"huwaaaaa Jean mau ikut".
Jeno berusaha menenangkan sang adik yang menangis di gendongannya.
Hari ini Jeno dan mark ingin pergi ke wedding stylist untuk memilih baju pernikahan mereka yang akan dilaksanakan minggu depan, sekalian mampir ke apartemen dokter itu untuk memindahkan semua barang-barangnya ke rumah baru mereka nanti.
Tiga hari yang lalu, Jeno langsung membeli rumah mewah untuk keduanya, mark ingin protes karena calon suaminya ini gak bisa hemat duit.
Tidak tau saja, justru hartanya yang nganggur, Jeno gak bisa nampung duitnya lagi.
Sekali seumur hidup katanya, sebagiannya entar bagi-bagi sama orang yang kurang mampu.
"Hiks mau ikut kakak".
"Gak bisa, Jean. Kakak banyak urusan, lagian kamu juga sekolah kan hari ini?".
"Gak mau, hiks mau ikutt".
Mark yang sudah siap dengan pakaiannya pun mendekati keduanya, mengambil alih jeano dari gendongan calon suaminya.
"Sebentar aja kok, kakak gak lama. Nanti kita main sepuasnya, oke?".
Bujuk mark dengan suara lembut membuat anak itu mengangguk tanda setuju.
"Pinter, yaudah siap-siap dulu entar telat sekolahnya".
"Eum".
Jeno dan mark memandang jeano yang berlari memasuki kamarnya.
"Aku jadi curiga kalau bocah itu bukan adikku tapi adikmu".
"Yak Jung Jeno, kenapa berpikir seperti itu?"
"Dia gak nurut kalau sama aku".
Mark merolingkan matanya
"Berarti dia sukanya sama aku, jangan bicara yang aneh-aneh deh".
"Iya, sayang".
"Idih, sayang apaan".
Ucap mark yang segera menjauhi Jeno.
Katanya saja acuh, padahal dalam hati udah pada disko nahan salting.
Jeno terkekeh pelan lalu menyusul sang kekasih yang sudah duluan masuk ke mobilnya.
_______________________
"Renjun?".
"Mark?".
Kedua namja manis itu saling menatap bingung, tumben gak sengaja ketemu di restoran.
Mark narik tangan renjun lalu mendekatkan dirinya untuk berbisik
"Siapa dia?".
"Jaemin".
"Siapa? Pacar kamu?".
Renjun mengangguk, membuat mark semakin penasaran.
"Kapan jadian?".
"Minggu lalu".
Dua dominan itu mengernyit memperhatikan pasangan mereka sedang membisikkan sesuatu, masalah serius sepertinya.
"Jen, pesan aja tempat duduknya, ntar kami nyusul".
Ucap mark.
Jeno dan jaemin saling melempar pandangan.
"Mau kemana?".
Tanya jeno dengan wajah datarnya.
"I-itu urusan kami, babay Jeno".
Mark dan renjun meninggalkan keduanya yang bingung melihat kekasih mereka pergi begitu saja.
"Boleh berteman?".
"Ya".
__________________________
"Di sini ternyata".
Mark dan renjun segera duduk di samping kekasih mereka, tadi itu.. renjun sibuk bercerita awal mula bertemu dengan jaemin dan itu membuat mark tak hentinya tertawa karena cerita temannya begitu lucu.
Berawal di kejar sama anjing, renjun lari kejar-kejar sampai masuk ke suatu kafe, tiba-tiba aja dia gak liat jalan saking takutnya terus nabrak seorang pengunjung yang sekarang menjadi kekasihnya itu.
Tanpa peduli, renjun meluk erat jaemin membuat si empunya juga ikut main peluk-pelukan.
Yaudah kenalan deh.
"Pffthh".
"Mark, jangan ketawa ih".
"Sorry, njun. Ceritanya lucu banget".
Tak lama setelah mark berucap, tawanya pecah begitu saja.
Lucu beneran lucu!
"Mark.....".
Panggil Jeno yang menatap aneh calon istrinya.
Mark menghentikan tawanya
"Eoh? O-oh maaf".
Ucapnya lalu melahap makanan yang sudah Jeno pesankan.
Jeno menggeleng pelan melihat tingkah sang kekasih begitupun dengan kedua pasangan jaemren.
Nomark
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
true love {Nomark} End✓
Novela JuvenilMark seorang dokter yang waktu itu mendapat telpon dari donatur rumah sakit memintanya untuk datang ke mansion besarnya. Jeano, si bungsu keluarga Jung sedang sakit dan butuh perawatan. Di sini awal mula mark bertemu dengan si sulung yaitu Jung Jeno...
