아홉

5.2K 291 1
                                        

"kita mau kemana, hyung?".

Kun menatap mark sekilas
"Namsan, kau belum pernah ke sana bukan?".

Mark yang mendengar itu pun kaget, bagaimana bisa secara kebetulan dua dominan mengajaknya jalan dan ke tempat yang sama hari ini.

Oh tidak, Jeno terlambat.

Mark menggeleng pelan, faktanya ia memang belum pernah berkunjung ke wisata Seoul karena dia juga baru pindah dari Canada.

"Tidak".

Kun menyunggingkan senyuman
"Kita ke sana".

Mark pun mengangguk dan kembali menyandar pada kursi sebelah kemudi, menatap jalanan kota yang ramai.

'maaf kan aku'

***

Seorang pemuda tampan kini sedang duduk menyendiri, menikmati pemandangan indah kota Seoul dari menara namsan di atas gunung yang tinggi.

Meneguk sekaleng minuman sambil merenung, entah apa yang sedang di pikirkan.

Ia hanya perlu menyembunyikan diri dari keramaian orang.

Jaket juga masker untuk menutupi identitas membuatnya terlindungi dari para khalayak yang bisa kapan saja memotretnya dan berakhir tersanjung berita.

Seorang pengusaha terkenal dan terbesar di kota itu mampir ke menara tersebut tanpa di temani kekasih dan itu akan terlihat aneh.

"Ini observatorium, mark. Kau bisa melihat pemandangan kota dari sini".

"Wah, ini sangat indah, hyung".

Mendengar nama dan suara yang terdengar familiar di telinganya, sontak pemuda tampan itu menoleh ke samping kiri.

Mata tajamnya menatap kaget dan semakin menyembunyikan diri di balik outfitnya.

'mark?'

Yahh, orang itu jeno. Maksud dia datang ke sini hanya untuk menenangkan diri karena perasaan yang sedang campur aduk sedari tadi memikirkan mark yang ia duga sudah punya pacar.

Namun, dengan tak terduganya, Jeno menemukan namja manis itu  juga ada di sini bersama orang itu lagi.

Oh, jadi dia orang yang ngajak jalan mark duluan.

Sebenarnya apa hubungan mereka?

"Kau suka?".

Mark terlihat mengangguk antusias
"Aku sangat suka".

Melihat mark seperti kesusahan karena syal yang ia pakai begitu erat, Kun membenarkan syal itu agar sedikit longgar.

"Terima kasih, hyung".

"Sama-sama".

Kun mengusak rambut mark gemes membuat namja manis itu mengerucutkan bibirnya lucu.

Jeno meremas kaleng di genggaman nya sampai tak berbentuk, melemparnya ke tempat sampah yang ada di sana dengan cukup kuat, suaranya terdengar oleh beberapa orang termasuk dengan kedua namja tersebut.

Mark memperhatikan punggung yang menjauh itu, ia begitu ragu untuk mengenalinya hingga sebuah suara mengalihkan atensinya.

"Ayo cari makanan".

Mark mengangguk, Kun meraih tangan mungilnya untuk di genggam dan membawanya menuju sweet bar.

***

Jeno berbaring di atas kasur dengan wajah yang terlihat masam.

Ia sangat tidak menyukai kejadian tadi.

Ceklek

"Kak Jeno".

Yang di panggil melirik ke arah pintu
"Sini".

Jeano berjalan mendekati sang kakak lalu ikut berbaring di sana.

"Ada apa, hm?".

Bocah tampan itu memeluk erat tubuh jeno
"Jean kangen kak dokter".
Ucapnya yang mampu membuat sang kakak terdiam.

"Kak?".

"Nanti kakak bawa kamu pas kak dokternya udah gak sibuk lagi ya".

"Eum, sibuk ya?".

Jeno mengangguk lalu balas memeluk adiknya.

Tak sadar, keduanya pun terlelap dengan posisi berpelukan.

Nomark

TBC

true love {Nomark} End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang