Mark seorang dokter yang waktu itu mendapat telpon dari donatur rumah sakit memintanya untuk datang ke mansion besarnya. Jeano, si bungsu keluarga Jung sedang sakit dan butuh perawatan.
Di sini awal mula mark bertemu dengan si sulung yaitu Jung Jeno...
Raut wajah lembut berubah menjadi datar, Jeno hendak melepas pelukan mereka namun mark segera menahannya.
Memeluk tubuh bongsor itu dengan erat "Aku tidak bisa menolaknya".
"A-apa? Katakan sekali lagi".
Mark mendekat di telinga Jeno lalu berbisik "Iya, aku mau".
Jeno menjauhkan sedikit badannya, menatap lekat wajah manis itu.
"Kau serius?". Tanyanya sembari menangkup kedua pipi mark.
"Iya, Jeno".
Rasanya Jeno ingin melompat-lompat saja sekarang, bahagianya dua kali lipat lebih berasa saat mark menerima pinangannya.
Di ciumnya kening sang pujaan hati, menyalurkan rasa cinta yang sempat ia sembunyikan.
"Terima kasih".
"Hm".
Mark menjauhkan badannya "Jen...."
"Ya?".
"O-orang tuamu?".
Jeno tersenyum tipis "Mereka sudah tahu, papa sama mama sudah setuju, itu sebabnya aku berani melamar mu".
Mark mengerjapkan matanya lucu, benarkah itu?
Ia menahan tubuh calon suaminya yang kembali ingin memeluknya.
"Sudahkan, tuan? Sepertinya penjelasan mu sudah cukup, biar ku antarkan keluar, aku ingin ganti baju".
Jeno memandang acuh "Ganti saja, apa bedanya dengan keberadaan ku di sini?".
Mark memandang kesal orang di hadapannya "Gak mau ih, entar kamu lihat!".
Jeno menaikkan satu alisnya saat mark berusaha menariknya keluar kamar.
Dengan tenaga yang terkumpul, mark berhasil mengantarkan Jeno ke depan pintu kamarnya.
"Jangan masuk, oke? Jangan masuk!". Segera mark menutup pintu dan menguncinya.
Jeno terkekeh 'calon istri ku bawel ternyata'
________________________
Ting tong
Mark mematikan kompor lalu berjalan ke pintu utama.
Ceklek
"Mama?".
Kedua pasangan itu tersenyum lalu beralih menatap Jeno yang baru menyusul.
Jaehyun dan taeyong bertukar pandang satu sama lain, mereka itu ahli teliti bahkan benda kecil sekalipun.
Ohh tidak, anak sulungnya ternyata sudah bisa melamar orang ya?
Taeyong memeluk calon menantunya "Mama kangen banget sama kamu, kita tinggalkan mereka, oke? Mama mau bicara sama menantu mama yang manis ini".
Mark mengangguk pelan, duhhh malu banget di peluk sama calon mertua.
"Ayo".
Kedua dominan memandang mark yang dibawa taeyong ke sebuah ruangan, urusan mereka itu, keduanya gak mau ikut campur.
"Papa harus tahu cara kamu dapetin menantu papa itu, Jeno".
"Disini? Berdiri?".
Jaehyun nepuk jidatnya, benar juga ya. Mereka baru sampai harusnya duduk-duduk dulu.
Yang lebih tua merangkul pundak sang anak, keduanya jalan beriringan menuju sofa ruang tamu, Jaehyun tak sabar ingin mendengar cerita jeno, ia sempat bingung bagaimana sang anak bisa menaklukkan hati dokter manis itu, sedangkan dia? mendekati taeyong saja sangat sulit apalagi meminta restu.