddy yang katanya sulit untuk diketuk hatinya, bahkan Teddy sendiri jarang bisa membukakan hatinya pada Wanita lain. Mindset nya akan pendidikan lebih penting dari pada statusnya membuat nya sedikit tidak memperdulikan masalah hati namun Vanessa berhasil mengetuk pintunya.

Namun Teddy harus merelakan nya karena tanggung Jawab yang harus ia laksanakan, Elena wanita yang membuat Teddy muak entah kenapa bisa positif mengandung dan membuat Teddy tidak bisa lari dari itu. Bahkan setelah hasil pengecekan kandungan dilakukan dan DNA kandungan yang sama dengan Teddy, benar-benar kejadian yang mengejutkan dan tidak masuk akal pikir Teddy, ia mungkin pernah menyentuh Elena namun ia rasa tidak sejauh ini saat itu.

Teddy masih memiliki sedikit rasa curiga pada Elena, bahkan hasil otopsi dokter yang dilakukan kemarin masih Teddy ragukan, insting nya kini berkata bahwa ada yang tidak beres saat itu dan membuatnya gelisah dan menaruh rasa curiga itu pada Elena, namun bagaimana Teddy membuktikan rasa curiganya?

"Mas? Mas Teddy? Kok ngelamun sih? " Panggil Elena yang bingung kenapa mobil yang dikendarai Teddy tidak berjalan.

"Eh- maaf. "

"Jalan dong mas, mama sama papa udah pergi duluan tuh dari tadi. " Ujar Elena, Teddy mengangguk dan kembali menjalankan mobilnya dan menyusul kedua orang-tua nya yang kini menuju ke rumah nya.

Ada satu hal lagi yang Teddy curigai dan ingin Teddy tanyakan pada Elena tentang bouquet yang terjatuh tadi. Teddy rasa Elena tau akan hal itu, karena sebelumnya bouquet itu tergeletak tepat dimana Elena berjalan dan berdiri saat itu. Teddy tidak ingin menyimpan rasa penasaran itu dan menanyakan nya pada Elena.

"Elena. Mas boleh nanya? " Tanya Teddy.

"Boleh mas, mau nanya apa? "

"Kamu tadi waktu mas lagi ngobrol sama temannya mas si Sharif kamu kemana aja ? " Tanya Teddy.

I WILL SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang