서른||끝

6.7K 207 7
                                        

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, acara pernikahan digelar begitu mewah karena dihadiri oleh para pejabat perusahaan juga para dokter pastinya.

Terlihat kedua tokoh utama itu sedang menyambut uluran tangan para tamu.

"Kamu nikah gak ngajak aku".

"Kan kamunya udah tunangan, bentar lagi mau nikah kan?".
Ucap mark sambil berbisik.

Renjun mengangguk lalu ikut berbisik juga
"Kabarin kalo udah malam pertamanya".

Plak

Kedua dominan menatap renjun yang mengusap lengannya dengan wajah kesal, sedangkan si pelaku cuma nyengir ditempat.

"Yak, sakit mark Jung".

"Salah sendiri, bicara gak mikir dulu".

"Iyadeh iya".

Jaemin natap tunangannya lalu meraih tangannya
"Udah kan? Itu yang lain masih ngantri nungguin kamu gak pindah-pindah".

Renjun menoleh ke arah belakang
'njirrr kok aku baru nyadar ya? Mana antrinya panjang banget lagi'

"Hehe, sorry. kalo gitu kami mau mam dulu ya, markeu".
Ucapnya lalu membawa segera jaemin untuk pergi dari sana.

Sampai pada Kun, mark begitu canggung, menatap Jeno yang kini menarik pinggangnya.

"Selamat ya atas pernikahan kalian".

"Terima kasih, Kun hyung".

Giliran jeno yang berjabat tangan, lelaki tampan itu terlihat malas meladeni kun di depannya.

"Selamat ya..........
Kun nepuk pundak Jeno.

....…..santai Jen, aku gak berani ngerebut kalau sainganku adalah kamu, tapi jika kau tak bisa membahagiakan mark, berikan saja dia padaku".
Setengah berbisik.

Setelah berucap seperti itu, Kun menjauhi keduanya, mark bisa merasakan genggaman di tangannya semakin mengerat, mengelus lembut lengan sang suami.

"Ada apa?".

Jeno menggeleng tanda menolak untuk menjawab.

Para tamu yang mau bersalaman terus berdatangan, hingga kedua mempelai itu kewalahan menyambut mereka.

"Huweeee, udah nikah aja".

Tcak

"Makanya cari doi".

Kania ngelus dahinya yang di jentik sama Jeno.

"Mark, suami mu garang juga ya".
Adunya membuat mark hanya bisa mengangguk dan tersenyum tak enakan.

Gadis itu memang udah nyerah sama cintanya, Jeno sudah punya pasangan yang terbaik dari dia, jadi buat apa mempertahankan kalau perasaannya saja tidak terbalaskan.

"Lagian aku juga udah punya pacar".

"Hah, beneran?".

Kania mengangguk lalu menunjuk seseorang yang duduk di meja tamu sedang melambaikan tangan ke arah mereka.

"Ganteng gak?".

Mark mengangguk setuju
"Hm, ganteng juga".

Terus ngelirik Jeno yang menatapnya kesal.

"Tapi masih gantengan yang ini".
Ucapnya sambil pamerin wajah tampan sang suami.

Kania tersenyum gemas
"Haha, iyadeh. Kalau begitu, aku mau pergi dulu ya".

"Kemana?".

"Kencan, hehe".

"Yeuuu, yaudah cepetan sana, itu pacarnya udah nunggu tuh".
Ucap mark yang dibalas anggukan oleh Kania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

true love {Nomark} End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang