"kak... bangun".
Bocah tampan itu mengoyel pipi putih si namja manis membuat si empunya terusik dan terbangun dari tidurnya.
"Eoh, Jean? Ada apa?".
"Kak jeno nyuruh Jean bangunin kakak, katanya nunggu kak dokter buat sarapan bersama".
"Seharusnya tak perlu nungguin kakak, kalian bisa makan duluan, jean bilang sama kak Jeno kalo kakak lagi mandi, oke?".
"Okey".
Tubuh kecil nan gendut itu di tarik mark untuk ia dekap, wajah jeano di hujani ciuman karena dokter manis itu sudah terlanjur gemas dengan adik dari Jeno ini.
"Haha...geli kak".
Mark pun menghentikan kegiatannya
"Yaudah, ingat apa yang kakak bilang tadi?".
"Ingat dong, nanti Jean bilangin ke kak Jeno, Babay kakak cantik".
Pintu kamar di tutup kembali, mark menangkup pipinya, untuk kedua kalinya ia di kata-i cantik oleh jeano .
'apa aku terlihat seperti itu?'
__________________________
Selesai acara mandi, mark ke ruang makan dengan pakaian santai yang sudah di kenakan.
Menatap bingung ketika seorang anak kecil menyantap makanan tanpa di temani siapapun.
"Jean, kemana kakak mu?".
Tanyanya sembari duduk disamping jeano.
"Lagi angkat telpon".
Mark mengangguk, tanpa peduli ia pun mengambil nasi dan lauk pauk sebagai sarapannya hari ini.
Sesekali mendengar ocehan jeano yang lagi cerita tentang teman sekolahnya.
Tak lama, Jeno pun datang dan langsung mendudukkan diri.
"Mama telpon tadi".
Ucapnya, membuat sang adik mengarah padanya.
"Mama bilang apa?".
"Katanya masih ada urusan, 3 minggu lagi baru pulang".
Jeano tersenyum bahagia, menggoyangkan badan gembulnya seraya mengangkat tangan bergantian dengan sendok dan garpu di genggaman kecilnya.
"Yeayy, kak dokter nginep di sini lagi".
"Uhuk...uhuk".
"Jean!".
Jeno memicingkan mata saat perkataan adiknya membuat dokter manis itu tersedak di sela makannya.
Ia mengambil gelas berisi air putih dan memberikannya pada mark.
"Terima kasih".
Deheman Jeno sebagai jawaban.
Ia kembali menatap tajam adiknya
"Cepat selesaikan sarapanmu".
"alasseo, jeno hyeongnim i bogjabhae".
Ucap jeano yang mampu membuat dokter manis itu tertawa mendengarnya.
"Ihh, gemes banget sih".
Mark mencubit pipi gembul milik si bungsu Jung.
"Kan punya kakak".
Keduanya sibuk menggoda hingga Jeno pun di acuhkan.
"Berhenti dan lanjutkan makanan kalian. jeano, kau kakak tinggal jika telat".
Jeano segera menggelengkan kepala lalu melahap makanan nya.
Mark terkekeh, ternyata jeano juga takut sama ancaman sang kakak.
Ketiganya pun menikmati acara makannya tanpa mengeluarkan suara.
Sesekali Jeno melirik mark yang menyuapi adiknya dan segera mengalihkan pandangan jika dokter manis itu tak sengaja menatapnya.
Tidak, kamu harus profesional Jung Jeno.
Jangan membuat kecurigaan dan tunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan.
Nomark
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
true love {Nomark} End✓
Teen FictionMark seorang dokter yang waktu itu mendapat telpon dari donatur rumah sakit memintanya untuk datang ke mansion besarnya. Jeano, si bungsu keluarga Jung sedang sakit dan butuh perawatan. Di sini awal mula mark bertemu dengan si sulung yaitu Jung Jeno...
